Pintu Harmonika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 40:
Cerita berikutnya dibuka dengan Juni, gadis di bangku SMP, dan Niko sang ayah, yang sedang membuka pintu rukonya. Berbeda dengan Rizal, hubungan Juni dan Niko dingin. Juni memang tidak pernah merasa betah di rumah. Niko sang ayah hanya memikirkan pekerjaan. Juni melampiaskan semuanya di sekolah dengan membully adik kelas. Namun kelakuan Juni dalam bullying sudah kelewat batas, saat adik kelasnya, Manda, jatuh tersungkur. Padahal Manda adalah anak Kukuh, pelanggan setia Niko yang baru saja memesan 10 lusin baju, dengan opsi tambahan 10 lagi jika kantornya menyetujui Juni harus berhadapan dengan keluarganya dan usaha keluarganya yang terancam bangkrut.
 
Cerita terakhir ada di dalam ruko milik Imelda. Perempuan awal 30-an ini tinggal bersama David anaknya yang masih kelas 3 SD. Toko Imelda itu sebenarnya cukup terkenal dengan kue malaikatnya. Strategi pemasaran lewat Facebook juga lumayan berjalan. Hanya saja pelanggannya berkurang jauh karena Imelda tidak bisa membuatkan senyum pada setiap kue malaikat yang ia buat. Seperti kuenya, senyum seperti sudah hilang dari wajah Imelda. Ia lebih banyak melamun, seperti putus asa menjalani kehidupannya, atau kembali menonton permainan piano David, anak semata wayangnya. Imelda sendiri ingin terus menjadi ibu yang baik bagi David dengan segala rutinitasnya, tapitetapi selalu terasa ada jarak dengan David. Semua makin membingungkan ketika Imelda sering mendengar suara-suara aneh di atas rukonya dan David ketakutan. Imelda berusaha menjalani dan menyelesaikan semuanya, walaupun semuanya semakin buntu baginya.<ref>[http://www.21cineplex.com/pintu-harmonika-movie,3126,03PIHA.htm Pintu Harmonika], www.21cineplex.com, diakses pada 9 Mei 2013.</ref>
 
== ''Scoring & Soundtracks'' ==