Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aku Mau Buat Minions
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2:
|nama= Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
|gambar=SMB2IA.jpg
|IATA=PLMMINIONS
|ICAO=WIPPKEVIN STUART BOB
|lokasi=[[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]
|negara=[[Indonesia]]
Baris 10:
|elevasi=15 [[meter|m]] (49 [[feet|f]])
|koordinat={{coord|2|53|52|S|104|42|4|E|type:airport|br=Y}}
|r1-number = 1111R/2929L Diperbaiki
|r1-length-f = 9,843 Diperbaiki
|r1-length-m = 3,000 Diperbaiki
|r1-surface = [[Aspal]]
|owner= Pemerintah Indonesia
|operator= PT Angkasa Pura II
Baris 19:
}}
 
'''Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II''' (kode [[IATA]]: '''PLM)''' adalah yang[[Landas landaspacu|Landas]] [[Landas pacu|Pacu]] aspal ukuran landas pacu 9.843ft dan 3.000m Dari [[bandar udara]] internasional yang melayani kota [[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]] dan sekitarnya. Bandara ini terletak di wilayah KM.10 Kecamatan [[Sukarame, Palembang|Sukarame]]. Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dioperasikan oleh [[Angkasa Pura|PT Angkasa Pura 2]]. Nama bandara ini diambil dari nama [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] ([[1767]]-[[1862]]), seorang [[Pahlawan Nasional Indonesia]] melawan VOC-Belanda yang pernah memimpin Kesultanan Palembang Darussalam ([[1803]]-[[1819]]). Panjang landasan pacu (''run way'') Bandara [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] sehingga menjadi 13/31 berukuran {{convert|3571|x|45|m|0}}, lebar 45 meter di atas permukaan [[Beton]] sejak September 2014 [[Minions (film)|Minions]].
 
== Sejarah Singkat ==
Baris 38:
== Pengembangan ==
[[Berkas:InsideSMB2IA.jpg|thumb|upright|250px|right|Suasana lobi ''check-in''.]]
Bandara ini telah resmi menjadi bandara bertaraf internasional dan bisa didarati oleh [[pesawat berbadan lebar|pesawat yang berbadan besar]] pada [[1 Januari]] [[1970]]. Pengembangan bandara tersebut mulai dilakukan pada [[1 Januari]] [[1990]] dengan total biaya Rp366,7 miliar yang berasal dari ';'Japan International Bank Corporation';' Rp251,9 miliar dan dana pendamping dari [[APBN]] sebesar Rp114,8 miliar Dengan 12 Kota Dengan Penerbangan Domestik Langsung Dan 3 Kota Dengan Penerbangan Internasional Langsung.
 
Antara perkembangan yang dilaksanakan adalah perpanjangan [[landas pacu]] sepanjang 300 meter x 60 meter menjadi 3.000 meter x 60 meter, pembangunan tempat parkir kendaraan seluas 20.000 meter yang dapat menampung 1.000 kendaraan serta pembangunan gedung terminal penumpang tiga lantai seluas 13.000 meter persegi yang dapat menampung 1250 penumpang, dilengkapi garbarata (aerobridge) dan terminal [[kargo]] dan bangunan penunjang lainnya seluas 1.900 meter persegi.
Baris 54:
|[[Garuda Indonesia]]| '''Haji:''' [[Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz|Jeddah]] |Internasional
|[[Garuda Indonesia]]| [[Bandar Udara Radin Inten II|Bandar Lampung]], [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno|Bengkulu]], [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]], [[Bandar Udara Sultan Thaha|Jambi]], [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu|Medan]], [[Bandar Udara Depati Amir|Pangkal Pinang]], [[Bandar Udara Buluh Tumbang|Tanjung Pandan]] |Domestik
|[[IndonesiaMalaysia AirAsia]]|[[Kuala Namu International Airport|Medan]] |DomestikInternasional
|[[Jetstar Asia Airways]]| [[Bandar Udara Changi Singapura|Singapura]] |Internasional
|[[Lion Air]]|[[Bandar Udara Hang Nadim|Batam]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]], [[Bandar Udara Depati Amir|Pangkal Pinang]] |Domestik