Tank: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 25:
 
=== Perkembangan desain dan taktik ===
[[Berkas:IWM-KID-109-Vickers-Independent.jpg|thumb|256px|left|Tank [[Vickers A1E1 Independent]] buatan [[Inggris]] ini dibatalkan dan tidak masuk jalur produksi, tapitetapi memengaruhi desain banyak tank lain.]]
 
Pada masa di antara dua perang dunia ini, dikembangkan berbagai macam kelas tank, khususnya di Inggris. Tank ringan, yang beratnya kurang dari sepuluh ton, digunakan untuk tugas pemantauan, dan hanya dipersenjatai senapan mesin ringan yang hanya ampuh digunakan melawan tank ringan lainnya. Tank sedang atau tank ''cruiser'', lebih berat dan bertujuan untuk perjalanan cepat jarak jauh. Dan yang terakhir, tank berat atau [[tank infanteri]], adalah tank dengan lapisan pelindung yang berat, yang berjalan lambat. Tank ini dibuat untuk digunakan untuk menembus pertahanan bersama-sama dengan infanteri. Pelindungnya yang berat membuatnya bisa tahan ditembak senjata anti-tank. Setelah tank berat dan infanteri berhasil melubangi garis pertahanan lawan, tank sedang akan dikirim melalui lubang tersebut dan menyerang jalur logistik dan satuan komandan. Taktik seperti ini akhirnya dikembangkan oleh [[Jerman]] dalam konsep ''[[blitzkrieg]]''.<ref name = "Deighton1979">[[#Deighton1979|Deighton (1979)]], ''Blitzkrieg, From the rise of Hitler to the fall of Dunkirk''.</ref>
Baris 34:
[[Perang Dunia II]] mendapati perkembangan pesat pada tank. Jerman misalnya, menggunakan tank-tank ringan seperti [[Panzer I]] yang sebelumnya digunakan hanya untuk latihan. Tank-tank ringan dan kendaraan lapis baja lainnya menjadi unsur paling penting dalam ''blitzkrieg''. Namun, tank ringan ini kalah menghadapi tank Inggris dan lebih lagi melawan tank legendaris [[T-34]] milik [[Uni Soviet]]. Dan pada akhir perang semua pihak telah secara drastis menambah ukuran meriam dan pelindung tank. Misalnya, Panzer I hanya memakai dua senapan mesin, dan Panzer IV, tank paling berat Jerman pada awal Perang Dunia II menggunakan meriam 75 [[mm]] kecepatan rendah, dan beratnya di bawah 20 ton. Pada akhir perang, tank menengah standar Jerman, [[Panther (tank)|Panther]], menggunakan meriam 75&nbsp;mm kecepatan tinggi, dan beratnya 45 ton. Tank menengah standar Soviet, [[T-34]], menggunakan meriam 85&nbsp;mm kecepatan sedang, dan beratnya 32 ton. Tank terberatnya, [[Tank Iosif Stalin|IS-2]], bahkan menggunakan meriam 122&nbsp;mm, dan beratnya 43,5 ton.
 
Perkembangan semasa perang lain adalah diperkenalkannya sistem suspensi yang jauh lebih baik. Mungkin hal ini terdengar tidak penting, tapitetapi kualitas suspensi adalah penentu kinerja ''cross-country'' tank. Tank dengan suspensi yang buruk akan mengakibatkan getaran yang besar yang dirasakan pengendara, ini akan mengakibatkan sulitnya pengoperasian, mengurangi kecepatan, dan membuat penembakan sambil berjalan menjadi tidak mungkin. Sistem suspensi baru seperti sistem suspensi [[Christie suspension|Christie]] atau [[suspensi torsion bar]] meningkatkan kinerja dan kecepatan secara drastis.<ref>[[#Deighton1979|Deighton (1979)]], ''Blitzkrieg, From the rise of Hitler to the fall of Dunkirk'', pp. 154</ref>
 
Meriam berputar, yang sebelumnya tidak tersedia pada semua tank, dianggap sebagai hal yang sangat penting.<ref name="Deighton1979"/> Meriam ini harus bisa digunakan melawan tank lain, jadi diusahakan sebesar dan sekuat mungkin, sehingga berarti tank cukup memiliki satu meriam yang harus sangat kuat. Akibatnya, desain tank dengan banyak meriam, seperti [[T-28]] dan [[T-35]] buatan Uni Soviet, ditinggalkan.