Lockheed Martin F-22 Raptor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 27:
Proposal untuk kontrak ini diajukan pada tahun [[1986]], oleh dua tim kontraktor, yaitu [[Lockheed]]-[[Boeing]]-[[General Dynamics]] dan [[Northrop]]-[[McDonnell Douglas]], yang terpilih pada Oktober [[1986]] untuk melalui fase demonstrasi dan validasi selama 50 bulan, yang akhirnya menghasilkan dua prototip, yaitu YF-22 dan [[YF-23]].
 
Pesawat ini direncanakan untuk menjadi pesawat [[Amerika Serikat]] paling canggih pada awal [[abad ke-21]], karena itu, pesawat ini merupakan pesawat tempur paling mahal, dengan harga US$120 juta per unit, atau US$361 juta per unit bila ditambahkan dengan biaya pengembangan.<ref name="usaf_fy2007_budget" /> Pada [[April]] [[2005]], total biaya pengembangan program ini adalah US$70 miliar, menyebabkan jumlah pesawat yang direncanakan akan dibuat turun menjadi 438, lalu 381, dan sekarang 180, dari rencana awal 750 pesawat.<ref name="nyt_20050113">"Air Force Campaigns to Save Jet Fighter." Wayne, L. ''[[The New York Times]]''. [[13 Januari]] [[2005]].</ref> Salah satu faktor penyebab pengurangan ini adalah karena [[F-35 Lightning II]] akan memiliki teknologi yang sama dengan F-22, tapitetapi dengan harga satuan yang lebih murah.
 
[[Berkas:F-22 Raptor wytwórnie.png|thumb|left|240px|Bagian-bagian pesawat F-22 dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda-beda.]]
Baris 46:
[[Berkas:Two F-22 Raptor in flying.jpg|240px|thumb|left|Dua F-22 Raptor. F-22 atas merupakan versi pengembangan, Raptor 01.]]
=== Pembelian ===
Awalnya Angkatan Udara Amerika Serikat berencana memesan 750 [[Advanced Tactical Fighter|ATF]], dengan produksi dimulai pada tahun [[1994]]. Pada tahun [[1990]] Major Aircraft Review mengubah rencana menjadi 648 pesawat udara yang dimulai pada tahun [[1996]]. Tujuan akhirnya berubah lagi pada tahun [[1994]], menjadi 442 pesawat memasuki masa pakai pada tahun [[2003]] or [[2004]]. Laporan Kementrian Pertahan pada tahun [[1997]] mengubah pembelian menjadi 339. Pada tahun 2003, Angkatan Udara mengatakan bahwa pembatasan pembiayaan kongresional yang ada sekarang membatasi pembelian menjadi 277. Pada tahun [[2006]], Pentagon mengatakan akan membeli 183 pesawat, yang akan menghemat $15 miliar tapitetapi akan menaikkan pembiayaan per pesawat. Rencana ini telah mendapat persetujuan ''de facto'' dari Kongres dalam bentuk rencana pembelian beberapa tahun, yang masih membuka peluang untuk pemesanan baru melewati titik tersebut. [[Lockheed Martin]] telah mengatakan bahwa pada FY(Fiscal Year/Tahun Fiskal) 2009 mereka sudah harus tahu apakah lebih banyak pesawat akan dibeli, untuk pemesanan barang-barang ''long-lead''.
 
Pada April 2006, biaya F-22A ditaksir oleh Government Accountability Office menjadi $361 juta per pesawat. Biaya ini mencerminkan total biaya program F-22A total program cost, dibagi jumlah jet yang akan dibeli oleh Angkatan Udara. Sejauh ini, Angkatan Udara telah menginvestasikan sebanyak $28 miliar dalam riset, pengembangan, dan percobaan Raptor. Uang itu, yang disebut sebagai "''[[sunk cost]]''," telah dibelanjakan dan terpisah dari uang yang digunakan untuk pengambilan keputusan pada masa depan, termasuk pembelian kopi dari jet tersebut.