Tari Bedaya Ketawang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Seputar Tarian dan Makna Filosofis di Dalamnya: Perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Clean up, penggantian teks otomatis, replaced: semedi → semadi using AWB |
||
Baris 5:
== Sejarah ==
Ada beberapa legenda yang mengungkapkan pembentukan tarian ini.<ref name="b">[http://www.karatonsurakarta.com/Teks pranala]</ref> Suatu ketika, [[Sultan Agung|Sultan Agung Hanyakrakusuma]] yang memerintah [[Kesultanan Mataram]] dari tahun [[1613]]-[[1645]], sedang melakukan laku ritual ''
Setelah [[Perjanjian Giyanti]] pada tahun [[1755]], [[Pakubuwana III]] bersama [[Hamengkubuwana I]] melakukan pembagian harta warisan [[Kesultanan Mataram]], yang sebagian menjadi milik [[Kasunanan Surakarta]] dan sebagian lainnya menjadi milik [[Kesultanan Yogyakarta]]. Pada akhirnya Tari Bedhaya Ketawang menjadi milik istana [[Kasunanan Surakarta|Surakarta]], dan dalam perkembangannya sampai sekarang ini Tari Bedhaya Ketawang masih tetap dipertunjukkan saat penobatan dan upacara peringatan kenaikan tahta [[Sunan Surakarta]].
|