Kulit manggis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, added orphan tag
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
Hasil penelitian Kenji Matsumoto itu seakan-akan menjadi pemicu perhatian ilmuwan dunia pada manggis. Lima bulan setelah penelitian Kenji Matsumoto, di Swiss ada penelitian yang membuktikan, xanthone ampuh mengatasi depresi. Berikutnya susul-menyusul penelitian di berbagai negara yang hasilnya saling menguatkan efek xanthone sebagai obat. Di Taiwan, misalnya, pada Mei 1996 dilakukan 2 penelitian yang berbeda. Satu penelitian membuktikan khasiat xanthone mengatasi depresi; penelitian lain, antikanker.
 
<strong>'''Tangkal penyakit modern</strong>'''
 
Kehebatan kulit manggis tidak luput dari perhatian peneliti di Indonesia. Menurut Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt, kulit manggis mengandung 50 senyawa xanthone. Xanthone ialah bioflavonoid yang bersifat antioksidan, antibakteri, antialergi, antitumor, antihistamin, dan antiinflamasi. Molekul biologi aktif ini memiliki struktur cincin 6 karbon dan kerangka karbon rangkap, sehingga sangat stabil. Di alam ada 200 jenis xanthone, sejumlah 50 di antaranya ditemukan di kulit manggis.