Galendo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
-tag-
Iftah aziz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{tidak dirapikan|d=15|m=10|y=2016|i=14|ket=}}
'''Galendo''' adalah makanan khas dari [[Jawa Barat]] khususnya di daerah [[Kabupaten Ciamis]]. meskimeskipun bermunculankeberadaan galendo berada di sejumlah daerah di [[Priangan Timur]] tetapi makanan ini khas beradaini terkenal di kabupaten ciamis.
<br />
 
Makanan khas Ciamis ini biasa disajikan untuk makanan ringan atau makanan penutup, makanan ini terbuat dari ampas kelapa yang dimasak. Saat ini galendo dapat dijumpai di toko oleh - oleh yang berada di priangan timur, dan pada saat ini galendo sangatlah bervariasi dari mulai rasa bentuk serta harganya.
Makanan asli Ciamis ini terbuat dari ampas kelapa yang dimasak. Kelapa yang telah diparut, kemudian diperas, lalu diambil santannya. Setelah itu, santan direbus selama kurang lebih empat jam hingga airnya habis. Setelah airnya habis dan menggumpal, gumpalannya tersebut diperas. Nah, perasannya ini yang kemudian menjadi Galendo dan minyak.
 
== Sejarah == [[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Olieverfschilderij voorstellende portret van de Regent van Galoeh Raden Aria Koesoema di Ninggrat TMnr A-5752.jpg|jmpl]]
Saat ini galendo dapat dijumpai di toko oleh - oleh yang berada di priangan timur, dan pada saat ini galendo sangatlah bervariasi dari mulai rasa bentuk serta harganya.
Pada masa lalu ciamis adalah produsen kelapa terbesar di jawa barat, banyak sekali pemanfaatan dalam kelapa, pada masa itu Raden Adipati Aria
 
Kusumahdiningrat atau yang dikenal sebagai kanjeng prabu, bupati kabupaten ciamis yang dulu dikenal dengan galuh mengembangkan kelapa hingga berkembang dan menjadi produsen kelapa terbesar di jawa barat pada saat itu, kanjeng prabu menjabat sebagai bupati pada tahun 1839 - 1886.
 
pada saat itu pemanfaatan terbesar pada buah kelapa digunakan untuk membuat minyak kelapa, pabrik minyak kelapa yang cukup besar pada saat itu bernama gwan hien yang berada di jalan jend. ahmad yani ciamis, tetapi kini sudah tidak beroperasi karena kekurangan bahan baku.
 
Dikarenakan pada saat itu ampas dari pembuatan minyak kelapa cukup banyak, akhirnya ampas itu dijadikan sebuah panganan ringan yang sekarang bernama galendo.
 
== Cara Pembuatan ==
 
# Baris isi