Yayasan Dokter Peduli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Indrawahyudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: malnutrisi → malagizi using AWB
Baris 44:
 
== Latar Belakang ==
Sebagai negara terpadat ke-empat di dunia, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 108 juta orang (World Bank)<ref>http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview</ref>. Hal ini berimbas kepada ketidakmampuan masyarakat pra-sejahtera untuk memenuhi gizi cukup ataupun mencapai standar kesehatan seperti kebutuhan air bersih ataupun sarana mandi-cuci-kakus yang layak.
 
Tidak meratanya fasilitas kesehatan pemerintah, terutama di wilayah pelosok dan pedesaan, serta rentannya kondisi geografis Indonesia terhadap bencana alam membuat masyarakat pra-sejahtera mempunyai kendala berlapis untuk mendapatkan layanan kesehatan. Ironisnya, dalam banyak kasus, kesehatan adalah satu-satunya harta dan modal untuk melanjutkan hidup hari demi hari. Di saat satu individu dalam sebuah keluarga pra-sejahtera sakit, seluruh keluarga terancam untuk terperosok dalam jebakan kemiskinan yang makin dalam.
 
Terpanggil untuk menjawab tantangan di atas, individu-individu yang tergabung dalam doctorSHARE mengabdikan diri untuk membantu mereka yang terjebak dalam krisis mendapatkan kembali kesehatannya, sehingga mereka mampu untuk kembali beraktifitas.
Baris 72:
'''Pendampingan Kesehatan bagi Masyarakat'''
 
Dalam usaha mewujudkan masyarakat yang sehat, sangat perlu dilakukan program-program untuk menjamin bahwa masyarakat mampu secara mandiri menjaga kesehatan pribadi dan keluarganya, sehingga tidak perlu bergantung kepada layanan kesehatan yang mungkin sulit diakses ataupun tidak terjangkau.
 
doctorSHARE berupaya memberikan aneka jenis pendampingan kesehatan sebagai tindakan preventif. Tujuan utamanya adalah memberdayakan partisipasi aktif masyarakat sejak dini dalam menjaga kesehatan diri dan keluarganya supaya mereka terhindar dari resiko sakit.
 
Dalam mewujudkannya, doctorSHARE antara lain menjalin kerjasama dengan [http://carechannels.org/indonesia/ Care Channels International Indonesia] (CCI Indonesia) dalam memberikan penyuluhan kesehatan warga [[Pasar_BaruPasar Baru,_Karawaci Karawaci,_Tangerang Tangerang|Pasar Baru Tangerang]], Kampung Sawah Semper, dan Cempaka Mas, [[Jakarta]], sejak [[Februari]] [[2010]].
 
Penyuluhan disampaikan secara interaktif pada orang tua dan anak-anak terkait berbagai isu kesehatan mulai dari cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar, hingga penjelasan aneka ragam penyakit dan cara pencegahannya seperti [[demam berdarah]], [[diare]], [[HIV/AIDS]], dan lain sebagainya.
 
Program pemdampingan ini dipadukan dengan akses sarana kesehatan seperti pengobatan cuma-cuma, pemberian makanan bergizi, vitamin, dan obat cacing.
Baris 90:
doctorSHARE secara berkala melakukan kegiatan pengobatan gratis bagi ­masyarakat pra-sejahtera di berbagai tempat, baik di kota besar maupun di daerah terpencil. Sampai saat ini, pelayanan medis yang dilakukan terdiri dari pengobatan umum, bedah minor, dan bedah mayor. doctorSHARE merencanakan untuk menambah layanan kesehatan untuk pemeriksaan gigi dan mata.
 
Pada [[2 Maret]] 2008 di [[Tegal]], [[Jawa Tengah]], tim doctorSHARE tercatat dalam [[Museum_Rekor_Dunia_IndonesiaMuseum Rekor Dunia Indonesia|Museum Rekor Indonesia (MURI)]] sebagai kegiatan "Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis dengan Jumlah Terbanyak (11.136 orang) pada waktu dan tempat yang sama". Pada [[15 Oktober]] [[2011]], Tim DoctorSHARE kembali tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) bersama dengan [[Brigade_MobilBrigade Mobil|BRIMOB POLRI]] dengan "Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis dengan Jumlah 12.580 pasien pada waktu dan tempat yang sama".<ref>http://www.doctorshare.org/index.php/news/2011/10/16/12/doctorshare-brimob-polri-pecahkan-rekor-dunia.html</ref><ref>http://www.doctorshare.org/index.php/news/2011/11/07/13/muri-rekor-dunia-dan-doctorshare.html</ref>
 
'''Bantuan Kemanusiaan untuk Bencana'''
 
Secara geografis, Indonesia terletak di tiga lempeng benua yang menjadikannya rentan terhadap bencana alam seperti [[gempa bumi]], [[gunung meletus]], dan [[tsunami]]. Pengaruh [[pemanasan global]] juga terasa pada peningkatan level air laut di pulau-pulau dan meluasnya habitat nyamuk penyebab demam berdarah. Indonesia juga rentan bencana buatan manusia seperti [[kebakaran hutan]], [[longsor]], dan [[banjir]].
 
