Bidang humas umumnya sangat tidak reguler, tapitetapi banyak profesional secara sukarela mematuhi kode etik dari satu atau lebih badan profesional menghindari eksposur untuk pelanggaran etika.<ref name="Marshall2002">{{cite journal|last1=Marshall|first1=Tim|title=Ethics – Who needs them?|journal=Journal of Communication Management|volume=7|issue=2|year=2002|pages=107–112|issn=1363-254X|doi=10.1108/13632540310807313}}</ref> The Chartered Institute of Public Relations, Humas Society of America dan The Institute of Public Relations adalah beberapa organisasi yang menerbitkan kode etik. Namun, survei 2003 tentang kepercayaan semi-tahunan Edelman menemukan bahwa hanya 20 persen dari responden survei dari masyarakat diyakini komunikator dibayar dalam sebuah perusahaan yang kredibel.<ref name="journal">Natasha Tobin, (2005), "[http://dx.doi.org/10.1108/13632540510621498 Can the professionalisation of the UK public relations industry make it more trustworthy?]", Journal of Communication Management, Vol. 9 Iss: 1 pp. 56 - 64</ref>
Menurut Scott Cutlip, justifikasi sosial bagi hubungan masyarakat adalah hak bagi suatu organisasi untuk memiliki pendengaran yang adil dari mereka berdasarkan point pandangan di forum publik, tetapi untuk mendapatkan sidang tersebut untuk ide-ide mereka membutuhkan advokat yang terampil.<ref>{{citation|first=Scott|last=Cutlip|author-link=Scott Cutlip|year=1994|title=The Unseen Power: Public Relations: A History|publisher=Lawrence Erlbaum Associates|isbn=0-8058-1464-7}}</ref>
