Bahan bakar etanol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Clean up, replaced: resiko → risiko using AWB |
||
Baris 3:
[[Berkas:EthanolPetrol.jpg|right||250px|thumb|Keterangan mengenai etanol pada sebuah pompa bensin di California.]]
{{Energi terbaharui}}
'''Bahan bakar etanol''' adalah [[etanol]] (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada [[minuman beralkohol]] dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan [[bensin]] sehingga menjadi ''biofuel''. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%.
Etanol digunakan secara luas di [[Bahan bakar etanol di Brasil|Brasil]] dan [[Bahan bakar etanol di Amerika Serikat|Amerika Serikat]]. Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia.<ref name=RFAProd2010/> Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol [[Campuran bahan bakar etanol umum#E10 atau kurang|sampai 10%]],<ref>Worldwatch Institute and Center for American Progress (2006). [http://images1.americanprogress.org/il80web20037/americanenergynow/AmericanEnergy.pdf ''American energy: The renewable path to energy security'']</ref> dan penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal adalah berkisar [[Campuran bahan bakar etanol umum#E20, E25|25% etanol dan 75% bensin]] (E25).<ref name="Portaria2007">{{cite web|url=http://extranet.agricultura.gov.br/sislegis-consulta/consultarLegislacao.do?operacao=visualizar&id=17886|title=Portaria Nº 143, de 27 de Junho de 2007|publisher=Ministério da Agricultura, Pecuária e Abastecimento|accessdate=5 October 2008|language=Portuguese}}</ref> Di bulan Desember 2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta [[kendaraan bahan bakar fleksibel|kendaraan dan truk ringan bahan bakar fleksibel]] dan lebih dari 500 ribu [[sepeda motor]] yang dapat menggunakan bahan bakar etanol murni ([[Bahan bakar etanol murni|E100]]).<ref name=ANFAVEA4>{{cite web|url=http://www.anfavea.com.br/tabelas/autoveiculos/tabela10_producao.pdf|format=PDF| title= Produção de Automóveis por Tipo e Combustível - 2010(Tabela 10) |publisher=ANFAVEA - Associação Nacional dos Fabricantes de Veículos Automotores (Brasil)|date=January 2011|accessdate=5 February 2011|language=Portuguese}} ''Production up to December 2010''</ref><ref name=ANFAVEA2>{{cite web|url=http://anfavea2010.virapagina.com.br/anfavea2010/|title= Anúario da Industria Automobilistica Brasileira 2010: Tabelas 2.1-2.2-2.3 Produção por combustível - 1957/2009|publisher=ANFAVEA - Associação Nacional dos Fabricantes de Veículos Automotores (Brasil)|accessdate=5 February 2011|language=Portuguese }}</ref><ref name=MotoFlex10>{{cite web|url=http://www.abraciclo.com.br/images/stories/dados_setor/motocicletas/producao/2010%20produo-dezcorreto.pdf|title=Produção Motocicletas 2010|publisher=ABRACICLO|accessdate=15 February 2011|language=Portuguese}}</ref><ref name=MotoFlex09>{{cite web|url=http://unica.com.br/noticias/show.asp?nwsCode=4771CECF-FDB8-43B5-9CF9-E342B99F5C23|title=Motos flex foram as mais vendidas em 2009 na categoria 150cc|author=Abraciclo|publisher=[[UNICA, Brazil|UNICA]]|date=27 January 2010|accessdate=10 February 2010|language=Portuguese}}</ref>
Baris 28:
Panas yang dihasilkan dari pembakaran etanol digunakan untuk menggerakkan piston pada mesin. Dapat dikatakan bahwa cahaya matahari digunakan untuk menjalankan mesinnya.
Bukan hanya glukosa saja yang dapat difermentasi. Gula lainnya seperti [[fruktosa]] juga dapat digunakan untuk fermentasi. 3 macam gula lainnya juga dapat difermentasi dengan memecahnya melalui [[hidrolisis]] menjadi molekul-molekul glukosa atau fruktosa. [[Amilum]] dan [[selulosa]] adalah molekul yang terdiri dari ikatan-ikatan glukosa. [[Sukrosa]] (atau gula tebu) merupakan molekul glukosa yang berikatan dengan molekul fruktosa. Energi untuk membuat fruktosa berasal dari metabolisme glukosa yang diperoleh dari fotosintesis (yang membutuhkan sinar matahari). Maka dari itu, sinar matahari jga menyediakan energi yang dihasilkan oleh fermentasi dari molekul-molekul ini.
