Orang Arab Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 11702900 oleh AABot (bicara).
Baris 11:
}}
'''Suku Arab-Indonesia''' adalah penduduk [[Indonesia]] yang memiliki keturunan etnis [[Bangsa Arab|Arab]] dan etnis pribumi Indonesia. Pada mulanya mereka umumnya tinggal di perkampungan Arab yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Pada zaman penjajahan [[Belanda]], mereka dianggap sebagai bangsa Timur Asing bersama dengan suku [[Tionghoa-Indonesia]] dan suku [[suku India-Indonesia|India-Indonesia]]. Tapi seperti kaum etnis Tionghoa dan India, tidaklah sedikit kaum Arab-Indonesia yang berjuang membantu kemerdekaan Indonesia.
 
Asimilasi Keturunan Arab Indonesia begitu membumi sampai mereka menyebut penduduk Asli Indonesia sejak awal kedatangan mereka sebagai Ahwal (yang berarti Saudara dan keluarga dari Ibu), karena umumnya kedatangan awal kedatangan Arab di Nusantara mereka menikah dengan penduduk Indonesia. Baik dari kalangan kerajaan (yang kelak melahirkan Sultan-Sultan di Nusantara) maupun dengan masyarakat pada umumnya.
 
== Sejarah kedatangan ==
Setelah Wafatnyaterjadinya Khulafaurperpecahan Rasyidinbesar di antara umat Islam yang menyebabkan terbunuhnya khalifah keempat [[Ali bin Abi Thalib]] RA di Kufah Irak, yang berlanjut dengan Pemerintahaan Bani Muawiyah kemudian Bani Abbasiah menyebabkan penyebaran Islam semakin tersebar luas. Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah di Basrah Irakmulailah terjadi perpindahan (hijrah) besar-besaran dari keturunankaum Aliketurunannya binke Abiberbagai Thalibpenjuru RA diantaranyadunia. Ketika Imam [[Ahmad Al-Muhajir]] yang berhijrahhijrah dari Basrah [[Irak]] ke daerah [[Hadramaut]] di [[Yaman]] lebih darikira-kira seribu tahun yang lalu, keturunan Ali bin Abi Thalib tersebutini membawa serta 70 orang keluarga dan pengikutnya.
 
Sejak itu berkembanglah keturunannya hingga menjadi kabilah terbesar di Hadramaut, dan dari kota Hadramaut inilah asal-mula utama dari berbagai koloni Arab yang menetap dan bercampur menjadi warganegara di [[Indonesia]] dan negara-negara [[Asia]] lainnya. Selain di Indonesia, warga Hadramaut ini juga banyak terdapat di [[Oman]], [[India]], [[Pakistan]], [[Filipina]] Selatan, [[Malaysia]], dan [[Singapura]].
Baris 39 ⟶ 37:
Saat ini diperkirakan jumlah keturunan Arab Hadramaut di Indonesia lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah mereka yang ada di tempat leluhurnya sendiri. Penduduk Hadramaut sendiri hanya sekitar 1,8 juta jiwa. Bahkan sejumlah marga yang di Hadramaut sendiri sudah punah - seperti Basyeiban dan Haneman - di Indonesia jumlahnya masih cukup banyak. Perkampungan Arab banyak tersebar di berbagai kota di Indonesia, misalnya di [[Jakarta]] (Pekojan), [[Bogor]] (Empang), [[Kota Surakarta|Surakarta]] ([[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]]), [[Surabaya]] (Ampel), [[Gresik]] (Gapura), [[Malang]] (Jagalan), [[Cirebon]] (Kauman), [[Tegal]] (Kauman), [[Pekalongan]] (Sugihwaras), [[Mojokerto]] (Kauman), [[Yogyakarta]] ([[Kauman, Yogyakarta|Kauman]]), [[Probolinggo]] (Diponegoro), [[Bondowoso]], dan [[Banjarmasin]] (Kampung Arab), serta masih banyak lagi yang tersebar di kota-kota lainnya seperti [[Palembang]], [[Banda Aceh]], [[Sigli]], [[Medan]], [[Lampung]], [[Makasar]], [[Gorontalo]], [[Pulau Ambon|Ambon]], [[Mataram]], Ampenan, Sumbawa, Dompu, Bima, [[Kupang]], dan [[Papua]]. Keturunan Arab Hadramaut di Indonesia, seperti negara asalnya Yaman, terdiri 2 kelompok besar yaitu kelompok ''[[Alawiyyin|Alawi]]'', dan kelompok ''Qabili''. Di Indonesia, kadang-kadang ada yang membedakan antara kelompok Alawiyyin yang umumnya pengikut organisasi [[Jamiat al-Kheir]], dengan kelompok ''Syekh'' atau ''Masyaikh'' yang biasa pula disebut ''Irsyadi'' atau pengikut organisasi [[al-Irsyad]].
 
== Tokoh dan Peranan (Sebelum Masa Kemerdekaan R.I.)peranan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in de Arabische wijk van Semarang TMnr 60026226.jpg|thumb|250px|left|Masjid bercorak Jawa di kawasan Arab di Semarang di sekitar tahun 1930]]
:''Lihat pula: [[Marga Arab Hadramaut]]''
Baris 49 ⟶ 47:
 
Kaum Arab Hadramaut yang datang pada abad ke-18 dan sesudahnya, tidak banyak melakukan pernikahan dengan penduduk asli sebagaimana gelombang kedatangan yang sebelumnya. Mereka datang sudah membawa nama marga-marga yang terbentuk belakangan (sekitar abad 16-17). Keturunan kaum Arab Hadramaut yang datang belakangan ini, masih mudah dikenali melalui nama-nama khas marga mereka. Warga Arab-Indonesia sampai saat ini turut berperan aktif dalam bidang keagamaan Islam dan berbagai bidang kehidupan lainnya di Indonesia.
 
