Kemenyan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: dimana → di mana (2), asal-usul → asal usul, ijin → izin, analisa → analisis |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 2:
Kemenyan ini juga termasuk dalam [[ordo (biologi)|ordo]] ''[[Ebenales]]'', [[familia]] ''[[Styracaceae]]'' dan [[genus]] ''[[Styrax]]''. Selain itu terdapat 7 (tujuh) jenis kemenyan yang menghasilkan getah tetapi hanya 4 jenis yang secara umum lebih dikenal dan bernilai ekonomis yaitu:
# Kemenyan Durame (Styrax Benzoine Dryand)
# Kemenyan Bulu (Styrax Benzoine var. Hiliferum),
# Kemenyan Toba (Styrax sumatrana J.J.Sm) dan
# kemenyan Siam (Styrax Tokinensis).
Tetapi jenis kemenyan yang paling umum dibudidayakan secara luas di [[Sumatera Utara]] adalah jenis kemenyan toba dan kemenyan durame <ref name="Jayusman, dkk., 1999">Jayusman, dkk., 1999</ref>.
Baris 15:
== Pemaparan ==
Pohon kemenyan memiliki ukuran sedang sampai besar dengan diameter antara 20–30 cm dengan tinggi mencapai 20 hingga 30 meter. Mempunyai batang yang lurus dengan percabangan yang sedikit dan kulit batang berwarna kemerahan. Kemenyan berdaun tunggal yang tersusun spiral dan berbentuk ''[[oval]]'', bulat memanjang dengan ujung daun meruncing. Buah kemenyan berbentuk bulat dan
lonjong dengan ukuran yang agak kecil. Biji berwarna cokelat terbungkus dalam daging buah yang tebal dan keras
Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa populasi pohon kemenyan telah menurun, sebagian karena ''[[eksploitasi]]'' yang berlebihan. Contohnya Penyadapan sangat tinggi pada Pohon kemenyan akan menghasilkan biji yang dapat tumbuh hanya 16% sedangkan biji pohon yang belum disadap mempunyai persentase berkecambah lebih dari 80%. Selain itu, pembakaran, penggembalaan, dan serangan oleh kumbang ''[[Longhorn]]'' telah mengurangi populasi pohon<ref>{{cite web |title = Christmas Staple Frankincense 'Doomed,' Ecologists Warn |author=Remy Melina |date=December 21, 2011 |url=http://www.foxnews.com/scitech/2011/12/21/christmas-staple-frankincense-doomed-ecologists-warn/ |publisher=LiveScience}}</ref>. Perubahan (Pembukaan Hutan) dari hutan kemenyan untuk pertanian dapat juga merupakan ancaman besar <ref>{{cite journal|last=Dejenea|first=T.|author2=M. Lemenih |author3=F. Bongers |title=Manage or convert Boswellia woodlands? Can frankincense production payoff?|journal=Journal of Arid Environments|date=February 2013|volume=89|pages=77–83|doi=10.1016/j.jaridenv.2012.09.010}}</ref>.
== Morfologi ==
Kemenyan termasuk pohon besar, tinggi dapat mencapai 24-40 M dengan diameter 60–100 cm. Batang lurus dengan percabangan sedikit. Kulit beralur tidak terlalu dalam (3–7 mm), kulit berwarna merah anggur,<ref name="Jayusman, dkk., 1999"/> kulit luar halus sampai retak-retak ke arah vertikal atau berlekuk halus, Kulit bagian dalam lunak, berwarna coklat sampai merah, merah muda atau merah keunguan, kayu gubalnya berwarna putih <ref>Departemen Kehutanan danPerkebunan, 1999</ref>.
