Gerbang Ptolemy: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
||
Baris 39:
Dalam kisah ini diceritakan mengenai mengapa makhluk halus dan manusia berada dalam siklus yang tak berujung: orang memberontak melawan pemerintahnya, pembentukan pemerintahan baru di atas perbudakan makhluk halus, pemerintahan menjadi korup, dan penggulingan pemerintahan oleh rakyatnya, dan kemudian terus berulang-ulang sepanjang berbagai pemerintahan di dunia.
Kitty Jones akhirnya berhasil menggali apa sebabnya manusia dan makhluk halus berkutat dalam lingkaran siklus tak berujung seperti disebut di atas: manusia tidak mengerti akan sifat dasar makhluk halus dan alih-alih sebagai setara, penyihir memanggil mereka hanya sebagai budak yang kuat
=== Kembalinya Nathaniel ===
Kekacauan domestik Inggris menjadikan John Mandrake sebagai korban politik. Mandrake adalah seorang yang tidak memiliki kawan dan secara terus-menerus diawasi oleh musuhnya yang banyak. Dalam waktu tiga tahun sejak ''[[Mata Golem]]'', telah terjadi beberapa kali usaha pembunuhan terhadap Mandrake. Kenaikannya menjadi salah satu pejabat tinggi pemerintahan telah menjadikan Mandrake tidak kenal belas kasihan, dan ia memperlakukan semua makhluk halus pelayannya dengan kejam, terutama Bartimaeus. Namun, peristiwa demi peristiwa dalam ''Gerbang Ptolemy'' menghancurkan kepercayaan diri Mandrake. Transformasi dari Mandrake kembali ke Nathaniel jauh lebih cepat ketimbang dahulu dari Nathaniel menjadi Mandrake. Nathaniel melepaskan nama John Mandrake bersama-sama ketakutannya bila ada orang lain yang mengetahui nama sejatinya. Ia memberitahukan namanya kepada Kitty dan dengan berani menyatakannya juga kepada makhluk Nouda. Dengan berakhirnya Mandrake, Nathaniel memenuhi harapan Ptolemy. Nathaniel kemudian mengizinkan Bartimaeus untuk berbagi tubuhnya, sebuah peleburan yang untuk selama-lamanya menjembatani jurang selama ini antara manusia dengan jinnya. Bersama-sama, mereka bertempur melawan Nouda dan tentara hibridnya.
Nathaniel sesungguhnya nyata memiliki rasa cinta yang besar, dibuktikan dengan bersedia mati untuk menyelamatkan masyarakat, dan dengan demikian mencerminkan kematian Ptolemy berabad-abad silam. Sekalipun cara berakhirnya cerita ini mengecewakan banyak fans, mayoritas tetap menganggap sebagai cara yang brilyan untuk mengakhiri trilogi ini. Perlu dicatat bahwa sebetulnya nasib Nathaniel masih tidak pasti—ledakan yang hebat dan mematikan terjadi
== Pranala luar ==
|