Kasada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, penggantian teks otomatis, replaced: semedi → semadi (2) using AWB
Baris 1:
'''Hari Raya Yadya Kasada''' adalah sebuah hari upacara sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi. Setiap bulan Kasada hari-14 dalam [[Penanggalan Jawa]] diadakan upacara sesembahan atau sesajen untuk [[Sang Hyang Widhi]] dan para leluhur, kisah [[Rara Anteng]] (Putri Raja Majapahit) dan [[Jaka Seger]] (Putra Brahmana) "asal mula [[suku Tengger]] di ambil dari nama belakang keduanya", pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger membangun pemukiman dan kemudian memerintah di kawasan Tengger dengan sebutan Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger, yang mempunyai arti “Penguasa Tengger yang Budiman”. Mereka tidak di karunia anak sehingga mereka melakukan semedisemadi atau bertapa kepada Sang Hyang Widhi, tiba-tiba ada suara gaib yang mengatakan bahwa semedisemadi mereka akan terkabul namun dengan syarat bila telah mendapatkan keturunan, anak yang bungsu harus dikorbankan ke kawah [[Gunung Bromo]].<br />
[[Berkas:Kasodo1.jpg|thumb|Suasana Upacara Kasada di Gunung Bromo]]
Pasangan Roro Anteng dan Jaka Seger menyanggupinya dan kemudian didapatkannya 25 orang putra-putri, namun naluri orangtua tetaplah tidak tega bila kehilangan putra-putrinya. Pendek kata pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger ingkar janji, Dewa menjadi marah dengan mengancam akan menimpakan malapetaka, kemudian terjadilah prahara keadaan menjadi gelap gulita kawah Gunung Bromo menyemburkan api.<br />