=== Daun ===
Kemenyan berdaun tunggal dan tersusun secara spiral, daun berbentuk oval bulat, bulat memanjang (elips) dengan dasar daun bulat dan ujung runcing.Panjang daun dapat mencapai 4–15 cm, lebar daun 5-7,5 cm, tangkai daun 5–13 cm, helai daun mempunyai ''[[nervi]]'' 7-13 pasang. Helai daun halus, permukaan bawah agak mengkilap berwarna putih sampai abu-abu. Warna daun jenis kemenyan Toba lebih gelap kecoklatan dan lebih tebal dibandingkan jenis durame.
=== Bunga ===
Bunga kemenyan berkelamin dua di mana bunganya bertangkai panjang antara 6–11 cm, daun mahkota bunga 9-12 helai dengan ukuran 2-3,5 mm.Kemenyan berbunga secara teratur 1 kali setiap tahun. Waktu berbunga dimulai pada bulan Nopember, Desember dan Januari. Bunga majemuk, berbentuk tandan atau ''[[malai]]'' pada ujung atau ketiak daun. Buah masak berbentuk bulat sampai agak ''[[gepeng]]'', berdiameter 2-3,8 cm.
=== Buah dan Biji ===
Buah kemenyan berbentuk bulat gepeng dan lonjong berukuran 2,5–3 cm. Biji kemenyan berukuran 15–19 mm, bijinya berwarna coklat keputihan. Biji kemenyan terdapat di dalam daging buah yang cukup tebal dan keras, hal ini dibuktikan buah kemenyan yang masih normal dan buah tidak rusak walaupun sudah beberapa bulan jatuh dari pohonnya. Bentuk buah dan biji kemenyan bervariasi sesuai dengan jenisnya. Biji kemenyan Toba berwarna coklat tua dan lebih gelap dibandingkan jenis Durame maupun Bulu. Bentuk buah dan biji dapat digunakan untuk membedakan jenis kemenyan dibandingkan bagian tanaman kemenyan lainnya (daun, batang dan sebagainya).Tanaman kemenyan diperbanyak dengan biji. Musim berbunga dan berbuah jenis [[Styrax Benzoin]] pada bulan Desember – Januari. Buah yang masak disukai oleh tupai, rusa dan babi hutan. Biji kemenyan berjumlah 366 butir/Kg atau 245 butir/Liter. Daya kecambah biji relatif kecil, yakni ± 35%. Kulit biji keras yang menghambat perkecambahan oleh karena itu perlakuan yang biasa diberikan waktu mengecambahkan biji adalah menyiram dengan air panas dan merendam sebelum disemaikan.<ref name="academia">{{cite journal|last=Hadinata|first=Sofian|title=Sifat Anatomi Saluran Getah Kemenyan Toba (Styrax sumatrana) |date=Januari 2011 |url=http://www.academia.edu/1834523/Sifat_Anatomi_Saluran_Getah_Kemenyan_Toba_Styrax_sumatrana_}}</ref>
== Asal-Usul Sejarah ==
Kemenyan telah diperdagangkan di Semenanjung Arab dan Afrika Utara selama lebih dari 5.000 tahun.<ref>[http://deposit.ddb.de/cgi-bin/dokserv?idn=975255932&dok_var=d1&dok_ext=pdf&filename=975255932.pdf Paper on Chemical Composition of Frankincense]</ref>
Barus yang sejak abad abad dini (sejak kira-kira abad 5) sudah disinggahi oleh perahu-perahu layar antar benua sebagai pelabuhan pengekspor kemenyan dan ''[[Kamper]]'' (''[[Kapur barus]]''). <ref
Sebuah legenda yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa pada suatu hari seorang gadis miskin, yang akan dikawinkan dengan seorang laki-laki kaya melarikan diri ke dalam hutan untuk menghindar. Ketika menengadahkan tangannya kearah langit sambil berdoa, dia disambar petir dan menjadi sebuah pohon kemenyan. Getah ini yang dipercayai sebagai susu gadis tersebut, katanya
Baris 40:
memakannya supaya pohon kemenyan dapat menghasilkan banyak getah. Jenis upacaranya adalah ''[[mekotas]]'' (makan bersama) dan meminta izin penguasa kebun / hutan yaitu ''[[persintabien]]''. Kemenyan juga dipercayai oleh masyarakat sebagai pohon suci karena pohon-pohon kemenyan tidak akan mengeluarkan getah jika lelaki bersikap buruk terhadap orangtua, isterinya atau jika, sewaktu dikebun mereka bicara kasar, berbohong, menipu atau mencuri. Ada juga para ''[[perkemenjen]]'' yang masih melakukan tradisi lain yaitu, menyanyikan ''[[odong-odong merkemenjen]]'' yaitu nyanyian para pencari getah kemenyan.