Risiko konflik sosial berbau SARA juga kerap terjadi. Ketika bancana alam, bencana buatan manusia, dan konflik sosial terjadi, masyarakat yang paling rentan menjadi korban adalah mereka yang pra-sejahtera dan tidak punya akses ke layanan kesehatan.
 
doctorSHARE berupaya hadir di hari-hari terawal setelah bencana dan konflik terjadi dengan aktif memberikan bantuan kemanusiaan berupa layanan medis dan emergensi bagi para korban bencana alam di seluruh penjuru Indonesia.
 
Tim yang tergabung dalam doctorSHARE antara lain telah melakukan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana [[Gempa_bumi_dan_tsunami_Samudra_Hindia_2004Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|gempa bumi dan tsunami di Aceh]], [[Sumatera Utara]], [[Mentawai]], [[Padang]], [[Bengkulu]], [[Jawa Barat]], [[Jogjakarta]]; gunung meletus di [[Malang]], [[Kediri]], dan Sumatera Utara; longsor di [[Sulawesi]] dan [[Manggarai]], [[Nusa Tenggara Timur]]; banjir di Jakarta, dan lain-lain.
 
Pada akhir tahun 2013, karena masifnya kerusakan yang diakibatkan oleh badai Haiyan di [[Filipina]], doctorSHARE juga turut membantu negara tetangga Indonesia ini dengan mengirim tim medis ke wilayah yang belum terjangkau di Ilo-Ilo dan Tibiao.
Baris 109:
 
Therapeutic Feeding Centre (TFC) atau Panti Rawat Gizi (PRG) merupakan program untuk merawat anak-anak dengan status gizi buruk dan gizi kurang dengan penyakit penyerta yang bertujuan:
* Menangani masalah malnutrisimalagizi
* Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tetapi terjangkau masyarakat
* Menjadi proyek percontohan bagi pengembangan TFC di daerah lain
Baris 121:
 
=== Rumah Sakit Apung (Floating Hospital) ===
Rumah Sakit Apung adalah sebuah program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat pra-sejahtera di pulau terpencil Indonesia yang sulit mendapat layanan medis karena kendala geografis dan finansial. Pada 2013, melalui berbagai perombakan, lahirlah Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan yang terdiri dari dua tingkat. Bagian dasar digunakan sebagai ruang Rontgen, EKG (elektrokardiogram), [[Ultrasonografi_medisUltrasonografi medis|USG (ultrasonografi)]], serta laboratorium. Di tingkat atas terdapat Kamar Bedah, Ruang Resusitasi, Ruang Dokter, dan sebagainya.
 
RSA dr. Lie Dharmawan merupakan rumah sakit apung milih swasta yang pertama di Indonesia. Ukurannya yang tergolong kecil membuat RSA ini mampu masuk ke pulau-pulau kecil di penjuru Indonesia. RSA ini telah berlayar ke pulau-pulau di Indonesia Barat dan Timur, untuk melakukan ratusan bedah mayor dan minor, serta pelayanan kesehatan bagi ribuan penduduk.<ref>http://www.antaranews.com/berita/392846/rs-apung-doctorshare-gratis-layani-indonesia-timur</ref>
 
 
'''RSA dr. Lie Dharmawan'''
Baris 147 ⟶ 146:
'''RSA Nusa Waluya I'''
 
[[1 Juni]] [[2015]], doctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) dan Yayasan EKADHARMA meluncurkan Rumah Sakit Apung (RSA) dengan nama RSA Nusa Waluya I. “Nusa” merupakan kependekan nusantara sedangkan “Waluya” merupakan bahasa Jawa yang berarti sehat, sembuh, atau pulih.
 
Peluncuran RSA Nusa Waluya I dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 yang digelar di [[Komando Lintas Laut Militer]] (Kolinlamil), Jalan Raya Pelabuhan Pos 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
 
Peluncuran RSA Nusa Waluya I ini dihadiri langsung oleh [[Wakil Presiden Republik Indonesia]], Bapak [[Muhammad_Jusuf_KallaMuhammad Jusuf Kalla|Drs. H. M. Jusuf Kalla]] beserta isteri dan pendiri doctorSHARE, dr. Lie Dharmawan, PhD, FICS, SpB, SpBTKV. Peluncuran ini juga disaksikan oleh [[Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman]], [[Indroyono_SoesiloIndroyono Soesilo|Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc]].
 
RSA Nusa Waluya I merupakan program kerjasama antara doctorSHARE dan Yayasan EKADHARMA. RSA Nusa Waluya I mengikuti jejak RSA pertama (RSA dr. Lie Dharmawan) dalam melakukan aksi jemput bola kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang hidup di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) tanpa/minim fasilitas kesehatan.
Baris 161 ⟶ 160:
Peluncuran RSA Nusa Waluya I yang merupakan RSA kedua ini adalah wujud nyata doctorSHARE dalam menyempurnakan sistem Pelayanan Medis Bergerak Terapung dengan menjalankan program percontohan melalui penerapan sistem ini di wilayah kepulauan dan mengadopsi beberapa desa tanpa/minim fasilitas/tenaga kesehatan.
 
Tim doctorSHARE melangsungkan pelayanan medis perdana dengan RSA Nusa Waluya I pada 21 – 27 November 2015 di Provinsi Jambi.
 
=== Dokter Terbang (Flying Doctors) ===