Yuan Shikai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: nasehat → nasihat (2)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: dekrit → dekret (2) using AWB
Baris 73:
Pada Juni 1902 ia dipromosikan menjadi [[Raja Muda Zhili]], dan Komisioner untukUrusan Dagang Tiongkok Utara,<ref>Bonavia 35</ref> dan Menteri [[Beiyang]] (北洋通商大臣), kekuasaannya mencakup wilayah yang saat ini disebut sebagai [[Liaoning]], Hebei, dan [[Shandong]]. Ia memperoleh penghargaan dari khalayak luar negeri setelah membantu penumpasan [[Pemberontakan Boxer]], ia dengan sukses memperoleh pinjaman besar untuk memperbesar [[Pasukan Beiyang]] miliknya menjadi [[Pasukan Baru|pasukan yang paling kuat]] di Tiongkok. Ia membuat 2.000 pasukan polisi untuk menjaga ketenteraman di Tianjin, pembentukan polisi ini adalah yang pertama kalinya dalam sejarah Tiongkok, sebagai hasil dari [[Protokol Boxer]] yang melarang pasukan bersenjata mendekati Tianjin. Yuan juga terlibat dalampengambil alihankendali jaringan rel kereta api dari [[Sheng Xuanhuai]]. Ia lalu memimpin perusahaan perkeretaapiandan konstruksi-konstruksinya menjadi sumber yang besar untuk pajak. Yuan memainkan peran aktif dalam masa-masa akhir Dinsati Qing, termasuk membuat Kementerian Pendidikan (學部) dan Kementerian Polisi (巡警部). Ia lalu menganjurkan persamaan derajat etnis Manchu dan [[Tiongkok Han|Han]].
 
pada tahun 1905, berdasarkan masehat Yuan, Janda Kaisar Cixi mengeluarkan dekritdekret yang berisi tentang perintah untuk mengakhiri sistem ujian Konfusius pada tahun 1906 dan memerintahkan Kementerian Pendidikan untuk mengimplemetasikan sistem pendidikan yang berdasar pada kurikulum yang berjalan berdasarkan amanat pemerintah. Sistem ini diadopsi dari apa yang dilakukan Jepang pada [[Masa Meiji]]. Pada 27 Agustus 1908, Pengadilan Qing mengumumkan “Asas-Asas untukKonstitusi”, di mana disana Yuan membantu dalam membuat drafnya. Dokumen ini dikenal sebagai [[pemerintah konstitusional]] dengan monarki yang kuat, dirancang berdasarkan apa yang dilakukan oleh Meiji di Jepang dan [[Otto van Bismarck]] di [[Jerman]] dengan konstitusi yang dikeluarkan pada 1916 dan sebuah pembentukan parlemen pada tahun 1917.<ref>Tanner, Harold Miles. ''China: A History''. Hackett Publishing (2009) ISBN 0-87220-915-6 Pages 408-410.</ref>
 
== Pengunduran diri dan kembali lagi ==
Baris 90:
[[Berkas:Yuan Shikai sworn in as Provisional President - 10 March 1912.jpg|thumb|300px|Yuan Shikai diambil sumpahnya menjadi Presiden Sementara Republik Tiongkok, di Beijing, 10 Maret 1912.]]
 
Kaum revolusioner telah memilih [[Sun Yat-Sen]] sebagai [[Presiden Republik Tiongkok|presiden sementara pertama]], namun pemerintahan ini lemah dalam dukungan militernya, maka dari itu mereka mulai berunding dengan Qing, untuk menggunakan Yuan sebagai penengah. Yuan lalumenyusun keputusan untuk penurunan takhta Kaisar Kecil [[Puyi]] (atau [[Kaisar Xuantong]]) untuk bisa meraih jabatan [[Presiden Republik Tiongkok|Presiden]].<ref name=Busky /> Yuan tidak hadir dalam dekritdekret penurunan takhta yang dikeluarkan oleh [[Janda Kaisar Longyu]] pada 12 Februari 1912.
 
Sun menyetujui kepresidenan Yuan setelah beberapa perselisihan selesai, namun ia juga meminta bahwa ibukota harus dipindahkan ke [[Nanjing]]. Yuan, di sisi lain, menginginkan keuntungan secara geografis untuk memiliki ibukota yang tidak jauh dari basis kekuatan militernya. [[Cao Kun]], salah satu komandan Tentara Beiyang kepercayaannya, melakukan kudetadi Beijing dan [[Tianjin]], berdasarkan perintah Yuan, untuk memberikan alasan untuk Yuan agar ia tidak meninggalkan [[lingkungan pengaruh]]nya di [[Zhili]] (saat ini provinsi [[Hebei]]). Kaum revolusioner akhirnya mengalah, dan ibukota republic baru ini tetap berada di Beijing. Yuan Shikai dipilih sebagai Presiden Sementara RepublikTiongkokoleh Senat Sementara Nanjingpada 14 Februari 1912, dan diambil sumpahnya pada 10 Maret pada tahun yang sama.<ref name=Zhengyuan>Zhengyuan Fu. (1994) ''Autocratic Tradition and Chinese Politics'', [[Cambridge University]] Press. pp. 153–154. ISBN 0-521-44228-1.</ref><ref>Spence, Jonathan D. (2001) ''The Search for Modern China'', W. W. Norton & Company. pp. 277–278. ISBN 0-393-30780-8.</ref>