Kemenyan adalah salah satu ukupan yang disucikan (''[[HaKetoret]]'') dijelaskan dalam ''[[Alkitab Ibrani]]'' dan ''[[Talmud]]'' digunakan dalam upacara ''[[Ketoret]]''.<ref name="Klein, Ernest p.292">Klein, Ernest, ''A Comprehensive [[Etymology|Etymological]] Dictionary of the [[Hebrew Language]] for Readers of English'', The [[University of Haifa]], Carta, Jerusalem, p.292</ref>
Kemenyan diperkenalkan kembali ke Eropa oleh Tentara Salib yang dinamakan ''[[Frankish]]'', meskipun nama Frankish mengacu pada kualitas, tetapi bukan dengan para Frank itu sendiri.<ref name="OED">>{{cite book|title=Oxford English Dictionary}}</ref>
Sejarawan Yunani bernama ''[[Herodotus]]'' yang akrab dengan kemenyan dan mengetahui bahwa kemenyan dipanen dari pohonnya di Arab Saudi bagian selatan. Dia juga melaporkan bahwa getah berbahaya untuk di panen karena ular berbisa juga hidup di pohon-pohon tersebut. Dia juga menjelaskan metode yang digunakan oleh orang-orang Arab untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan membakar getah dari pohon kemenyan sehingga asap akan mengusir ular tersebut pergi.<ref>Herodotus 3,107</ref> Getah ini juga disebutkan oleh ''[[Theophrastus]]'' dan ''[[Pliny the Elder]]'' dalam bukunya ''[[Naturalis Historia]]''. Arab Saudi bagian Selatan adalah eksportir utama kemenyan di zaman kuno, dengan beberapa hal yang diperdagangkan sampai ke Cina.Penulis dan adat orang Cina yang bernama ''[[Inspektur Zhao Rugua]]'' juga menulis tentang asal usul kemenyan, dan eksistensinya diperdagangkan ke China:
Baris 48:
<blockquote>''"Ruxiang atau xunluxiang berasal dari tiga negara Dashi dari [[Murbat]] (Maloba), [[Shihr]] (Shihe), dan [[Dhofar]] (Nufa), dari kedalaman gunung terpencil.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=YJibpHfnw94C&pg=PA130&dq=According+to+Li+Xun,+frankincense+originally+came+from+Persia.92+Laufer+refers+to+the+Xiangpu+fftff+by+Hong+Chu+%5C%25Ws+(?&hl=en&sa=X&ei=bEf6TozwJoTh0QHgm-y_Ag&ved=0CDEQ6AEwAA#v=onepage&q=According%20to%20Li%20Xun%2C%20frankincense%20originally%20came%20from%20Persia.92%20Laufer%20refers%20to%20the%20Xiangpu%20fftff%20by%20Hong%20Chu%20%5C%25Ws%20(%3F&f=false|accessdate=December 26, 2011|title=Aspects of the Maritime Silk Road: From the Persian Gulf to the East China Sea|year=2010|volume=Volume 10 of East Asian Economic and Socio-cultural Studies - East Asian Maritime History|author=Ralph Kauz|editor=Ralph Kauz|edition=|location=|publisher=Otto Harrassowitz Verlag|page=130|isbn=3-447-06103-0|quote=The frankincense was first collected in the Hadhramaut ports of Mirbat, Shihr, and Zufar whence Arab merchant vessels shipped it to Srivijaya, before it was then reexported to China. The term "xunluxiang" is derived from the Arab word "kundur". . . According to Li Xun, frankincense originally came from Persia.92 Laufer refers to the Xiangpu fftff by Hong Chu %Ws (? . . . Zhao Rugua notes: Ruxiang or xunluxiang comes from the three Dashi countries of Murbat (Maloba), Shihr (Shihe), and Dhofar (Nufa), from the depths of the remotest mountains. The tree