Kesultanan Rum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Sumber: minor cosmetic change
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 48:
[[Berkas:Europe mediterranean 1097.jpg|right|thumb|Peta Eropa pada abad ke 1097, di mana Kesultanan Rum menguasai Anatolia]]
 
'''Kesultanan Rum''' ({{lang-tr|Anadolu Selçuklu Devleti}}, yang berarti "Negara Seljuk Anatolia" atau {{lang-tr|Türkiye Selçuklu Devleti}} yang berarti "Negara Seljuk Turki";<ref>http://dergiler.ankara.edu.tr/dergiler/18/35/310.pdf</ref> {{lang-fa|سلجوقیان روم}} ''Saljūqiyān-i Rūm''), merupakan sebuah negara [[Islam|Muslim]] [[Islam Sunni|Sunni]]<ref>"Institutionalisation of Science in the Medreses of pre-Ottoman and Ottoman Turkey", Ekmeleddin Ihsanoglu, ''Turkish Studies in the History and Philosophy of Science'', ed. Gürol Irzik, Güven Güzeldere, (Springer, 2005), 266.</ref>, dengan [[tradisi Persia-Turki]] abad pertengahan,<ref>Bernard Lewis, ''Istanbul and the Civilization of the Ottoman Empire'', 29; "Even when the ''land of Rum'' became politically independent, ''it remained a colonial extension of Turco-Persian culture'' which had its centers in Iran and Central Asia","The literature of Seljuk Anatolia was almost entirely in Persian...".</ref> di [[Anatolia]]. Keberadaannya dimulai dari tahun 1077 sampai 1307, dengan ibukota pertamanya di [[İznik]] ([[Nicea]]) dan kemudian di [[Konya]] ([[Ikonium]]). Bagaimanapun istana kesultanan ini mobilitasnya tinggi, kota-kota seperti [[Kayseri]] dan [[Sivas]] untuk sementara waktu juga berfungsi sebagai ibukota. Kesultanan ini mencapai puncaknya saat wilayahnya terbentang di Anatolia tengah, dari garis pantai [[Antalya]] dan [[Alanya]] di pesisir [[Laut Tengah]] sampai wilayah [[Sinop, Turki|Sinop]] di [[Laut Hitam]]. Di bagian timur, kesultanan ini mengabsorb negara-negara Turki lainnya sampai ke [[Danau Van]]. Batasnya di bagian barat berada di dekat [[Denizli]] dan pintu-pintu masuk cekungan [[Laut Aegea|Aegea]].
 
Istilah "[[Rûm]]" berasal dari kata [[bahasa Arab|Arab]] yang berarti [[Kekaisaran Romawi]].<ref>Christianity in Persia and the Status of Non-muslims in Iran By A. Christian Van Gorder, P.215</ref> Orang Seljuk menyebut daratan kesultanan mereka dengan nama ''Rum'' karena didirikan di wilayah yang sejak dahulu dianggap sebagai "Romawi", yaitu [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]], oleh para tentara Muslim.<ref>Alexander Kazhdan, "Rūm" ''The Oxford Dictionary of Byzantium'' (Oxford University Press, 1991), vol. 3, p. 1816.</ref> Negara ini terkadang disebut '''Kesultanan Konya''' (atau '''Kesultanan Ikonium''') dalam sumber-sumber Barat yang lebih lama.
 
Kesultanan ini mengalami kemakmuran khususnya selama akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13 setelah merebut pelabuhan-pelabuhan utama Bizantium di pesisir Laut Hitam dan Laut Tengah. Seljuk membantu perkembangan perdagangan di Anatolia melalui program bangunan [[karavanserai]], yang mana memfasilitasi arus barang dari [[Iran]] dan [[Asia Tengah]] ke pelabuhan-pelabuhan tersebut. Hubungan dagang yang kuat dengan pihak [[Republik Genova|Genoa]] terbentuk selama periode ini. Peningkatan kemakmuran memungkinkan kesultanan ini untuk menyerap negara-negara Turki lainnya yang telah didirikan di Anatolia timur setelah [[Pertempuran Manzikert]], yaitu: [[Danishmend]], [[Mengujekids]], [[Saltukids]], dan [[Dinasti Artuqid|Artuqid]]. Para sultan Seljuk berhasil menanggung beban dari [[Perang Salib]], namun pada tahun 1243 menyerah terhadap bangsa [[Kekaisaran Mongolia|Mongol]] yang sedang melakukan perluasan wilayah. Seljuk kemudian menjadi [[vasal]] dari bangsa Mongol setelah [[Pertempuran Köse Dağ]]. Meskipun ada upaya-upaya dari para pengelola yang cerdik untuk menjaga integritas negara ini, kekuatan kesultanan ini mengalami disintegrasi selama paruh kedua abad ke-13 dan menghilang sepenuhnya pada dekade pertama abad ke-14.