Yunus 3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Clean up, replaced: dekrit → dekret using AWB |
||
Baris 1:
'''Yunus 3''' (disingkat '''Yun 3''') adalah bagian dari [[Kitab Yunus]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Blom">J. Blommendaal. ''Pengantar kepada Perjanjian Lama''. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857</ref> Berisi riwayat nabi [[Yunus]] bin Amitai yang diutus ke [[Niniwe]].<ref>{{Alkitab|Yunus 1:1}}</ref> Nabi ini hidup sekitar zaman pemerintahan [[Yerobeam II|Yerobeam]], anak [[Yoas (raja Israel)|Yoas]], raja dari [[Kerajaan Israel Utara|Kerajaan Israel]] sekitar abad ke-8 SM.<ref>[[2 Raja-raja 14#Ayat 25|2 Raja-raja 14:25]]</ref><ref name="Bergant">
== Teks ==
Baris 31:
== Ayat 6 ==
:''Setelah sampai kabar itu kepada <u>raja kota Niniwe</u>, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.''<ref name="Alkitab|Yunus 3:6">{{Alkitab|Yunus 3:6}}</ref>
"'''Raja kota Niniwe'''" diterjemahkan dari frasa bahasa Ibrani "''melek nînĕveh''" yang hanya dijumpai dalam [[Alkitab Ibrani]] pada ayat ini, dan tidak pernah muncul dalam dokumen-dokumen sezamannya. Kebanyakan literatur mengambil asumsi bahwa penulis kitab menggunakan istilah ini untuk menyebut "raja Asyur". Bahkan digunakan untuk memperkirakan bahwa kitab ini ditulis berabad-abad setelah jatuhnya kerajaan [[Asyur]].<ref name=ferguson>[http://tyndalehouse.com/tynbul/library/TynBull_1996_47_2_05_Ferguson_KingOfNinevehJonah3.pdf Paul Ferguson]. "Who was the 'King of Nineveh' in Jonah 3:6?" Tyndale Bulletin 47.2 (Nov. 1996) 301-314. Diakses 30 September 2013.</ref> Studi dialek menunjukkan kitab ini menggunakan bahasa Israel Utara yang terpengaruh oleh bahasa Aram dan mempunyai perbedaan unik dengan bahasa Ibrani [[Kerajaan Yehuda]].<ref>S.R. Driver,
Introduction to the Literature of the Old Testament (New York:Doubleday, 1956 repr.) 322.</ref><ref>O. Loretz, ‘Herkunft und Sinn der Jona-Erzählung’ in BZ 5 (1961) 18-29.</ref> Dalam hal ini kata "''MLK''" (arti umumnya: "pemimpin" atau "raja") yang diikuti nama kota seringkali bermakna "gubernur" suatu provinsi, bukannya "raja" suatu negeri, sebagaimana ditunjukkan jelas dalam suatu patung bertulisan dua bahasa dari Gozan, sebuah provinsi Asyur di sebelah barat, satu-satunya yang ditemukan saat ini dengan bahasa Aram dan Asyur bersama-sama. Kata bahasa Aram "''mlk''" secara teratur diterjemahkan dengan kata Asyur "''šakin''" yang bermakna "gubernur".<ref>Baris-baris bahasa Asyur ke-8, 9, 15 dan 19 memuat "GAR.KUR [= šakin māti] URU gu-za-ni", sedangkan baris-baris bahasa Aram yang bersesuaian (ke-6, 7, dan 13 memuat "mlk:gwzn". Lihat A.A. Assaf, P. Bordreuil dan A.R. Millard, ''La Statue de Tell Fekherye'' (Paris: Etudes Assyriologiques, 1982) 13, 23; A.R. Millard and P. Bordreuil, ''A Statue from Syria with Assyrian and Aramaic Inscriptions'' in BA 45 (1982) 135-41.</ref>
Seorang arkeolog Jerman, Walter Andrae, menemukan 135 monumen batu di kota Aššur, yang kebanyakan berasal dari satu abad sebelum Yunus, di mana pada beberapa ''stelae'' tercantum gelar "gubernur Niniwe" dalam bahasa Asyur dengan tanda huruf paku [[kuneiform]] yang serupa dengan patung dua bahasa dari Gozan, "gubernur kota Niniwe" (no.
128) dan di tempat lain "gubernur provinsi Niniwe" (no. 66).<ref>W. Andrae, Stelenreihen in Aššur (WVDOG 24, 1913) 62, 63, 84, 85.
== Ayat 7 ==
:''Lalu atas <u>perintah raja dan para pembesarnya</u> orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.''<ref
"'''Perintah raja dan para pembesarnya'''" - Karena Niniwe hanya diperintah oleh seorang "gubernur", maka lebih masuk akal jika perintahnya memerlukan persetujuan para penatua kota atau provinsi tersebut, sesuai dengan frasa "raja dan <u>para pembesarnya</u>" (''gĕdōlāyw'') pada ayat ini. Ketika arsip para gubernur kota Kalah diketemukan pada tahun 1950 sampai 1960-an, terbukti bahwa dokumen bisnis dan administrasi memuat tanda tangan enam bangsawan selain gubernur sendiri. Yang menarik adalah pada salah satu dokumen tersebut tertera nama bangsawan yang sama dengan nama Gubernur Niniwe di dalam [[Daftar Eponim Asyur]] seperti disebutkan pada [[#Ayat 6|ayat 6]].<ref>J.N. Postgate, ''The Governor’s Palace Archive'' (British School of Archaeology in Iraq, 1973) 135-36.</ref> Dalam studinya mengenai pejabat administrasi Asyur, J.V. Kinnier Wilson menyatakan bahwa di samping gubernur Niniwe, terdapat tiga pejabat tinggi yang disebut "''hazannāte''" yang turut menjadi saksi dokumen pemerintahan, dan memiliki tanggungjawab pemerintahan di kota itu maupun daerah sekitar kota tersebut.<ref name=kinnierwilson/> Pejabat-pejabat ini juga disebut "''šākin tēmi''", artinya "administrator suatu perintah", di mana kata "''tēmi''" ("perintah") ini bersesuaian dengan kata Ibrani "''ta‘am''" ("perintah") pada ayat ini.<ref name=kinnierwilson>J.V. Kinnier Wilson, ''The Nimrud Wine Lists'' (British School of Archaeology in Iraq, 1972) 7. Lihat pula "Hazannu" pada CAD, 164-65.</ref> Borger dan Schramm menulis untuk periode 781-745 SM, selama kurang lebih 40 tahun, terdapat keunikan, yaitu sama sekali tidak ada perintah raja, sedangkan monumen-monumen dibangun oleh para bangsawan Asyur, bukan oleh raja sendiri.<ref>R. Borger and W. Schramm, ''Einleitung in die assyrischen Königinschriften II'' (Leiden: Brill, 1973) 120-124 (bab 6). Postgate dalam "Neo-Assyrian Royal Grants" hanya menghitung satu perintah kerajaan pada tahun-tahun Adad-Nirari III (810-783 SM); lihat halaman 118-120.</ref> Surat perintah (
== Ayat 10 ==
|