Etanol juga dapat diproduksi dari [[etena]] (etilena). Dengan penambahan air ke dalam etena maka akan mengubah etena menjadi etanol:
Baris 41:
[[Berkas:Panicum virgatum.jpg|thumb|upright|[[Switchgrass]]]]
Etanol merupakan salah satu sumber [[energi terbaharui]] karena energi ini didapatkan dari energi matahari. Pembuatan etanol diawali tanaman seperti tebu atau jagung yang melakukan [[fotosintesis]] sehingga tumbuh sampai besar. Nantinya tanaman ini yang diproses menjadi etanol.
Sekitar 5% dari etanol yang diproduksi di dunia pada tahun 2003 sebenarnya malah merupakan produk minyak bumi.<ref>{{cite web|url=http://www.meti.go.jp/report/downloadfiles/g30819b40j.pdf |title=meti.go.jp file g30819b40j |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011}}</ref> Etanol dari minyak bumi ini dibuat dengan hidrasi katalis dari etilena dengan memakai [[asam sulfat]] sebagai [[katalis]]nya. Etanol juga bisa dihasilkan via [[etilena]] atau [[asetilena]], [[kalsium karbida]], gas bumi, dan sumber lainnya. 2 juta ton etanol yang berasal dari minyak mentah dihasilkan setiap tahunnya.<ref>{{cite web|url=http://web.archive.org/web/20080718185555/http://www.grainscouncil.com/Policy/Biofuels/Qld_Biofuels_study.pdf |title=(grainscouncil.com, Biofuels_study 268 kB pdf, footnote, p 6) |publisher=Web.archive.org |date=18 July 2008 |accessdate=27 August 2011}}</ref> Etanol yang berasal dari minyak bumi (etanol sintetik) secara kimia sama dengan bio etanol dan hanya bisa dibedakan melalui penanggalan radiokarbon.
Bio-etanol biasanya diperoleh dari tanaman pertanian. Tanaman pertanian ini dianggap bisa diperbaharui karena mereka mendapatkan energi dari matahari melalui [[fotosintesis]]. Etanol dapat diproduksi dari banyak macam tanaman seperti [[tebu]], [[bagasse]], [[miscanthus]], [[bit gula]], [[sorgum]], grain [[sorghum]], [[switchgrass]], [[jelai]], [[hemp]], [[kenaf]], [[kentang]], [[ubi jalar]], [[singkong]], [[bunga matahari]], [[buah]], [[molasses]], [[jagung]], [[stover]], [[serealia]], [[gandum]], [[straw]], [[kapas]], [[biomassa]] lainnya, termasuk berbagai macam sampah [[selulosa]].
Baris 81:
Etanol mengandung bahan-bahan yang dapat larut dan tidak dapat larut.<ref>Brinkman, N., Halsall, R., Jorgensen, S.W., & Kirwan, J.E., "The Development Of Improved Fuel Specifications for Methanol (M85) and Ethanol (Ed85), SAE''' Technical Paper 940764</ref> Bahan-bahan yang dapat larut, yaitu ion-ion klorida, mempunyai sifat [[korosif]]. [[Halida|Ion halida]] meningkatkan korosi dengan 2 cara: secara kimia, ion ini akan menyerang pasivator film oksida pada logam sehingga akan menimbulkan korosi, dan kedua, ion ini akan meningkatkan konduktivitas bahan bakar. Konduktivitas elektrik yang meningkat menyebabkan korosi pada elektrik dan galvanis pada sistem bahan bakar. Bahan-bahan yang dapat larut, seperti [[aluminium hidroksida]] yang merupakan produk dari ion halida tadi, akan menyumbat sistem bahan bakar sedikit demi sedikit.
Etanol bersifat [[higroskopis]], yang artinya etanol akan menyerap uap air langsung dari atmosfer. Karena menyerap air akan mengencerkan nilai bahan bakar etanol (dan juga akan menimbulkan ''knocking'' pada mesin), maka dalam pengepakannya, bahan bakar etanol harus ditutup rapat. Karena etanol dengan amat mudah bercampur dengan air, maka etanol tidak dapat didistribusikan dengan pipa yang lebih efisien dan modern.
