Food Not Bombs: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: hirarki → hierarki (3), aktifis → aktivis |
k Clean up, replaced: hirarki → hierarki (2) using AWB |
||
Baris 22:
Adalah sesuatu yang penting bagi sebuah grup dan gerakan untuk mempunyai pengertian yang luas tentang di mana posisi kita dan apa visi terbaiknya tentang sebuah dunia idaman. Membagi-bagikan makanan dengan gratis memiliki beberapa definisi prinsipil yang sangat jelas dan konteks politis yang lebih luas serta memberi tempat bagi prinsip-prinsip tersebut sebuah makna dan arti yang lebih dalam.
[[Anarkis]] membayangkan dunia bebas di mana tindakan diambil atas keputusan bersama, dunia yang tanpa kekerasan. Konsep-konsep itu sendiri cenderung ambigu dan sangat terbuka untuk diinterpretasikan dengan lebih luas. Saat kita menyadari bahwa dengan menempatkan prinsip-prinsip kita secara fleksibel dan inklusif, sangatlah baik, tetapi disaat yang sama sangatlah penting juga untuk menjaga agar ide-ide kita tidak termoderasi dan terkooptasi. FNB sendiri memiliki tiga prinsip, yang selain dua prinsip di atas (keputusan bersama dan dunia tanpa kekerasan) mereka menambahkan satu point lagi, yaitu [[vegetarianisme]]. Dan dengan bersikap seperti di atas tadi, mereka meletakkan prinsip-prinsip mereka ke dalam aksi, dan hal itulah yang memberi ide-ide mereka sebuah arti dan nilai yang mendalam. FNB mengkombinasikan ide-ide tersebut dengan prinsip [[desentralisasi]], penguatan [[kolektif]] dan [[individual]], [[feminisme]] dan strategi pengorganisiran anti [[
== Untuk [[anarkisme]] ==
Fokus pertama soal anarkisme biasanya berkutat disekitar kesalahpahaman atas pengertian anarkisme yang diartikan tidak lebih dari chaos dan perusakan. Prof. [[Howard Zinn]], seorang pendukung FNB mendeskripsikan anarkisme dalam bukunya yang berjudul "[[Declaration Of Independent]]" sebagai berikut: "Anarkis, seperti yang saya amati dan pelajari, tidaklah percaya pada anarki seperti yang biasa dideskripsikan oleh banyak orang dan media -kekacauan, disorganisasi, chaos, kebingungan dan setiap orang bertindak semaunya. Sebagai kontrasnya, mereka percaya bahwa tatanan masyarakat dapat dan seharusnya terorganisir dalam berbagai bentuknya di mana orang-orang akan bekerja sama saat bermain dan bekerja, untuk membangun sebuah tatanan masyarakat yang lebih baik. Tapi anarkis juga menekankan bahwa setiap organisasi harus menghindari
Dia juga menambahkan, "Apa yang membuat saya tertarik dengan anarkisme adalah juga bahwa penolakannya bersifat total terhadap segala bentuk otoritas-otoritas negara, gereja dan dalam dunia kerja. Anarkis percaya bahwa jika kita bisa membangun sebuah tatanan masyarakat egaliter tanpa kemiskinan dan kemakmuran yang jauh terpisah, kita tak akan membutuhkan polisi, penjara, tentara, ataupun perang, karena penyebab utama semua masalah tersebut sudah lenyap."
|