Basuki Tjahaja Purnama: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 186:
Pernyataan tersebut dianggap sebagai penistaan terhadap ayat yang bertuliskan "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu)" tersebut.<ref>http://bangka.tribunnews.com/2016/10/06/ahok-bapak-ibu-tidak-pilih-saya-dibohongi-surat-al-maidah</ref> Pernyataan tersebut menimbulkan kecaman dari berbagai pihak seperti [[MUI]],<ref>http://news.detik.com/berita/d-3318150/mui-nyatakan-sikap-soal-ucapan-ahok-terkait-al-maidah-51-ini-isinya</ref> [[Felix Siauw]],<ref>http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/10/10/oesln0361-32-cuitan-felix-siauw-soal-ahok-dan-almaidah-51</ref> dan [[Din Syamsudin]].<ref>https://m.tempo.co/read/news/2016/10/12/078811718/soal-surat-al-maidah-din-syamsudin-minta-ahok-diperiksa</ref>
 
Ahok pun mengeluarkan ucapan minta maaf terkait pernyataan tersebut.<ref>http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/10/10/oet7lp335-ahok-saya-minta-maaf</ref> Sementara itu, Mohamad Guntur Romli, salah satu anggota tim sukses Ahok, mengatakan bahwa pernyataan tersebut telah dipelintir dan menganggap bahwa yang dimaksud "dibohongi" tersebut bukanlah ayatnya melainkan orang-orang yang melakukan politisasi Kitab Suci.<ref>http://www.cikancah-cyber.com/2016/10/inilah-jawaban-tim-sukses-ahok-soal-pembohongan-surat-al-maidah-51.html</ref>
 
== Referensi ==