Semaun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
fix, beri tag sebagai peringatan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
||
Baris 6:
Diseluruh pelosok dan pojok2 Mojokerto, walau kita obok2 gak bakalan ketemu desa atau stasion yg namanya Curahmalang.
Curahmalang itu deket desa Menturo kampung si Emha Ainun Najib, deket kampung Wardah Hafidz si tokoh miskin kota adik Salman Hafidz yg dieksekusi Suharto dalam kasus Cicendo.
Curahmalanag adalah desa pinggir rel KA Surabaya- Solo dan ada stasiun kecil, dikecamatan Somobito, Kawedanan Mojoagung, kabupaten Jombang, Jatim. Jadi jelas Curahmalang bukan di Mojokerto
Sangat disayangkan bahwa para sejarawan kebanyakan hanya teks book saja dalam menampilkan data. Seharusnya selain teks book mereka juga melakukan cek dilapangan. Contoh untuk kasus Curahmalang ini. Saya bisa koreksi ini karena saya orang asli Curahmalang kok.
Baris 23:
Bersama-sama dengan [[Alimin]] dan [[Darsono]], Semaoen mewujudkan cita-cita Sneevliet untuk memperbesar dan memperkuat gerakan [[komunis]] di Hindia Belanda. Sikap dan prinsip komunisme yang dianut Semaoen membuat renggang hubungannya dengan anggota SI lainnya. Pada [[23 Mei]] [[1920]], Semaoen mengganti ISDV menjadi [[Partai Komunis Hindia]]. Tujuh bulan kemudian, namanya diubah menjadi [[Partai Komunis Indonesia]] dan Semaoen sebagai ketuanya.
Pada bulan Mei 1921, ketika [[Partai Komunis Indonesia]] didirikan setelah pendiri ISDV dideportasi, Semaun menjadi ketua pertama. PKI pada awalnya adalah bagian dari [[Sarekat Islam]],
== Pengasingan ==
Pada tahun [[1923]], VSTP merencanakan demonstrasi besar-besaran dan langsung dihentikan oleh pemerintah [[kolonial]] Belanda, dan setelah itu Semaun diasingkan ke [[Belanda]]. Selama masa pengasingannya dia kembali ke [[Uni Sovyet]], dimana dia tinggal disana lebih dari 30 tahun. Pada masa itu dia tetap menjadi aktivis
Selama pembuangan ke Eropa, Semaoen aktif di [[Executive Committee of the Comintern]], Komite Eksekutif Komunis Internasional (ECCI). Setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, Semaoen lalu menetap di [[Uni Soviet]] dan menjadi warga negara di sana. Ia pernah bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia dan penyiar berbahasa Indonesia pada radio [[Moscow]]. Puncak "kariernya" adalah ketika diangkat oleh [[Stalin]] menjadi pimpinan Badan Perancang Negara ([[Gozplan]]) di [[Tajikistan]].
|