which yields this drug may generally be compared to the pine tree. Its trunk is notched with a hatchet, upon which the}}</ref> Pohon yang menghasilkan obat ini secara umum dapat dibandingkan dengan pohon [[Pinus]]. Batangnya yang berlekuk seperti kapak, di mana getahnya mengalir keluar, dan ketika mengeras berubah menjadi kemanyan yang dikumpulkan dan dibuat menjadi gumpalan. Kemenyan ini diangkut oleh gajah ke Dashi (melalui pantai), yang kemudian dimuat di atas kapal mereka dan menukarnya dengan komoditas lainnya di [[Sanfoqi]]. ini adalah alasan mengapa umumnya dikumpulkan dan dikenal sebagai produk Sanfoqi.''<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=YJibpHfnw94C&pg=PA131&dq=resin+flows+out,+and,+when+hardened,+turns+into+incense,+which+is+gathered+and+made+into+lumps.+It+is+transported+on+elephants+to+the+Dashi+on+the+coast),+who+then+load+it+upon+their+ships+to+exchange+it+for+other+commodities+in+Sanfoqi.+This+is+the+reason+why+it+is+commonly+collected+at+and+known+as+a+product+of+Sanfoqi.&hl=en&sa=X&ei=G3_6Tsm_Esrg0QGt0IGzDw&ved=0CDAQ6AEwAA#v=onepage&q=resin%20flows%20out%2C%20and%2C%20when%20hardened%2C%20turns%20into%20incense%2C%20which%20is%20gathered%20and%20made%20into%20lumps.%20It%20is%20transported%20on%20elephants%20to%20the%20Dashi%20(on%20the%20coast)%2C%20who%20then%20load%20it%20upon%20their%20ships%20to%20exchange%20it%20for%20other%20commodities%20in%20Sanfoqi.%20This%20is%20the%20reason%20why%20it%20is%20commonly%20collected%20at%20and%20known%20as%20a%20product%20of%20Sanfoqi.&f=false|accessdate=December 26, 2011|title=Aspects of the Maritime Silk Road: From the Persian Gulf to the East China Sea|year=2010|volume=Volume 10 of East Asian Economic and Socio-cultural Studies - East Asian Maritime History|author=Ralph Kauz|editor=Ralph Kauz|edition=|location=|publisher=Otto Harrassowitz Verlag|page=131|isbn=3-447-06103-0|quote=resin flows out, and, when hardened, turns into incense, which is gathered and made into lumps. It is transported on elephants to the Dashi (on the coast), who then load it upon their ships to exchange it for other commodities in Sanfoqi. This is the reason why it is commonly collected at and known as a product of Sanfoqi.94}}</ref>"</blockquote>
== Pembibitan ==
Dalam pembibitan, benih kemenyan yang dipilih dikumpulkan dari pohon induk yang diseleksi dan telah diketahui kualitasnya. Pohon induk yang dipilih adalah pohon yang memiliki getah kemenyan yang banyak dan baik, bebas hama dan penyakit, berbatang lurus dan ''[[silindris]]'', tajuk harus normal dan bagus, cabangnya harus sedikit dan memiliki tinggi yang optimal.