Jawa Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 221:
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan, dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: ''tingkepan'' (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), ''babaran'' (upacara menjelang lahirnya bayi), ''sepasaran'' (upacara setelah bayi berusia lima hari), ''pitonan'' (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), ''sunatan'', ''pacangan''.
 
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara ''nako'ake'' (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan ''peningsetan'' (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara ''temu'' atau ''kepanggih''. Masyarakat di pesisir barat: [[Tuban]], [[Lamongan]], [[Gresik]], bahkan [[Bojonegoro]] memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria(ganjuran), berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, di mana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.
 
Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan ''kirim donga'' pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.