Pelantikan Kaisar Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 22:
Pertama, dua [[sawah]] khusus dipilih dan dimurnikan oleh ritual pemurnian [[Shinto]]. Para keluarga petani yag menanam padi di sawah tersebut harus dalam kondisi sehat. Saat padi tumbuh dan panen, beras-berasnya dibawa ke sebuah kuil Shinto khusus sebagai ''goshintai'' (御神体), persembahan kepada seorang ''[[kami]]'' atau pasukan ilahi. Setiap biji harus utuh dan tidak rusak, dan satu per satu dipoles sebelum direbus. Beberapa [[sake]] juga dihasilkan dari berkas tersebut.
Sementara itu, dua gubuk dua kamar dua atap dibangun di dekat tempat khusus, menggunakan gaya bangunan Jepang asli yang mendapatkan pengaruh budaya [[Budaya Tionghoa|Tionghoa]]. Satu kamar berisi [[mebel]] besar idi tengahnya; kamar yang kedua digunakan oleh para musisi. Seluruh perabotan dan barang-barang rumah tangga juga dipersiapkan lebih awal, dan sebagian besar memiliki bentuk Jepang yang murni: contohnya, seluruh obyek [[tembikar]] dipanaskan namun tidak diglasir. Dua struktur tersebut mewakili rumah Kaisar sebelumnya dan Kaisar yang baru. Pada masa-masa awal, saat kepala seorang rumah tangga meninggal, rumahnya dibakar; sebelum pendirian [[Kyoto]], saat seorang Kaisar wafat, seluruh ibukotanya dibakr sebagai upacara pemurnian.
 
[[Berkas:Igimono1.JPG|thumb|Barang-barang ritual dari Pelantikan Kaisar Jepang.]]