<ref name="Evi Lina Y. Sinaga">"Evi Lina Y. Sinaga : Kajian Pengambilan Keputusan Dalam Pengelolaan Hutan Kemenyan (Styrax Spp) Di Desa Sibaganding, 2010"</ref> Buah yang dipilih sebagai sumber benih adalah buah yang sudah masak dengan warna coklat tua. Sebaiknya buah yang dipilih adalah buah yang sudah jatuh dengan kondisi tentunya masih baik dan tidak diserang ''[[serangga]]'' misalnya ''[[ulat]]'' sehingga menjadi rusak<ref name="Majalah "/>. Pengadaan bibit dapat dilakukan melalui persemaian, pencabutan dan anakan alam, ''[[stump]]'', ''[[stek]]'' serta kultur jaringan. Persemaian merupakan cara yang mudah dan umum dilakukan yaitu dengan menabur benih / biji yang sudah dibersihkan di ''[[bedeng]]'' tabur. Jika sudah tumbuh dapat dipindahkan ke dalam ''[[polybag]]'' sebelum ditanam <ref name="Majalah "/>. Bibit yang diperoleh dari anakan, biasanya didapatkan dari buah yang jatuh di sekitar pohon induk yang kemudian tumbuh secara alami. Anakan ini dapat menjadi sumber bibit dengan memilih tanaman yang tumbuh sehat dan normal. Sedangkan pembibitan dengan stump, stek dan kultur jaringan belum umum dilakukan oleh masyarakat. Saat ini sistem itu (stump, stek dan kultur jaringan) masih dalam penelitian untuk dikembangkan<ref name="Majalah "/>.
== Penanaman dan Pemeliharaan ==
Melakukan penanaman, hal yang harus diperhatikan adalah tanaman kemenyan harus ditanam menggunakan ''[[naungan]]'', karena tanaman kemenyan mempunyai sifat ''toleran'' yaitu tumbuh di bawah tegakan pohon.<ref name="Evi Lina Y. Sinaga"/> Penanaman dilakukan pada musim hujan dengan sistem campuran dengan tanaman lain seperti ''[[Pinus]]'', ''[[Durian]]'' atau ''[[Kaliandra]]''. Sebelum dilakukan penanaman sebaiknya dilakukan persiapan lapangan seperti pembersihan jalur tanam dan membuat lubang tanam dengan jarak tanam yang sesuai dengan kondisi tanah dan kemiringan lokasi tumbuh <ref name="Majalah "/>. Setelah dilakukan penanaman perlu dilakukan upaya pemeliharaan yang biasa dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan optimal adalah ''[[penyiangan]]'', ''[[pendangiran]]'', ''[[penyulaman]]'', pemupukan, ''[[penjarangan]]'' dan perlindungan tanaman dari ''[[hama]]'' dan ''[[penyakit]]''. Pemeliharaan ini dilakukan pada tahun pertama, kedua dan ketiga. Penjarangan perlu dilakukan khususnya untuk tanaman pelindung dengan tujuan memberi ruang tumbuh kepada tanaman kemenyan karena pada saat tanaman kemenyan sudah tumbuh membesar tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari<ref name="Majalah "/>.
== Pengolahan Hasil ==
Kemenyan diolah dengan cara disadap atau dipotong kulitnya secara tidak rata tetapi kuat dari pohonnya, cara ini memungkinkan getahnya keluar dan mengeras. Getahnya ini jika sudah mengeras akan berbentuk seperti air mata. Pembudidayaan tanaman kemenyan tidaklah sulit. Ada beberapa ''[[spesies]]'' dan ''[[varietas]]'' pohon kemenyan, masing-masing memproduksi jenis dari getahnya sedikit berbeda. Perbedaan tanah dan iklim menciptakan getahnya beraneka ragam dari sedikit, banyak dan bahkan lebihwalaupun dalam spesies yang sama. Pohon '''Boswellia sacra''' dianggap biasa karena kemampuan mereka untuk tumbuh dalam lingkungan yang sangat ''[[mustahil]]'' sekalipun bahkan kadang-kadang tumbuh dari batuan padat. Awal tumbuhnya kemenyan ini
=== Daerah Penghasil ===
# Getah terbaik diproduksi di Somalia, di mana Gereja Katolik Roma membeli sebagian sahamnya <ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/8505251.stm BBC.co.uk]</ref>.
