Paulus Wirasmohadi Soerjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
 
== Pendidikan ==
Rm. SoerjoDidiek merupakan alumnialumnus SDK Wijana Sejati - Mojokerto (Lulus 1977), SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta (lulus 1981) dan [[Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan]]<ref>{{cite book|title=Martana|author=Juan St. Sumampouw et al.|url=http://books.google.co.id/books?id=i8cSICuSX_EC&pg=PA33&lpg=PA33&dq=Paulus+Wirasmohadi+Soerjo&source=bl&ots=FOHHtaN8vd&sig=w0woTD3flivwldiULb_Bsx3mFa8&hl=en&sa=X&ei=7GHOU_zHGI3i8AWopoKwCA&ved=0CEcQ6AEwBTgK#v=onepage&q=Paulus%20Wirasmohadi%20Soerjo&f=false|year=2005}}</ref> dan juga Seminari Tinggi Santo Petrus dan Paulus (Juli 1985 - 1 April 1987), dilanjutkan di Seminari Tinggi St. Yohanes Pembaptis, Fermentum (1 April 1987 - Desember 1992) [Bandung].<ref>{{cite web|url=http://www.old.keuskupanbogor.org/seminari/t/alumni.htm|title=Alumnus Seminari Tinggi Santo Petrus & Paulus Bandung|publisher=Situs web [[Keuskupan Bogor]]|accessdate=22 Juli 2014}}</ref>
 
Ia sempat menjalani pulamenyelesaikan pendidikan doktorat di [[Universitas Kepausan Urbaniana, Roma]] pada Fakultas Hukum Kanonik pada periode Maret 2000 hingga Juni 2004.<ref name="satujam">{{cite web|url=http://parokilaurentiusbdg.org/blog/2012/10/19/satu-jam-bersama-vikaris-jenderal-2/|title=Satu Jam Bersama Vikaris Jenderal|publisher=Paroki Santo Laurentius, Bandung|date=19 Oktober 2012|accessdate=22 Juli 2014}}</ref> Ia menulis tesis dengan judul "''Il matrimonio con la dispensa dall’impedimento di disparità di culto. I problemi e le soluzioni nella diocesi di Bandung, Indonesia''" (diterjemahkan secara bebas sebagai "Pernikahan dispensasi dari halangan disparitas kultus. Masalah dan solusi di Keuskupan Bandung, Indonesia").<ref>http://www.urbaniana.edu/biblio/en/cataloghi/tesi_dot.htm</ref><ref>http://www.worldcat.org/title/matrimonio-con-la-dispensa-dallimpedimento-di-disparita-di-culto-i-problemi-e-le-soluzioni-nella-diocesi-di-bandung-indonesia/oclc/703263094</ref>
 
== Karya ==
Rm. Didiek ditahbiskan menjadi Imam pada 9 Februari 1994. Setelah itu ditugaskan sebagai Vikaris Parokial di Paroki St. Paulus - Bandung sampai Agustus 1996. Kemudian dipindahkan ke Paroki St. Perawan Maria dikandung tanpa Noda - Garut sampai dengan Juni 1998.
 
Rm. Didiek sempat menjabat sebagai Rektor Seminari Tinggi Fermentum untuk periode selama 3,5 tahun.<ref name="satujam" /> Ia kemudian ditunjuk menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Bandung pada masa kepemimpinan Mgr. [[Johannes Pujasumarta]].<ref>http://www.seminarikwi.org/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=8</ref> Ia turut berperan dalam memimpin kekosongan tahta [[Keuskupan Bandung]], saat Mgr. [[Johannes Pujasumarta]] terpilih menjadi [[Keuskupan Agung Semarang|Uskup Agung Semarang]] sampai terpilihnya Mgr. [[Antonius Subianto Bunjamin]], [[Ordo Salib Suci|O.S.C.]], di mana tahta Keuskupan diisi oleh Mgr. [[Ignatius Suharyo]] yang juga merupakan [[Keuskupan Agung Jakarta|Uskup Agung Jakarta]]. Mulai 1 Oktober 2014, ia ditugaskan sebagai Vikaris Yudisial Keuskupan Bandung dan Pastor Paroki Santo Paulus, Mohammad Toha. Ia juga bertugas sebagai dosen di Fakultas Filsafat [[Universitas Katolik Parahyangan]] dimulai April 2005 sepulang studi hingga saat ini.