Sepatnunggal, Majenang, Cilacap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: faham → paham, removed stub tag using AWB
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 39:
Dalam segi budaya khususnya di bidang seni musik dan suara lebih banyak megadop budaya Sunda, seperti wayang Golek, Reog Sunda (ngabodor) dan Jaipongan. Tradisi masyarakat dalam berpakaian dan "ritual hajatan" untuk meramaikan/merayakan dalam rangka perkawinan atau "sunatan" masih dilakukan secara "adat Sunda".
 
Walaupun hampir semuanya mengaku muslim tapitetapi dalam ritual keagamaan dan adat, masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh Budaya Hindu, seperti membuat sesaji dan masih kuatnya paham animistis dan dinamistis. Adalah biasa bagi sebagian mereka bila ziarah kubur melakukan pembakaran kemenyan, membawa sesaji dan menyampaikan suatu permintaan kepada "Ahli Kubur" layaknya minta kepada Tuhan. Dalam peristiwa adat pelaksanaannya masih dipimpin oleh "Kokolot" (Pemangku Adat). Dan untuk Lokasi tertentu yang dikeramatkan selalu ada "Juru Kunci"-nya.
 
Sebagian besar anak muda sudah mulai meninggalkan upacara-upacara adat, dan berfikir lebih rasional dalam memandang dan memilih yang dianggap sakral.
 
Ada beberapa musholla (disebutnya "Langgar") tapitetapi sedikit jama'ahnya untuk berjama'ah "salat lima waktu" dan sampai tahun 1980-an hampir semua penduduk tidak melakukan Rukun Islam, kecuali membaca "Syahadat" (atas tuntunan penghulu nikah) saat akan akan melakukan pernikahan. Setelah tahun 1980an ada da'wah yang dilakukan oleh penduduk asli (yang telah belajar di pesantren) dan ada pula yang dilakukan oleh para pendatang (biasanya guru agama Islam di sekolah dasar), dan sejak itu sebgian penduduk mulai melaksanakan Salat dan Puasa [[Ramadhan]]. Di beberapa Musholla—saat ini sudah berstatus Masjid Jami—sudah didirikan Shalat Jum'at. Sejak tahun 2000-an M sebagian besar penduduk sudah menjalankan Rukun Islam, bahkan sudah ada yang melaksanakan Haji.
 
== Perekonomoian ==
Baris 49:
Perekonomian penduduk sebagian besar tergantung kepada hasil pertanian dan perkebunan. Hasil bertandian andalan adalah padi atau bersawah, sedangkan untuk hasil perkebunan andalan adalah perkebunan kayu albi (albasiah) selain itu juga banyak masyarakat yang beternak kambing, ayam dan sapi. Tapi sayang cara beternak belum dikelola secara professional dengan visi yang jelas, masih dilakukan secara otodidak dan biasanya hanya sampingan saja. Tingkat kesejahteraan, sebagian besar penduduk masih dalam katagori miskin (ekonomi lemah) sebagai buruh tani. Hanya sedikit yang tergolong ekonomi mampu / kuat. Ada sidikit yang membuka toko / warung.
 
Sebagian kecil dari mereka memperoleh penghasilan dari gaji sebagai pegawai negeri dan pegawai swasta. Sebagai pegawai negeri, nenjadi Guru dan Tenaga Kesehatan paling banyak diminati. Sebagai pegawai swasta, biasanya mereka menjadi karyawan toko / pabrik di kota-kota besar. Walaupun ada yang bekerja sebagai tenaga profesi (seperti Notaris / Dosen), tapitetapi jumlahnya hanya hitungan jari.
 
== Pendidikan ==