# Sumatera Utara yaitu di 7 Kabupaten, terutama di Kabupaten ''[[Tapanuli Utara]]'', ''[[Humbang Hasundutan]]'', ''[[Pakpak Barat]]'', dan ''[[Toba Samosir]]''. Tanaman ini Menurut Thomson Silaban, staf bidang rehabilitasi hutan Dinas Pertambangan dan Kehutanan Kabupaten Humbang Hasundutan, jika sebelum tahun 1980 kemenyan mampu menyumbang 60 persen ekonomi rumah tangga, kini turun menjadi sekitar 20 persen. Kemenyan (Stryrax sp) yang termasuk famili '''Styracaceae dari ordo Ebeneles''' diusahakan oleh rakyat Sumatera Utara di tujuh kabupaten, terutama juga dikembangkan di ''[[Dairi]]'', ''[[Tapanuli Selatan]]'', dan ''[[Tapanuli Tengah]]'' meski tidak terlalu banyak. Sedangkan penghasil kemenyan terbesar masih di Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.<ref name="Evi Lina Y. Sinaga" />
=== Kualitas ===
Kualitas kemenyan diamati melalui penelitian kemenyan yang ada di pasaran. Kemenyan tersebut dikumpulkan dari pedagang besar (antara lain, di kabupaten [[Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]]). Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara visual dan analisis sifat fisiko-kimia kemenyan serta identifikasi asam balsamat. <ref
== Kegunaan ==
Pemanfaatan kemenyan telah dikenal luas di Indonesia terutama sebagai bahan obat, baik sebagai obat tradisional maupun industri rokok, batik dan upacara ritual. Lebih dari itu tanaman kemenyan sebagai golongan styrax mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Kemenyan sumatrana (Styrax benzoin Dryander) memiliki banyak senyawa bioaktif seperti asam sinamat dan turunannya yaitu senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri kosmetik dan obat-obatan <ref>Elimasni. 2005. Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana (Styrax benzoin Dryander) Secara Kultur Jaringan. USU Repository 2006: 7-8 [http://librarv.usu.ac.id/download/fmipa/06000445.pdf] (13 September 2009)</ref>. Tanaman kemenyan prospektif dikembangkan untuk tanaman hutan rakyat, hutan kemasyarakatan, rehabilitasi, sekat baker, penghara industri pulp, maupun untuk pohon ornamen. Selain itu kayunya dapat digunakan untuk bangunan rumah dan jembatan serta akarnya mengandung cairan berwarna kemerah-merahan yang berfungsi sebagai insektisida <ref>Pinyopusarerk. 1994. Styrax tonkinensis. Taxonomi, Ecology, Silvicultur and Uses. The Australian Centre for International Agriculture Research (ACIAR). ACIAR Technical Report No. 31. Canberra</ref>.
Kemenyan digunakan dalam aroma parfum dan aroma terapi, selain itu juga merupakan bahan yang kadang-kadang digunakan dalam perawatan kulit. Minyak [[esensial]] ini diperoleh dengan [[destilasi]] (''[[penyulingan]]'') uap dari getah kering. Beberapa bau asap kemenyan adalah produk dari [[pirolisis]]. Kemenyan juga digunakan di banyak gereja Kristen termasuk [[Ortodoks]] Timur, Oriental Ortodoks dan Katolik. Kristen dan Islam memiliki kemenyan untuk digunakan dengan cara dicampur dengan minyak untuk mengurapi bayi baru lahir, inisiasi, dan anggota memasuki fase baru kehidupan spiritual mereka.
