Revisi per 9 April 2016 12.48 sunting Rachmat-bot (bicara \| kontrib) Bot 110.443 suntingan k cosmetic changes, added orphan tag ← Revisi sebelumnya		Revisi per 6 Oktober 2016 22.13 sunting balikkan AABot (bicara \| kontrib) Bot, Pengecualian blokir IP 914.349 suntingan k Robot: Perubahan kosmetika Revisi selanjutnya →
Baris 17: '''Walhi Jabar''' adalah organisasi lingkungan hidup yang merupakan bagian dari [[Walhi\|Wahana Lingkungan Hidup Indonesia]] sebuah organisasi independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. Di tingkat internasional, WALHI berkampanye melalui jaringan Friends of the Earth Internasional yang beranggotakan 71 organisasi akar rumput di 70 negara, 15 organisasi afiliasi, dan lebih dari 2 juta anggota individu dan pendukung di seluruh dunia. WALHI Jawa Barat hadir di 9 Kabupaten/Kota dengan total 24 organisasi anggota dan yang secara aktif berkampanye di tingkat lokal di Jawa Barat. Anggota-anggota WALHI Jawa Barat yaitu YPBB, MAPALA Argawilis [[Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung\|Sekolah Tinggi Seni Indonesia]], FK3I Jawa Barat, Mapenta [[Universitas Islam Bandung]], HMTL [[Universitas Pasundan]], Pakuan, Poklan, LPTT, Katurnagari, Siklus Indramayu, Paguyuban Bale Rahayat, MPSA, Rekapala, ICSD, Swadaya Muda, PPMK SA, SPP, FPPMG, UKL Fapet [[Universitas Pajajaran]], Himapikani [[Universitas Pajajaran]], LKrapin, PSDK, Lencana dan MAPALA PALAMUS Subang.<ref>{{cite web\|url=http://www.walhi.or.id/walhi-jawa-barat.html \|title=Walhi Jabar\|authors=Wahana Lingkungan Hidup Indonesia\|publisher=walhi.or.id\|date=\|accessdate=5 September 2015}}</ref> == Sejarah Wahana Lingkungan Hidup == Semenjak dibentuk 15 Oktober Tahun 1980, Selama 31 tahun perjuangan WALHI bersama kelompok masyarakat sipil lainnya telah: Baris 30: WALHI sadar kecenderungan kerusakan lingkungan hidup dan ekosistem semakin masif dan kompleks baik di pedesaan dan perkotaan. Memburuknya kondisi lingkungan hidup secara terbuka diakui mempengaruhi dinamika sosial politik dan sosial ekonomi masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional. Pada gilirannya krisis lingkungan hidup secara langsung mengancam kenyamanan, keselamatan dan meningkatkan kerentanan kehidupan setiap warga negara. Kerusakan lingkungan hidup telah hadir di rumah-rumah kita, seperti kelangkaan air bersih, pencemaran air dan udara, banjir dan kekeringan, serta energi yang semakin mahal. Siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup kian sulit dipastikan karena penyebabnya sendiri saling bertautan baik antarsektor, antaraktor, antarinstitusi, antarwilayah dan bahkan antarnegara. Untuk menjamin keberlanjutan kehidupan generasi mendatang dibutuhkan gerakan sosial yang kuat dan meluas. Generasi mendatang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Untuk itu generasi sekarang bertanggungjawab mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik. Untuk melakukan Kampanye penyelematan lingkungan, WALHI Jawa Barat di bantu oleh [[Sahabat Walhi]] Jawa Barat yang merupakan simpul atau sayap organisasi yang terintregrasi dalam kerja advokasi cum