Tokugawa Ieyasu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: Dekrit → Dekret, removed stub tag using AWB
Baris 117:
Ogosho Ieyasu juga mengawasi urusan diplomatik dengan Belanda dan Spanyol. Dia memilih untuk menjauhkan Jepang dari Eropa mulai tahun 1609, meskipun bakufu tidak memberikan hak eksklusif perdagangan Belanda dan mengizinkan mereka untuk mempertahankan sebuah "pabrik" untuk tujuan perdagangan. Dari 1605 sampai kematiannya, Ieyasu berkonsultasi dengan perintis Inggris Protestan dari pekerja Belanda, William Adams, yang memainkan peran penting dalam membentuk dan memajukan hubungan Keshogunan yang berkembang dengan Spanyol dan Gereja Katolik Roma.
 
Pada tahun 1611, Ieyasu, memimpin 50.000 orang, mengunjungi Kyoto untuk menyaksikan penobatan [[Kaisar Go-Mizunoo]]. Di Kyoto, Ieyasu memerintahkan renovasi istana dan bangunan kekaisaran, dan memaksa sisa daimyo barat untuk menandatangani sumpah setia kepadanya. Pada 1613, ia menulis ''Kuge Shohatto'', sebuah dokumen yang menempatkan pemerintahan daimyo di bawah pengawasan ketat, meninggalkan mereka sebagai boneka seremonial. Pengaruh kekristenan, yang diliputi kekacauan selama [[Reformasi Protestan]] dan sesudahnya, di Jepang yang membuktikan permasalahan bagi Ieyasu. Pada 1614, ia menandatangani DekritDekret Pengusiran Kristen yang melarang kekristenan, mengusir semua orang Kristen dan orang asing, dan Kristen dilarang mempraktikkan agama mereka. Akibatnya, banyak [[Kirishitan]] (Kristiani awal Jepang) melarikan diri baik ke Portugis [[Macau]] maupun Spanyol [[Filipina]].
 
Pada tahun 1615 , ia mempersiapkan ''Buke Shohatto'' (武家諸法度), sebuah dokumen menetapkan masa depan rezim Tokugawa .
Baris 142:
[[Kategori:Meninggal usia 73]]
[[Kategori:Keshogunan Tokugawa]]
 
 
{{jepang-bio-stub}}