Douglas X-3 Stiletto: Perbedaan antara revisi

Misi utamanya adalah untuk menyelidiki fitur desain sebuah pesawat yang cocok untuk kecepatan supersonik berkelanjutan, termasuk penggunaan bahan dari titanium pertama dalam komponen badan pesawat utama. Douglas merancang X-3 dengan tujuan kecepatan maksimum sekitar 2.000 mph,<ref> [http://books.google.com/books?id=194DAAAAMBAJ&pg=PA102&dq=1954+Popular+Mechanics+January&hl=en&sa=X&ei=At8LT83yFIWSgQf3wMGtBw&ved=0CDAQ6AEwAA#v=onepage&q=1954%20Popular%20Mechanics%20January&f=true "2000 m.p.h. Goal For Stiletto."] ''Popular Mechanics'', January 1954, p. 102.</ref> tapitetapi yang terjadi adalah underpowered serius dan bahkan tidak bisa melebihi Mach 1 di tingkat penerbangan.<ref name="Winchester p. 88.">Winchester 2005, p. 88.</ref> Meskipun hasil dari pesawat penelitian adalah kekecewaan, desainer Lockheed menggunakan data dari tes X-3 untuk Lockheed F-104 Starfighter yang menggunakan desain sayap yang sama hingga terjadilah penerbangan tempur Mach 2 yang sukses.