Radio Paket: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: piranti → peranti, added orphan tag using AWB
Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
 
'''Radio Paket''' adalah metoda komunikasi data paket melalui media [[transmisi]] [[gelombang radio]].<ref name="itb">{{id}} {{cite journal
| author = Budi Nusantara
Baris 35 ⟶ 37:
# Komputer --> [[modem]] atau terminal node controller -> radio<ref name="telkom"/>
# Komputer (dengan soundcard modem) --> radio<ref name="telkom"/>
Dalam dunia amatir radio proses ''packet switching'' dilakukan menggunakan protokol AX.25 (Amatir X.25) yang pada implementasi sebelumnya dilakukan secara pirantiperanti keras pada terminal [[node controller]] (TNC).<ref name="telkom"/> Sedangkan pada implementasi terkini, banyak berbentuk perangkat lunak dalam komputer yang kita gunakan.<ref name="telkom"/>
 
== Sejarah ==
=== Di dunia ===
Radio Paket pertama kali dikembangkan di kepulauan [[Hawaii]] dalam penelitian jaringan data melalui satelit skala besar melalui [[satelit]] yang dikenal sebagai [[ALOHANET]].<ref name="telkom"/> Penelitian tersebut dilakukan oleh [[University of Hawaii]], [[Amerika Serikat]].<ref name="telkom"/> Di dunia amatir radio, operasi radio paket pertama kali dilakukan oleh kalangan [[radio amatir]] di [[Kanada]] pada tahun 1978, dan diikuti oleh pengembangan perangkat [[Terminal Node Controller]] (TNC) di tahun 1980 oleh [[Vancouer Amateur Digital Communication Group]] (VADCG).<ref name="telkom"/> TNC ini merupakan cikal bakal modem radio yang ada sekarang, dan dijadikan standar komunikasi radio paket amatir oleh organisasi yang bernama [[Tucson Amateur Packet Radio]] (TAPR).<ref name="telkom"/> TAPR adalah organisasi yang pertama kali mengembangkan prototipe TNC dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan radio amatir.<ref name="telkom"/> Prototipe pertama TNC dikenali sebagai TNC-1 yang berbasis prosesor mikro Z80.<ref name="telkom"/> Prototipe ini kemudian dilanjutkan dengan TNC-2 yang dijadikan acuan oleh kalangan pengguna radio paket seluruh dunia.<ref name="telkom"/>
 
=== Di Indonesia ===
Baris 59 ⟶ 61:
}}</ref> Pada waktu itu, sekumpulan anggota amatir radio yang suka bermain radio paket, dipimpin oleh [[Robby Soebiakto]], YB1BG dan teman-temannya, seperti YB2SV, YB1HR, YB0TD, YB0IN, YB0EBS dan lain-lain telah menggunakan jaringan radio paket berbasis AX.25.<ref name="qsl"/> Di antara amatir senior tersebut, aktif juga di jaringan amatir paket radio AX.25 mahasiswa [[ITB]] yang aktif bergabung di Club Station Lokal Cibeunying CYRC, [[Bandung]] YC1ZDY – seperti YC1DBA, YC1EOB, YC1HCE, YC3NR/1, YG1QN dan termasuk penulis sendiri Onno W. Purbo, YC1DAV (sekarang YC0MLC).<ref name="qsl"/>
 
Robby Soebiakto YB1BG menjadi pelopor perkembangan jaringan radio paket bagi kalangan [[radio amatir di Indonesia]].<ref name="qsl"/> Ia juga memperkenalkan TCP/IP kepada kalangan radio amatir di Indonesia.<ref name="qsl"/> Robby YB1BG menjadi koordinator IP address Indonesia pertama bagi jaringan radio paket amatir radio (AMPR).<ref name="qsl"/>
 
== Spesifikasi ==
Baris 71 ⟶ 73:
 
== Keuntungan dan kerugian ==
Radio paket memiliki jarak jangkau yang cukup besar.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/> Bergantung dari frekuensi kerja pemancar, jarak yang bisa dijangkau oleh suatu stasiun satu ke stasiun lainnya bisa mencapai 10 &nbsp;km – 100 &nbsp;km bila bekerja pada frekuensi [[VHF]], dan 500 &nbsp;km – 3000 &nbsp;km, bahkan lebih jauh lagi bila bekerja pada frekuensi [[HF]].<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/> Untuk frekuensi VHF ini, pada umumnya jarak jangkau ini terbatas pada jarak pandang tak terhalang (LOS, ''Line of Sight'') ditambah 10-15%. Ini dipengaruhi oleh daya pemancar, tipe dan lokasi [[antena]] dan panjang kabel yang menghubungkan radio pemancar dengan antena.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/> Adanya halangan, seperti bukit dan bangunan tinggi juga mempengaruhi jarak jangkau ini.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/>
 
=== Keuntungan ===
* Murah;Peralatan yang diperlukan relatif berharga murah dan menggunakan peralatan yang sudah ada, bahkan ada beberapa peralatan yang dapat dibut sendiri.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/>
* Radio paket menggunakan media [[radio]] yang tidak dikenai biaya koneksi, tidak seperti halnya penggunaan telepon untuk komunikasi data.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/>
* Tanpa kabel / Wireless.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/>
 
=== Kerugian ===
* Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up via telepon yang memiliki kecepatan 28800 bps.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/>
* Sistem komunikasi paket radio yang sudah stabil sekarang berjalan pada kecepatan 1200 bps.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/> Kecepatan setinggi ini hanya cocok untuk aplikasi electronic mail.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/> Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada radio.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/>
Teknologi yang ada sebetulnya memungkinan untuk mengoperasikan jaringan amatir radio paket hingga kecepatan 56Kbps s/d 200Kbps.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/> Hanya teknik-nya cukup rumit bagi sebagian besar amatir di Indonesia saat ini.<ref name="qsltelkom"/><ref name="telkomqsl"/>
 
== Pranala luar ==