Hikayat Kalilah dan Dimnah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 8:
 
== Penerjemahan ==
Buku ini awal mulanya diterjemahkan ke [[Bahasa Persia]] oleh Buzurjumhur dan Barzawaih, salah satu pegawai tinggi [[Kekaisaran Persia]] di zamannya. Ia diperintah raja untuk pergi [[India]] seraya mencari buku ini yang dikatakan bahwa buku ini bergudang ilmu pengetahuan dan moral.<ref name=djamil/> Maka pergilah dia dan bertemu dengan bendahara negeri itu. Setelah berhasil berdiskusi, buku ini dibawalah ke Persia untuk diterjemah. Pada perkembangan selanjutnya, buku ini kemudian diterjemah ke [[bahasa Suryani]]. Adapun penerjemahan ke [[bahasa Arab]], dimulai oleh [[Abdullah bin al-Muqaffa']]. Setelah itu, Abdullah bin Hilal, pegawai Yahya bin Khalid, perdana menteri [[Abbasiyah]], menerjemahkannya kembali. Adapun Sahl bin Naubah, menerjemah dan membuatnya sebagai syair supaya mudah dihapal. Sahl bin Harun kemudian hendak menandingi hikayat ini, tapitetapi sayang, buku tandingannya ini tiada diketemukan hingga kini.<ref name=djamil>Baidaba, ibn al-Muqaffa', dan Djamil (2002). hal.11-12</ref> Dari sinilah, orang-orang [[Eropa]] seperti Scholtens di tahun 1786 menerjemah hikayat ini ke Bahasa Belanda, tapitetapi hanya hikayat singa dan lembu. Adapun, hikayat ini baru diterbitkan dengan lengkap oleh [[Baron de Sacy]] tahun 1816 M. Di [[Mesir]], hikayat ini diterjemah pada 1249 H.<ref name=djamil/>
 
Di Indonesia, hikayat semacam ini baru ditemui satu-dua saja. Cerita-cerita serupa ini ada dalam kesusasteraan bahasa Jawa kuno, dan bahasa Bali; dinamakan sebagai [[Hikayat Tantri]]. Dalam bahasa Melayu, ada dinamakan hikayat ini sebagai ''Hikayat Galilah dan Damunah''. Naskah Melayu yang hanya bisa didapati adalah naskah [[Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi]] bernama ''Panca Tenderan''. Hanya saja, ada 5 cerita yang diterjemah. Terjemah lengkap dilakukan oleh J.R.P.R. Goongrijp pada tahun 1876. Lain dari itu, didaati semacam hikayat serupa ini tapitetapi lain cerita, yakni ''Hikayat Bayan Budiman'' dan ''Hikayat Baktiar''. Oleh sebab itulah, pada tahun 1943, [[Balai Pustaka]] memulai penerjemahan ini yang dilakukan oleh [[Ismail Djamil]] dari terjemahan Arab ''Kalilah dan Dimnah'' yang sudah berbelas kali dicetak ulang hingga tahun 2002.<ref>Baidaba, ibn al-Muqaffa', dan Djamil (2002). hal.13-14.</ref>
 
== Referensi ==