Merantau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k ←Suntingan Putera Sumatera (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh BeeyanBot |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 22:
:''Lihat pula: [[Orang Minang#Minangkabau Perantauan|Minangkabau Perantauan]]''
===== Tradisi dan Budaya =====
'''''"Merantau"''''' sesungguhnya tak bisa dipisahkan dari masyarakat Minangkabau. Asal usul kata "merantau" itu sendiri berasal dari bahasa dan budaya Minangkabau yaitu "rantau". Rantau pada awalnya bermakna : wilayah wilayah yang berada di luar wilayah inti Minangkabau (tempat awal mula peradaban Minangkabau). Peradaban Minangkabau mengalami beberapa periode atau pasang surut. Wilayah inti itu disebut "darek" (darat) atau [[Luhak]] nan Tigo. Aktifitas orang orang dari wilayah inti ke wilayah luar disebut "marantau" atau pergi ke wilayah rantau. Lama kelamaan wilayah rantau pun jadi wilayah Minangkabau. Akhirnya wilayah rantau menjadi semakin jauh dan luas, bahkan pada zaman modern sekarang ini wilayah rantau orang Minangkabau bisa disebut di seluruh dunia, walaupun wilayah tersebut tak akan mungkin masuk kategori wilayah Minangkabau namun tetap disebut "rantau". '''''[[Filosofi]]''''' dan tujuan "merantau" orang Minang berbeda dengan [[imigrasi]], [[urbanisasi]], atau [[transmigrasi]] yang dilakukan kelompok lain.
Baris 38:
Di pesisir barat [[Sumatera Utara]] mulai dari [[Natal]] sampai [[Sibolga]], Sorkam dan [[Barus]] keturunan Minangkabau telah bertransformasi dan telah berubah nama menjadi "Orang Pesisir". Dahulunya nenek moyang mereka berasal dari wilayah [[Painan]], [[Padang]] dan [[Pariaman]]. Sampai sekarang bahasa mereka hampir tak ada bedanya dengan [[bahasa Minangkabau]]. Saat masa jayanya Bandar [[Malaka]] pada abad ke 15 di semenanjung Malaya, di wilayah [[Kabupaten Batu Bara|Batu Bara]] dan [[Kabupaten Asahan|Asahan]] Sumatera Utara dulunya banyak bermukim komunitas Minangkabau dan menerapkan sistem adat Minangkabau yang '''''[[matrilineal]]''''' sebelum berubah jadi [[patrilineal]] atas desakan [[Sultan Deli]]. Saat ini keturunan Minangkabau tersebut telah lebur kedalam masyarakat Melayu pesisir timur Sumatera Utara.
Tidak hanya di Negeri Sembilan perantau Minangkabau mendirikan kerajaan, pada akhir abad ke 14 seorang perantau Minang lainnya ''Raja Bagindo'' juga mendirikan [[Kesultanan Sulu]] di Filipina Selatan. [[Awang Alak Betatar]] pendiri [[Kesultanan Brunei]] disebutkan berasal dari Minangkabau juga, bahkan saat acara peresmian replika [[Istana Pagaruyung]] pada tahun 80 an Sultan Brunei [[Hassanal Bolkiah]] juga ikut hadir dan sempat mengatakan
Kalau ditelusuri lebih jauh lagi ke belakang, sebuah peninggalan sejarah dari abad ke 7 masehi yaitu [[prasasti Kedukan Bukit]] di [[Palembang]] menyatakan bahwa [[Kerajaan Sriwijaya]] didirikan oleh [[Dapunta Hyang]] setelah bertolak dari '''''[[Minanga Tamwan]]''''' dengan membawa bala tentara sebanyak 20.000 orang. Ada ahli sejarah yang berpendapat bahwa Minanga Tamwan zaman kuno yang berpusat di hulu sungai [[Batang Hari]] atau di hulu sungai [[Kampar]] itu adalah Minangkabau sekarang. Mengenai hal ini memang masih belum ada kesamaan pendapat di antara para ahli sejarah, ada yang berpendapat Dapunta Hyang bertolak dari Minanga Tamwan kearah selatan, lalu mendirikan wanua (kerajaan Sriwijaya) setelah menemukan tempat yang dianggap tepat. Sedangkan ahli yang lain berpendapat Minanga Tamwan adalah kerajaan taklukan Dapunta Hyang. Tidak tertutup kemungkinan bahwa pendapat yang pertama dari para ahli sejarah tersebut benar adanya mengingat prestasi yang dicapai orang orang Minangkabau dalam petualangan perantauannya baik dimasa lalu maupun dimasa kini.
Baris 66:
=== Suku Bugis-Makassar ===
Suku [[Bugis]]-[[Makassar]] juga termasuk suku yang gemar mengembara. Seperti Minangkabau, keturunan suku Bugis-Makassar juga bertebaran di seantero Asia Tenggara. Hampir di semua wilayah Asia Tenggara terdapat komunitas Bugis-Makassar sejak berabad abad yang lalu. Diaspora manusia Bugis-Makassar sangat intens terjadi semenjak kalahnya [[Kerajaan Gowa]] dalam berperang melawan Belanda yang di akhiri dengan
Keperkasaan pengembara pengembara Bugis-Makassar juga terekam dalam hikayat hikayat Minangkabau. Tidak jarang terjadi konflik antara keduanya dalam perebutan kekuasaan di kerajaan Melayu. Salah satunya adalah kasus perebutan tahta [[Kesultanan Johor]] di semenanjung Malaya. Pada masa itu kedua suku bangsa ini dan juga suku bangsa [[Aceh]] adalah pemain pemain kunci di kawasan darat maupun laut bagian barat nusantara. Disamping bajak laut Bugis-Makassar juga terdapat bajak laut dari Minangkabau ketika itu. Namun tidaklah semua pengembara dari timur itu adalah bajak laut, tidak sedikit di antara mereka adalah para bangsawan Bugis-Makassar yang tidak mau tunduk terhadap kekuasaan [[Belanda]].
Baris 90:
=== Suku Madura ===
Satu lagi suku perantau dari nusantara ini, yaitu suku [[Madura]]. Tanah asal suku Madura adalah pulau Madura, tapi diujung timur pulau Jawa
== Lihat pula ==
|