Sebuah studi yang dilakukan oleh [[Massachusetts Institute of Technology|MIT]] pada tahun 2004<ref>{{cite web|url=http://www.psfc.mit.edu/library1/catalog/reports/2000/06ja/06ja016/06ja016_full.pdf |title=Microsoft Word - Direct_Injection_03=08=05_1.doc |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011}}</ref> dan sebuah ''paper'' yang dipublikasika oleh ''Society of Automotive Engineers''<ref>{{cite web|url=http://www.sae.org/technical/papers/2000-01-2902 |title=SAE Paper 2001-01-2901 |publisher=Sae.org |date=16 October 2000 |accessdate=27 August 2011}}</ref> mengidentifikasikan sebuah metode yang lebih baik untuk mengeksplorasi karakteristik bahan bakar etanol daripada jika hanya mencampurkannya dengan bensin. Metode ini akan memunculkan kemungkinan bahwa alkohol nantinya akan memperbaiki efektifitas pada mobil elektrik hibrida. Perubahan ini akan menggunakan mesin 2 bahan bakar (''dual-fuel'') yaitu alkohol murni (atau azeotrop atau E85) dengan injeksi langsung turbocharger, dengan rasio kompresi tinggi, volume silinder kecil, tapi menghasilkan tenaga yang sama dengan mesin yang memiliki volume silinder 2 kalinya. Setiap bahan bakar akan ditempatkan terpisah, dengan tangki alkohol yang berukuran jauh lebih kecil. Mesin berkompresi tinggi ini (yang berarti juga efisiensinya tinggi), akan menggunakan bahan bakar bensin pada kondisi daya jelajah rendah. Alkohol hanya akan diinjeksikan ke silinder ketika dibutuhkan, yaitu misalnya saat ingin berakselerasi dengan cepat. Injeksi silinder langsung ini akan meningkatkan nilai oktan etanol yang sudah tinggi sampai 130. Dari sini, penggunaan bensin serta emisi gas buang akan berkurang sampai 30%.
Baris 102:
=== Ekonomi bahan bakar ===
Secara teori, semua kendaraan yang beroperasi dengan bahan bakar akan mempunyai nilai [[ekonomi bahan bakar pada mobil|ekonomi bahan bakar]] yang satuannya adalah liter per 100 kilometer. Nilai ekonomi bahan bakar ini biasanya berbanding lurus dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar.<ref>http://www.eia.doe.gov [http://www.eia.doe.gov/cneaf/alternate/page/faq.html#12 DOE FAQ]</ref> Tapi, pada faktanya ada banyak variabel yang dapat memengaruhi performa bahan bakar di dalam mesin. Etanol sendiri memiliki energi per unit volume 34% lebih rendah daripada bensin. Maka, teorinya adalah jika memakai bahan bakar etanol, maka jumlah bahan bakar yang dikonsumsi akan lebih boros 34% daripada bensin biasa. Tapi etanol memiliki kelebihan lain yaitu nilai oktan yang tinggi, maka mesin dapat dibuat lebih efisien dengan cara meningkatkan rasio kompresinya. Misalnya, dengan penambahan turbocharger variabel maka rasio kompresi dapat menjadi optimum, sehingga ekonomi bahan bakar nantinya bisa konstan dengan campuran etanol berapapun.<ref name=EEREFAQ>http://www.afdc.energy.gov [http://www.afdc.energy.gov/afdc/ethanol/ Energy.gov site]</ref><ref name=EIAATTF>http://www.eia.doe.gov [http://www.eia.doe.gov/cneaf/solar.renewables/alt_trans_fuel/attf.pdf#page=39 Alternative Fuel Efficiencies in Miles per Gallon]</ref> Untuk campuran E10 (10% etanol dan 90% bensin), maka efeknya akan kecil jika dibandingkan dengan bensin biasa.<ref>{{cite web|url=http://www.raa.net/page.asp?TerID=146|title=Ethanol in Petrol|month=February | year=2004|publisher=Royal Automobile Association of South Australia|accessdate=29 April 2007}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.epa.gov/orcdizux/rfgecon.htm|title=EPA Info |publisher=US EPA|date=2011-03-07|accessdate=2011-08-27}}</ref> Untuk bahan bakar etanol E85 (85% etanol), maka efeknya akan menjadi signifikan. E85 memang lebih boros daripada bensin sehingga pemilik mobil akan lebih sering mengisi bahan bakar. Performa kendaraan sendiri tergantung dari mobilnya apa. Sebuah tes yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) pada mobil-mobil E85 menyebutkan bahwa ekonomi bahan bakar mobil E85 lebih boros sekitar 25,56% daripada bensin.<ref name="Ethanol">{{Cite book|author=J. Goettemoeller, A. Goettemoeller|title=Sustainable Ethanol: Biofuels, Biorefineries, Cellulosic Biomass, Flex-Fuel Vehicles, and Sustainable Farming for Energy Independence|year=2007|publisher=Prairie Oak Publishing, Maryville, Missouri|page=42|isbn=9780978629304}}</ref> Rating ekonomi bahan bakar yang dikeluarkan oleh EPA ini berpengaruh<ref>{{cite web|url=http://www.fueleconomy.gov/feg/byfueltype.htm|title=EPA Mileage |publisher=Fueleconomy.gov |date= |accessdate=2011-08-27}}</ref> ketika orang akan membeli mobil. Tapi, karena E85 ini adalah bahan bakar dengan performa tinggi (nilai oktannya 94-96), maka semestinya juga dibandingkan dengan bensin yang mahal.<ref>{{cite web|url=http://www.ethanolrfa.org/page/-/rfa-association-site/ChangesinGasolineManualIV-UpdatedLogo.pdf |title=Changes in Gasoline IV, sponsored by Renewable Fuels Foundation |format=PDF |date= |accessdate=27 August 2011}}</ref> Harga ritel etanol E85 di Amerika Serikat adalah 2,62 dolar AS per galon AS, sedangkan harga bensin biasa adalah 3,03 dolar AS per galon AS. Harga etanol murni di Brasil (E100) adalah 3,88 dolar, sedangkan harga bensin campuran E25 adalah 4,91 dolar (pada bulan Juli 2007).
