Harta Berdarah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
perbaikan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 36:
Di desa Soekasari, Mardjan mengusir orang-orang yang tidak mampu membayar [[socage|pajak]] kepada tuan tanah, [[Haji (gelar)|Hadji]] Doerachman (Moesa). Walaupun ia tahu soal pengusiran ini, Doerachman tidak dapat menghentikan Mardjan. Putrinya, Atikah (Soelastri), juga gagal meyakinkan Mardjan.
 
Maardjan dan orang-orang suruhannya mengusir Asmadi, istrinya Tjitjih, dan ibunya Asmadi yang sedang sakit. KareanKarena Asmadi melawan, Mardjan memukuli dan menahannya. Sementara itu, seorang pemuda bernama Rachmat (Zonder) menjenguk bibinya di Soekasari. Setelah mengetahui aksi Mardjan, Rachmat mencarinya di rumah Doerachman dan meminta agar Mardjan berhenti. Setelah Mardjan dan orang-orangnya mengajak berkelahi, Rachmat berhasil mengalahkan mereka dan merundingkan pembebasan Asmadi. Di rumah, Asmadi mengetahui bahwa ibunya meninggal dunia tidak lama setelah pengusiran tersebut. Asmadi pun berjanji untuk balas dendam.
 
Suatu hari, Rachmat mendengar suara teriakan dan menemukan Atikah dalam keadaan pingsan gara-gara melihat ular. Setelah Atikah siuman, ia berterima kasih kepada Rachmat karena menyelamatkannya. Setelah mengetahui bahwa Atikah adalah putri Doerachman, Rachmat menyesal telah menolongnya. Akan tetapi, ketika keduanya melakukan [[bakti sosial]], mereka jatuh cinta. Doerachman tidak menyetujui hubungan mereka dan tidak jadi mendanai bakti sosial mereka. Akibatnya, Atikah menggunakan perhiasan dan uang ibunya yang sudah meninggal untuk melanjutkan pembangunan desa. Pada suatu hari, saat Rachmat dan Atikah sedang duduk bersama dan menyanyikan lagu-lagu romantis, Mardjan menguping. Sekembalinya ke rumah Doerachman, Mardjan meyakinkan bosnya bahwa Rachmat hanya ingin mengambil alih kekayaan Doerachman. Ia juga meyakinkan Doerachman agar Atikah dinikahkan dengan Mardjan. Ketika Doerachman bersiap-siap untuk pergi, Mardjan memaksa sang haji yang tidak bisa membaca ini untuk menandatangani sebuah surat.