Pascahegemoni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 2:
'''Pascahegemoni''' adalah suatu masa ketika [[hegemoni]] dianggap tidak dapat lagi berfungsi sebagai prinsip penyatu [[tatanan sosial]] negara atau pascanegara, atau penyatu hubungan antara [[negara-bangsa]] dalam tatanan global.<ref>Williams, ''The Other Side of the Popular'', 327: "Posthegemony [...] is no longer a name for the hegemony of transnational capital, but the name of those 'places in which hegemony ceases to make sense' (Jean Franco)."</ref> Konsep ini memiliki makna berbeda di bidang [[teori politik]], [[studi budaya]], dan [[hubungan internasional]].
== Studi budaya ==
Dalam [[studi budaya]], pascahegemoni dikembangkan sebagai konsep oleh sejumlah kritikus yang pemikirannya berhubungan dengan dan mengkritik penggunaan teori [[hegemoni budaya]] dalam karya-karya [[Ernesto Laclau]] dan [[studi subaltern]].<ref>For example George Yúdice (1995), Alberto Moreiras (2001), Gareth Williams (2002) and Jon Beasley-Murray (2010).</ref>
Baris 9:
Beberapa fitur konsep pascahegemoni berkaitan dengan fitur [[pascamodernitas]]. Teori pascahegemoni berpendapat bahwa ideologi bukan lagi penggerak politik dalam kontrol sosial, dan teori hegemoni modernis yang sangat bergantung pada ideologi tidak lagi layak untuk menggambarkan tatanan sosial.<ref>Beasley-Murray, "On Posthegemony," 119.</ref> Sejumlah komentator berpendapat bahwa, seperti kata [[Karl Marx]], sejarah bukan [[perjuangan kelas]], melainkan "perjuangan menciptakan kelas".<ref>Beasley-Murray, "On Posthegemony," 120.</ref>
Konsep pascahegemoni juga sesuai dengan pemikiran teoriwan pasca-[[Michel Foucault|Foucault]] seperti [[Giorgio Agamben]]. Nicholas Thoburn, menyimpulkan pembahasan Agamben mengenai "keadaan pengecualian," menulis bahwa "dengan membina hubungan antara hukum dan politik-militer dan kriris ekonomi dan intervensi dalam keadaan pengecualian, barulah terbukti bahwa zaman hegemoni telah berlalu."<ref>Thoburn, "Patterns of Production,"
== Kritik ==
Salah satu kritikus teori pascahegemoni adalah Richard Johnson. Ia mengatakan bahwa pascahegemoni mencakup "penyederhanaan karut-marut sosial."<ref name="Johnson, Post-hegemony? 102">Johnson, "Post-hegemony?" 102.</ref> Ia juga menyatakan bahwa "salah satu prestasi terbaik 'proyek pascahegemoni' adalah menyederhanakan berbagai fenomena nyata pasca-9/11 ke dalam satu gambaran imajinatif, tapi juga mencampur aduk berbagai arus dalam teori sosial masa kini." Ia berpendapat, "aneh sekali bila hasilnya justru dianggap sebagai akhir dari hegemoni alih-alih masa hegemoni yang baru."<ref name="Johnson, Post-hegemony? 102"/>
== Catatan kaki ==
{{Reflist}}
== Daftar pustaka ==
* Beasley-Murray, Jon, "On Posthegemony." ''[[Bulletin of Latin American Research]]'' 22.1 (January 2003): 117-125. {{doi|10.1111/1470-9856.00067}}
* {{Cite book
|publisher = University of Minnesota Press
|isbn = 978-0-8166-4714-9
Baris 28:
|year = 2010
}}
* {{Cite book
|publisher = Harvard University Press
|isbn = 978-0-674-25121-2
Baris 39:
|year = 2000
}}
* {{Cite book
|publisher = Hamish Hamilton
|isbn = 978-0-241-14240-0
Baris 50:
|year = 2004
}}
* Johnson, Richard, "Post-hegemony?
* [[Scott Lash|Lash, Scott]]. 2007. "Power after Hegemony: Cultural Studies in Mutation?" ''Theory, Culture, and Society''. 24(3):55-78.
* {{Cite book
|publisher = Duke University Press
|isbn = 0-8223-2726-0
Baris 61:
|year = 2001
}}
* Thoburn, Nicholas, "Patterns of Production: Cultural Studies after Hegemony."
* {{Cite book
|publisher = Duke University Press
|isbn = 978-0-8223-2925-1
Baris 71:
|year = 2002
}}
* {{Cite journal
| issn = 01642472
| issue = 45
Baris 83:
}}
== Lihat pula ==
* [[Hegemoni]]
* [[Hegemoni budaya]]
Baris 92:
* [[James C. Scott]], ''Domination and the Arts of Resistance: Hidden Transcripts'' (1990)
== Pranala luar ==
* [http://www.posthegemony.org
[[Kategori:Filsafat politik]]
|