Masjid Nurul Iman Koto Gadang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
||
Baris 10:
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=COLLECTIE TROPENMUSEUM De moskee te Kotagedang nabij Fort de Kock Sumatra. TMnr 60003330.jpg|image2=COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in de omgeving van Padangpandjang TMnr 10016661.jpg|width1=220|width2=220|footer=Masjid Jamik Tua pada tahun 1870 (atas) dan 1912 (bawah)}}
[[Koto Gadang]] adalah nagari yang terletak di sebelah barat [[Kota Bukittinggi]]. Jaraknya hanya beberapa kilometer saja dari kota,
Luas Koto Gadang hanya sekitar 600 hektare. Namun, karena letaknya yang berbatasan dengan lembah, akses untuk masuk dan keluar ke nagari ini hanya dapat dilewati melalui satu jalan. Di ujung paling depan jalan inilah berdiri sebuah masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Nurul Iman Koto Gadang.
== Sejarah ==
Masjid Jamik Tua dibangun pada tahun 1856.{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=9}}{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=142}} Terbuat dari kayu, bangunannya bergaya arsitektur [[Minangkabau]] berdenah persegi berukuran 20 × 20 meter.{{sfn|Sura Kota Gadang Tahun X/No.8/Augustus 1926}} Pada bagian atap, terdapat menara yang tidak begitu tinggi.{{sfn|Surya Suryadi|28 April 2013}} Atapnya tidak memiliki kubah,
Pada 28 Juni 1926, [[Gempa bumi Padang Panjang 1926|gempa bumi]] berkekuatan 7,6 SR yang berpusat di [[Padangpanjang]] menyebabkan kerusakan pada dinding-dinding masjid.{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=164}} Sebagian dindingnya roboh dan bagian yang lain meskipun masih berdiri tetapi sudah rengkah-rengkah.{{efn|Teks asli: "... sebahagian dindingnja soedah roeboeh, dan bahagian jang lain meskipoen masih berdiri djoega tetapi soedah rengkah2 ..."}}{{sfn|Sura Kota Gadang Tahun X/No.8/Augustus 1926}} Karena dikhawatirkan mendatangkan bahaya, bangunan masjid akhirnya dibongkar.{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=214}} Dalam sebuah rapat yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat pada 18 Juli 1926, disepakatilah untuk segera mendirikan masjid yang baru dengan membentuk komite yang diketuai oleh [[Yahya Datuk Kayo]].{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=214}}
|