Waluh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 41 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q165308
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
 
Waluh mencakup beberapa spesies anggota genus ''Cucurbita'', yaitu ''[[Cucurbita argyrosperma|C. argyrosperma]]'', ''[[Cucurbita maxima|C. maxima]]'', ''[[Cucurbita moschata|C. moschata]]'', dan
''[[Cucurbita pepo|C. pepo]]''. Dalam beberapa pengertian setempat di Indonesia, waluh disebut sebagai "labu" saja, meskipun sebenarnya labu mencakup kelompok tanaman yang lebih luas, seperti [[labu air]], [[labu ular]], [[labu siam]], dan [[beligo]]. Waluh dibedakan dari labu lainnya karena buahnya dimakan yang telah masak (biasanya berwarna jingga), berukuran relatif besar, berbentuk bulat sampai bulat telur dengan lekukan daun buah yang tampak jelas, dan berkulit keras. Pengertian waluh agak bermiripan dengan gabungan ''pumpkin'' dan beberapa ''squash'' dalam [[bahasa Inggris]].
 
Buah waluh berwarna oranye karena mengandung [[beta-karotena]] (salah satu pro[[vitamin A]] dan juga sebagai [[antioksidan]]). Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang mirip [[bintang]], ber[[biji]] besar dan berwarna [[coklat]] atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam. Daun muda waluh juga dapat dibuat sebagai sayur.
 
== Peristilahan dan ciri khas ==
Waluh didatangkan ke Indonesia dari benua Amerika diperkirakan pada abad ke-19 oleh pemerintah kolonial, meskipun ada kemungkinan sebelumnya juga sudah diperkenalkan secara perorangan. Jenis yang tumbuh di Indonesia kebanyakan adalah ''C. moschata'' dan ''C. pepo''. Jenis-jenis ini biasanya dibedakan dari buahnya.
 
=== ''Cucurbita pepo'' ===
Buah ''C. pepo'' biasanya relatif kecil dibandingkan dengan lainnya, dengan tangkai buah agak membesar di bagian perbatasan dengan buah, agak bersudut (berjumlah lima), dan tidak "tenggelam" ke dalam buah. Warna buahnya dapat hijau atau kuning, tidak selalu jingga. [[Zucchini]] termasuk dalam ''C. pepo'' dan baru diperkenalkan belakangan ke Indonesia, pada tahun 1980-an sebagai sayuran eksotik. Di [[Amerika Serikat]], ''C. pepo'' dianggap sebagai ''pumpkin'' sejati dan mencakup