Ciwidey, Ciwidey, Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k WPCleaner v1.40b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tiga "=" pada Subbagian tk. 1)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 18:
Asal Usul Pakemitan Kadu Agung / Desa Ciwidey
Beberapa tahun yang lama, ada tiga orang yang berkelana untuk menyebarkan agama Islam hingga samapilah mereka di suatu daerah hutan belantara. Ketiga orang tersebut adalah (1) Eyang Dalem Rangga Sadana, (2) Eyang Camat Nata Wiguna, dan (3) Eyang Jaga Setru. Mereka berasal dari Daerah Banten yang sedang mengembangkan misi Islam di daerah pakemitan Kadu Agung yang sekarang disebut Desa Ciwidey, selain menyebarkan agama Islam juga mengajarkan cara-cara bertani kepada rakyat kampung Pakemitan, hasil pertanian tersebut dibawa ke daerah Gunung Padang sebagai tempat penyimpanannya, dan mengajarkan tentang beternak domba dan kambing yang penyimpanannya diderah Pasirtilil.
Ketiga orang tersebut sangat besar sekali jasanya dalam membangun tatanan social masyarakat pekemitan, yaitu diantaranya ketika memindahkan aliran sungai di daerah Pakemitan dengan daerah Cisondari yang sekarang PasirJambu suka berselisih, maka dengan cara memisahkan aliran sungai daerah tersebut yaitu dengan mempergunakan sebuah rokrak/pelapah kelapa dan dengan kesaktian mereka milik, pelapah kelapa tersebut ditarik oleh Eyang Rangga Sadana dan Eyang Jaga Satru kesebelah Timur dan oleh Eyang Camat Nata Wiguna ke sebelah selatan, dan tiba-tiba mereka melihat aliran sungai masuk melewati wide yang mereka pakai untuk berteduh dan dari situlah mereka bertiga memberi nama sungai tersebut dengan nama “Ciwide”
 
Sebutan Kadu Agung menurut cerita orang tua dulu. Diawali dengan adanya pengumuman dari Kangjeng Dalem di daerah Kabupaten Bandung yaitu akan diadakannya suatu pameran hasil bumi pertanian dan bauh-buahan di tiap daerah yang akan dipamerkan di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung saat itu termasuk kepada Eyang Jaga Satru dengan membawa hasil pertanian dan buah-buahan diantaranya buah kadu / durian.
Baris 28:
Kata Ciwidey diambil dari ramalan Eyang Rangga Sadana yang meramalkan bahwa kata Ciwidey di kemudian hari banyak orang datang ke Kota Ciwidey dari kota jauh dan ingin mendatangi termasuk orang kulit putih untuk beistirahat (ngalageday), maka dari kata Ciwide ditambah kata dey-dey, jadilah kata Ciwidey
 
Waktu itu Ciwidey sering disebut Pakemitan, sebab dulu dikantor kewedanaan ada seorang yang suka tugur (kemit) menjaga dari tiap-tiap desa, dan kata Kadu Agung diambil dari sebuah pohon durian / kadu yang hanya satu-satunya ada di tempat tersebut. Akhirnya disimpulkan bahwa nama tempat dan dihubungkan dengan cerita lainnya, maka menjadi nama Pakemitan Kadu Agung / Ciwidey, ditambah adanya campur tangan dan kekuasaan Allah SWT.
 
Silsilah Keturunan
Baris 47:
== Daftar Kades Dari Masa ke Masa ==
 
# Karsa 1845 s/d 1960
# H. Tabri 1861 s/d 1874
# Wirya 1875 s/d 1892
# Rd. Sastra 1893 s/d 1904
# Rd. Darma 1905 s/d 1917
# Rd. T. Martadireja 1918 s/d 1931
# Rd. Jaya Dikarta 1932 s/d 1942
# Rd. Ii Jayadikarta 1943 s/d 1944 Pjs
# Nardi kanda Atmaja 1945 s/d 1961
# U.T. Priatna 1962 s/d 1965
# O. Subarga 1966 s/d 1967 Pjs.
# T. Sopandy 1968 s/d 1982
# U. Sukandar 1982 s/d 1983 Pjs.
# D.Rusmawan 1983 s/d 1984 Pjs.
# H. Ahmad Samsudin 1984 s/d 1992
# Uyu Kanasasmita 1992 s/d 1993 Pjs
Baris 97:
# Jumlah Dokter Umum 1 Orang
# Jumlah Dokter Gigi 1 Orang
# Jumlah Dukun Bersalin Terlatih 3 Orang
 
== Potensi Pertanian ==