Eder: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 13:
Eder sebenarnya hanya menabuh bedug yang di lakukan di masjid. Namun kedepannya '''Lembayung Production''' akan menggarap tradisi Eder lebih menarik dengan cara membuat acara arak-arakan semacam [[Pesta Baratan]] tapi bukan menggunakan figur sebagai [[Ratu Kalinyamat]] melainkan menggunakan figur sebagai [[Sultan Hadlirin]] menunggang Kuda dan dibelakangnya ada Sebagai Santri dari Sultan Hadlirin dan juga sebagai Abdi dalem Kerajaan Kalinyamat yang mereka membawa banyak bungkusan bunga yang telah didoakan dan dibagi-bagikan kepada setiap orang yang menonton arak-arakan, dengan tujuan supaya warga selesai menonton arak-arakan warga langsung berziarah kubur ke sanak keluarganya yang telah meninggal. Yang digunakan figur Sultan Hadlirin karena dia merupakan seorang tokoh agama yang terkemuka, yang diadakan pada jam 4 sore lengkap dengan penabuh bedug acara tersebut dinamai Ederan (ahiran '''an''' yang artinya acara) seperti akhiran ''an'' pada [[Dhandhangan|Dhandhang-an]] dan [[Dugderan|Dugder-an]].
Rencananya arak-arakan "Ederan" diadakan dari Masjid Robayan sampai Kantor Kecamatan Kalinyamatan atau sampai Masjid Al-Makmur Kriyan. [[Masjid Jami' Baiturrohman 1 Robayan|Masjid Robayan]] dipilih '''Lembayung Production''' sebagai garis awal dimulai arak-arakan karena masjid tersebut merupakan satu-satunya masjid buatan seorang wali, yang bangunannya tetap di pertahankan yaitu pada [[Masjid Jami' Baiturrohman 1 Robayan|Gapura Masjid Jami' Baiturrohman I]] yang masih asli seperti pada awal Masjid Robayan dibangun oleh seorang wali, Alasan Lembayung Production
== Lihat pula ==
|