Petinggi Purwogondo memiliki beberapa rencana, diantaranya:
* membuat acara event karnaval potensi desa Purwogondo, yaitu Pandai Besi, oleh karena itu Kepala Desa berencana membuat acara '''"Purwogondo Pandai Besi Carnival"''' peserta di ikuti oleh pelajar, mahasiswa, ibu-ibu pkk, dan warga masyarakat Desa Purwogondo mewakili daerah dukuhnya ataupun RT nya.
* Acara Maleman atau disebut juga Preman pada Bulan Ramadhan '''ditata rapi seperti Acara Dandangan''' ([[Kudus]]), dan pemberian nama resmi oleh Kepala Desa Purwogondo dengan nama '''[[Eder|Tradisi Ederan / Ederan]]"Maleman"''' karena pasar malam ini ber ahir pada Malam Lebaran, sedangkan sore hari sebelum malam takbiran, ketika sekitar jam 4 beduk di tabuh untuk tanda bahwa sudah ditetapkan nanti malam takbiran karena sudah melihat hilal. Acara menabuh bedug tersebut dinamakan '''[[Eder]]''', acara Eder telah membudaya di Seluruh desa di Kecamatan Kalinyamatan sejak dahulu dibuat oleh seorang wali yang bernama Yek Nde. Sedangkan tradisi berjualan / pasar malam selama bulan puasa di Purwogondo sejak 1930-an.
* Memberikan kumpulan resep masakan khas Jepara kepada semua penjual kulinermakanan dan minuman di Desa Purwogondo dan [[Pasar Kalinyamatan]], supaya masakan khas Jepara mudah ditemukan di Penjual Makanan di Desa Purwogondo. Supaya Purwogondo ([[Pasar Kalinyamatan]]) menjadi '''pusat kuliner''' makanan khas Jepara seperti [[Pindang Serani]], [[Sup Jepara]], [[Laksa Jepara]], [[Sup Pangsit Jepara]], [[Singit]], [[Kagape kambing]], [[Gule Petih Jepara]], dll.