== Dalam Alkitab ==
Di [[Alkitab]] [[Kristen]] kata "kemenyan" dipergunakan sebanyak 17 kali dalam Alkitab versi ''[[King James Version]]'' tercatat dengan kata kunci ''"Frankincense"'' sebanyak 17 kali sedangkan Alkitab Bahasa Indonesia terjemahan ''[[Lembaga Alkitab Indonesia]]'' / LAI ada sebanyak 23 kali disebabkan penambahan penerjemahan kata ''"Incense"'' sebanyak 6 kali, yaitu:
''[[Perjanjian Lama]]'' sebanyak 15 kali (versi KJV):
# Mengenai ukupan yang kudus: [[Keluaran 30#Ayat 34|Keluaran 30:34]],
# Korban sajian: {{Ayat|Imamat|2|1}}, {{Ayat|Imamat|2|2}}, {{Ayat|Imamat|2|15}}, {{Ayat|Imamat|2|16}},
# Korban Penghapusan Dosa: {{Ayat|Imamat|5|11}},
# Korban Bakaran: {{Ayat|Imamat|6|15}},
# Roti Sajian: {{Ayat|Imamat|24|7}},
# Hukum mengenai perkara cemburuan {{Ayat|Bilangan|5|15}},
# Daftar Penduduk Yerusalem: {{Ayat|1 Tawarikh|9|29}},
# Kesetiaan [[Nehemia]] kepada hukum: {{Ayat|Nehemia|13|5}}, {{Ayat|Nehemia|13|9}},
# Impian mempelai perempuan: {{Ayat|Kidung_Agung|3|6}},
# Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan: {{Ayat|Kidung_Agung|4|6}}, {{Ayat|Kidung_Agung|4|14}}.
Perjanjian Lama ada tambahan versi '''LAI''' sebanyak 6 kali:
# Dosa Israel diampuni: {{Ayat|Yesaya|43|23}}.
# Kemuliaan Sion yang akan datang: {{Ayat|Yesaya|60|6}}.
# Keselamatan sesudah hukuman: {{Ayat|Yesaya|66|3}}.
# Malapetaka yang akan menimpa Yerusalem dan ''[[Yehuda]]'': {{Ayat|Yeremia|6|20}}.
# Hari Sabat harus dikuduskan: {{Ayat|Yeremia|17|26}}.
# Masa ''[[Gedalya]]'' menjadi gubernur dan pembunuhannya: {{Ayat|Yeremia|41|5}}.
''[[Perjanjian Baru]]'' sebanyak 2 kali yaitu:
# Salah satu dari tiga jenis hadiah "[[orang-orang Majus dari Timur]]" yang diberikan kepada anak bayi ''[[Yesus]]'' pada {{Ayat|Matius|2|11}}
# Jatuhnya [[Babel]]: {{Ayat|Wahyu|18|3}}.
Perjanjian Baru versi '''LAI''' ada
# Kitab yang dimeterai dan ''[[Anak Domba]]'': {{Ayat|Wahyu|5|8}}.
# Meterai yang ketujuh: {{Ayat|Wahyu|8|3}}, {{Ayat|Wahyu|8|4}}.
== Dalam ''[[Al Quran]]'' ==
Kemenyan di zaman Nabi dan ''[[Salafush Shaleh]]'' juga menjadi bagian dari beberapa ritual umat Islam. Nabi ''[[Muhammad SAW]]'' dan para Sahabat sendiri sangat menyukai wangi-wangian, baik yang berasal dari minyak wangi hingga kemenyan, sebagaimana disebutkan di dalam berbagai ''[[hadits]]''.<ref>[http://www.madinatuliman.com/3/2/411-umat-islam-tidak-perlu-alergi-hadits-dan-manfaat-kemenyan.html Umat Islam Tidak Perlu Alergi : Hadits dan Manfaat Kemenyan]</ref>
Baris 109:
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Keluaran 30]], [[Imamat 2]], [[Imamat 6]], [[Imamat 24]], [[Bilangan 5]], [[1 Tawarikh 9]], [[Nehemia 13]], [[Kidung Agung 3]], [[Kidung Agung 4]], [[Matius 2]], [[Wahyu 18]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Rempah-rempah}}
|