kampanye WALHI. === Nilai Perjuangan WALHI === Untuk melawan segala bentuk penindasan atas rakyat jelata dan sumber-sumber kehidupannya tersebut, WALHI setia pada nilai-nilai perjuangan WALHI yang disenaraikan sebagai berikut: Baris 49: Profesionalisme : Semua pihak hendaknya bekerja secara profesional, sepenuh hati, efektif, sistematik dan tetap mengembangkan semangat kolektivitas. === Program Strategis === Advokasi kebijakan untuk mendorong penyelamatan rakyat dan sumber-sumber kehidupan rakyat dan keberlanjutan keanekaragaman hayati Baris 55: Penguatan model pengelolaan sumber kehidupan rakyat berbasis kearifan lokal. === Sekretariat Walhi Jabar === Alamat Kantor : Jl. Piit No. 5 Kelurahan Sadang Serang Baris 62: e-mail : walhijabar@gmail.com === Organisasi Anggota Walhi Jabar === {{Col\|2}} 1. Argawilis [[Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung\|Sekolah Tinggi Seni Indonesia]] (Argawilis Stsi) <br /> JL. Buah Batu No 212 Bandung kode pos 40265<br /> Telp: 022-304532<br /> Kontak Person : Rendi (081320404335) Baris 86: 5. [[Mahasiswa Pecinta Alam]] [[Universitas Islam Bandung]] ([[Mapenta Unisba]])<br /> Jl Tamansari No.1 Bandung 40116<br /> Telp: 022 92638222 atau 022 6078518<br /> Email : mapenta_blog@yahoo.com<br /> Kontak Person : Nunu N (081394586080) Baris 115: 10. Yayasan Poklan<br /> CP: Nurdin<br /> Jl. Cisaranten Kulon Kav geologi II/46, Bandung<br /> Tilp 022 70821166<br /> E-mail: poklan_inch@yahoo.com atau poklan@bdg.centrin.net.id<br /> Baris 137: 14. Lembaga Penerapan Teknologi Tepat ([[LPTT]])<br /> Lt. 2 Gd. MM Barokah Jl. Tubagus Ismail Raya No. 40 Bandung.<br /> Atau Jl. Atlas V No. 8 Kel. Bbk. Surabaya<br /> Kota Bandung (40281)Jawa Barat.<br /> Telepon : ( 022 ) 7210088<br /> Fax.( 022 ) 82523409<br /> e-mail : lpttbandung@gmail.com<br /> Kontak : Rena D (0818638158) Baris 151: Kontak : Budi Hendriana (08122240786) 16. Institute For Civil Society Development ([[ICSD]])<br /> Kacapi Indah B 3 Kel/Kec Mangkubumi<br /> Kota Tasik Malaya<br /> Baris 171: Kabupaten Bandung<br /> Email/FB : psdkbandung@ymail.com<br /> Kontak : 02291944375 20. Siklus<br /> Baris 180: 21. Paguyuban Bale Rahayat Kota Banjar<br /> Alamat : Jalan Sumanding Tanjung Sukur depan STM BP Banjar (Media Center Bale Rahayat)<br /> email : p.balerahayat@yahoo.co.id<br /> Kontak : 0813207744855 Baris 196: {{EndDiv}} == Pranala == {{Col\|2}} * {{cite web\|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/03/08/nkvlb2-walhi-jabar-tolak-pelabuhan-cilamaya\|title=Walhi Jabar Tolak Pelabuhan Cilamaya\|authors=Arie Lukihardianti, Hazliansyah (ed.)\|publisher=republika.co.id\|date=Minggu, 08 Maret 2015, 11:18 WIB\|accessdate=5 September 2015}} Baris 227: {{EndDiv}} == Lihat juga == * [[WALHI\|Wahana Lingkungan Hidup Indonesia]] == Bacaan lanjut == * {{cite book\|authors=Zaki Yamani\|title=Kehausan Di Ladang Air - Pencurian Air di Kota Bandung dan Hak Warga yang Terabaikan\|year=2012\|publisher=LSPP, Bandung Urbane Community, Walhi Jabar, FK3I Jabar\|location=Bandung\|isbn=9799381061}} == Catatan kaki == {{reflist}}

Walhi Jabar: Perbedaan antara revisi