== Produksi per negara ==
Baris 160:
{{Main|Keseimbangan energi bahan bakar etanol}}
Semua biomassa paling tidak pasti mempunyai tahap-tahap seperti ini: ditanam, dipanen, dikeringkan, difermentasi, dan kemudian dibakar. Semua tahap-tahap ini membutuhkan sumber daya dan infrastruktur. Total energi yang digunakan untuk menghasilkan etanol jika dibandingkan dengan total energi yang dihasilkan etanol maka akan menghasilkan "keseimbangan energi" atau "hasil energi bersih". Sebuah penelitian yang dilakukan oleh majalah ''National Geographic'' pada tahun 2007 menjelaskan tentang etanol dari jagung yang dihasilkan oleh Amerika Serikat: satu unit energi bahan bakar fosil dibutuhkan untk memproduksi 1,3 unit energi bahan bakar etanol. Keseimbangan energi dari etanol yang diproduksi di Brasil lebih baik, yaitu 1:8. Estimasi untuk keseimbangan energi ini sebenarnya juga tidak pasti, karena beberapa laporan menyatakan yang sebaliknya. Contohnya adalah sebuah survei yang terpisah menyatakan bahwa etanol yang diproduksi dari tebu dapat mengembalikan 8 sampai 9 kali energi yang dibutuhkan untuk membuatnya, jika dibandingkan dengan jagung yang hanya mengembalikan 1,34 kali energi yang dibutuhkan untuk membuatnya.<ref name="BIOFUELS">[http://www.iea.org/textbase/nppdf/free/2004/biofuels2004.pdf iea.org, biofuels2004.pdf]{{dead link|date=August 2011}}</ref> Studi yang dilakukan oleh [[Universitas California, Berkeley]] pada tahun 2006 menyatakan bahwa memproduksi etanol dari jagung menggunakan minyak mentah yang lebih sedikit daripada memproduksi bensin.
[[Karbon dioksida]], yang termasuk dalam [[gas rumah kaca]], akan dihasilkan selama proses fermentasi dan pembakaran. Karbon dioksida ini nantinya bisa digunakan oleh tanaman untuk memproduksi biomassa lagi.<ref>{{cite web|url=http://www.oregon.gov/ENERGY/RENEW/Biomass/forum.shtml |title=oregon.gov, biomass forum |publisher=Oregon.gov |date=27 March 2009 |accessdate=27 August 2011}}</ref>
Baris 166:
=== Polusi udara ===
Etanol adalah bahan bakar yang jika dibakar dengan oksigen maka akan menghasilkan karbon dioksida, air, dan [[aldehida]]. Bensin sendiri menghasilkan 2,44
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti atmosfer di [[Universitas Stanford]] mengemukakan bahwa bahan bakar E85 dapat meningkatkan
|title=Effects of Ethanol (E85) vs. Gasoline Vehicles on Cancer and Mortality in the United States|author=M. Z. Jacobson|date=14 March 2007|publisher=ACS Publications|accessdate=2008-1-14}}</ref>
Baris 304:
* Robert Rapier, "[http://www.financialsense.com/fsu/editorials/rapier/2006/0623.html Ethanol Investing: Counterpoint]", ''[http://www.financialsense.com/index.html Financial Sense]''" June 23, 2006
* [http://online.wsj.com/public/article/SB114970102238673892-uqIEiWAFNkIRiwjTyXcyf7ywToI_20070608.html?mod=blogs Digging into the Ethanol Debate] Wall Street Journal Online, June 9, 2006. Summary of the production efficiency debate, with references.
* [http://video.google.com/videoplay?docid=-570288889128950913&q=engEDU Biofuels: Think Outside The Barrel]
* [http://www.andersonsinc.com/ The Andersons Agriculture & Ethanol Company]
* [http://www.ethanolindia.net/ Ethanol India]
|