Pondok Pesantren Daar El-Qolam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k clean up, replaced: hakekat → hakikat using AWB |
||
Baris 62:
Panca jiwa pondok itu adalah sebagai berikut :
# '''Keikhlasan'''. {{br}}Jiwa ikhlas ialah perkara yang utama dan pertama yang mesti ada dalam diri manusia. Ikhlas mempunyai makna yang sangat dalam, yaitu membuang unsur-unsur yang mengarah kepada kepentingan pribadi yang dapat mengotori tujuan hidup, serta juga tujuan pendidikan dan pengajaran. Sebagai contoh dalam proses pendidikan dan pengajaran, guru mesti ikhlas dalam memberikan ilmu sebagai wujud syukur dan diniatkan ibadah kepada Allah sebagai pemilik ilmu. Manakala santri, mesti ikhlas dididik dan diajarkan dengan tujuan untuk memahami
# '''Kesederhanaan'''. {{br}}Maksudnya adalah melakukan sesuatu berdasarkan keperluan bukan keinginan. Dengan demikian kesederhanan adalah sebuah sikap yang tidak diukur oleh kuantitas, besar atau kecil, banyak atau sedikit, murah atau mahal, tetapi karena ia diperlukan. [[Sederhana|Kesederhanaan]] juga berasaskan kepada kemampuan bukan kemauan.
# '''Berdikari'''. {{br}}Sifat ini menunjukan kebebasan seseorang dalam menentukan sikap. Berdikari juga bermakna berusaha dengan kemampuan dirinya sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang lain. Sifat ini juga sangat penting untuk melahirkan jiwa-jiwa [[militan]] yang siap berjuang dan berbakti kepada masyarakat. Pondoknya pun demikian tidak menggantungkan kepada bantuan orang lain.
|