== Masa Kemerdekaan R.I. ==
Banyak keturunan Arab Indonesia yang dikenal terlibat dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia, antara lain:
* Sultan Hamid AlGadrie (yang mendesain Lambang Negara Garuda Pancasila)
* M. Husein Mutahar (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 5 Agustus 1916, Lagu ciptaannya yang populer adalah hymne Syukur (diperkenalkan Januari 1945)
* A. R. Baswedan
* '''Faradj bin Said bin Awad Martak (President Direktur N.V. Alegemeene Import-Export en Handel Marba yang menghibahkan rumah di Pegangsaan Timur 56 kepada Bung Karno, tokoh besar perjuangan kemerdekaan yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia).'''
 
== '''AMANAT PRESIDEN SOEKARNO KEPADA PEMUDA KETURUNAN ARAB''' ==
Saudara-saudara bangsa Indonesia toeroenan Arab!
 
Saja mengarti djiwa saudara-saudara, dan mengetahoei oesaha saudara-saudara sebagai poetera-poetera Indonesia.
 
Saudara-saudara mentjintai saja sebagai bapak. Saja poen mentjintai saudara-saudara sebagai anak-anakkoe, sebagaimana saja djoega mentjintai tiap-tiap poetera dan poeteri Indonesia.
 
Landjoetkanlah oesahamoe dengan seichlas-ichlasnja dan sedjoedjoer-djoedjoernja. Dan dengan djalan mendidik diri sendiri serta mendidik kalangan Arab seoemoemnja, soepaja dapat menjamboet masa perdjoangan baroe ini dengan sebaik-baiknja.
 
Dengan demikian, ajah-ajahmoe kelak nistjaja akan lebih mengarti akan djiwamoe, sehingga kamoe dan mereka sekalian akan dapat memberikan soembangan yang semoelia-moelianja oentoek Tanah Air, Bangsa dan Negara kita.
 
Saja membenarkan apa jang soedah dinjatakan oleh saudara A.R. Baswedan tempo hari, bahwa kamoelah sendiri jang haroes menentoekan pandangan hidoepmoe. Boekan orang dari loear! Salah benar, kalau nasibmoe kamoe pergantoengkan kepada toentoetan orang loear. Karena, kamoe sendirilah jang dapat mengarti perasaanmoe, djiwamoe, keboetoehanmoe, hari kemoedianmoe, dan hari kemoedian anak-tjoetjoemoe.
 
Dengan pertjaja pada dirimoe sendiri Insja Allah Toehan akan memberkati perdjoeanganmoe.
 
SOEKARNO
 
Djokjakarta, 29-3-1947 (Sumber:http://arabindonesia.com/presiden-soekarno-dan-keturunan-arab/#more-51
 
== '''Pernyataan DR. MOHAMMAD HATTA (Wakil Presiden Pertama RI) tentang Keturunan Arab Indonesia''' ==
Sumpah Pemuda Indonesia Keturunan Arab 1934, yang berisikan:
 
1. Tanah Air Peranakan Arab adalah Indonesia,
 
2. Karenanya mereka harus meninggalkan kehidupan menyendiri (isolasi).
 
3. Memenuhi kewajibannya terhadap Tanah Air dan bangsa Indonesia,
 
adalah TEPAT SEKALI.
 
Dengan sumpah ini, yang ditepati pula sejak itu dalam perjuangan nasional Indonesia menentang penjajahan sambil ikut dalam organisasi GAPI, dan kemudian lagi ikut dalam peperangan Kemerdekaan Indonesia dengan laskarnya dengan memberikan kurban yang tidak sedikit, ternyata bahwa Pemuda Indonesia Keturunan Arab, benar-benar berjuang untuk kemerdekaan Bangsa dan Tanah Airnya yang baru.
 
Sebab itu '''TIDAK BENAR''', '''apabila warga negara keturunan Arab disejajarkan dengan W.N.I. keturunan Cina'''. Dalam praktik hidup kita alami juga banyak sekali W.N.I. turunan Cina yang pergi dan memihak kepada bangsa aslinya: RRC. Warga negara keturunan Arab boleh dikatakan tidak ada yang semacam itu. Indonesia sudah benar-benar menjadi Tanah Airnya.
 
'''Sebab itulah SALAH BENAR, apabila kedua macam WNI itu disejajarkan dalam istilah “NON-PRIBUMI”'''.
 
Jakarta, 24 November 1975.
 
MOHAMMAD HATTA
 
CATATAN:
 
Surat asli ini ada pada AR BASWEDAN (Yogyakarta), Perintis Kemerdekaan RI.
 
(Sumber:http://arabindonesia.com/moh-hatta-tentang-keturunan-arab-indonesia/#more-60
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van het hoofd van de Arabieren te Tegal Java TMnr 10005286.jpg|thumb|250px|Kepala masyarakat Arab di [[Tegal]], [[Jawa Tengah]], awal abad ke-20.]]
<!-- (sembunyikan sementara bagian ini, isinya masih harus dihubungkan dengan topik Arab-Indonesia. (Naval Scene)