Indonesia Mengajar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
||
Baris 12:
Selepas dari aktivitas di Senat Mahasiswa, di sekitar 1996-an Anies dan kawan-kawan aktivis di [[Yogyakarta]] mendirikan Center for Student and Community Development (CSCD). Lembaga ini berkeliling mengembangkan dan mengadakan ''training'' kepemudaan di desa-desa tertinggal. Nama programnya adalah Program Pengembangan Pemuda Desa Tertinggal (PPDT) yang berbentuk ''training'' motivasi dan keterampilan di sekitar lima puluh desa di [[Kalimantan Timur]], [[Jawa Tengah]], dan berbagai wilayah lain.
Dari pengalaman dalam pergerakan dan interaksi lintas kelompok, pikiran ekspresif Anies sering muncul dengan pendekatan dan cara pandang baru dalam melihat persoalan di [[Indonesia]]. Kalimat dari Anies seperti "''janji kemerdekaan kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka janji itu dilunasi untuk setiap warga negara''"<ref>[http://indonesiamengajar.org/index.php?m=profil.founder/ Situs Gerakan Indonesia Mengajar]</ref>; pandangan ini menyadarkan kita bahwa mencerdaskan dan menyejahterakan itu bukan sekadar cita-cita
Meski Anies mempelajari ilmu bisnis, ekonomi, dan politik serta banyak berbicara di kancah internasional, tetapi sejak kecilnya Anies berada di wilayah pendidikan: ayah-ibunya adalah pendidik yang tidak hanya dosen tetapi penggiat pengembangan pendidikan di Yogya. Anies pernah mengatakan bahwa dia membayangkan betapa hebatnya [[Indonesia]] jika konsep kekayaan bangsa itu bisa diubah. Itu sebabnya Anies meyakini bahwa mendorong kemajuan bangsa harus melalui pendidikan<ref>[http://indonesiamengajar.org/index.php?m=profil.founder/ Situs Gerakan Indonesia Mengajar]</ref>.
|