Kuma-kuma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 75:
|}
 
Tanaman tumbuh subur di tempat yang banyak terkena sinar matahari, dan tidak tumbuh dengan baik di tempat yang teduh. Kuma-kuma sebaiknya ditanam di tanah yang memiliki kemiringan sehingga bisa banyak mendapat sinar matahari. Di belahan bumi utara, waktu penanaman yang terbaik di bulan Juni. Subang ditanam di dalam tanah sekitar 7–15&nbsp;cm. Selain iklim, kedalaman dan jarak sewaktu menanam subang sangat berpengaruh pada hasil panen. Subang yang ditanam lebih dalam menghasilkan safron kualitas tinggi, tapitetapi bunga dan anak subang yang dihasilkan lebih sedikit. Petani Italia meningkatkan produksi tangkai putik dengan menanam subang sedalam 15&nbsp;cm dalam deretan yang terpisah 2–3&nbsp;cm. Bila ingin meningkatkan subang dan produksi bunga, subang ditanam dengan kedalaman 8–10&nbsp;cm. Petani Yunani, Moroko, dan Spanyol juga masing-masing memiliki teori sendiri tentang kedalaman subang sewaktu ditanam yang disesuaikan dengan iklim setempat.<ref name="Deo_2">{{Harvnb|Deo|2003|p=2}}.</ref>
 
Kuma-kuma tumbuh subur di tanah yang gembur, cukup mendapat air, dan tanah berkapur dengan kandungan bahan organik tinggi. Tanaman biasanya ditanam di atas bedengan dengan selokan kecil di sekelilingnya untuk saluran drainase. Kandungan organik tanah biasanya bisa ditingkatkan dengan penambahan sekitar 20–30&nbsp;ton pupuk kandang per [[hektare]]. Setelah itu, subang bisa langsung ditanam tanpa pemupukan lebih lanjut.<ref name="Deo_3">{{Harvnb|Deo|2003|p=3}}.</ref>
Baris 198:
Safron juga disebarkan di atas tempat tidur atau dicampurkan ke dalam teh hangat sebagai obat gejala depresi. [[Alexander Agung]] mencampurkan safron dalam minuman, makanan, air mandi, dan bahkan sebagai obat untuk luka yang diderita akibat pertempuran. Pasukan yang dipimpinnya juga ikut-ikutan sebagai pengguna safron dan kebiasaan mencampur safron ke dalam air mandi ikut dibawa pulang ke Yunani.<ref name="Willard_54-55">{{Harvnb|Willard|2001|pp=54-55}}.</ref>
 
Beberapa teori memperkirakan saat orang [[Asia Selatan]] mulai mengenal safron, tapitetapi diwarnai ketidakcocokan. Menurut catatan sejarah orang [[Kashmir]] dan orang [[Tiongkok]], safron baru dikenal sejak 900–2.500 tahun yang lalu.<ref name="Lak_1998b">{{Harvnb|Lak|1998b}}.</ref><ref name="Fotedar_128">{{Harvnb|Fotedar|1998-1999|p=128}}.</ref><ref name="Dalby_2002_95">{{Harvnb|Dalby|2002|p=95}}.</ref> Sebaliknya sejarawan yang mempelajari naskah Persia kuno, safron mulai dikenal di Asia Selatan sekitar 500 SM,<ref name="McGee_422">{{Harvnb|McGee|2004|p=422}}.</ref> berdasarkan bukti orang Persia sudah memindahkan subang ke taman dan kebun yang baru di sekitar zaman itu<ref name="Dalby_2003_256">{{Harvnb|Dalby|2003|p=256}}.</ref>, serta invasi Persia dan kolonisasi Kashmir. Orang Fenisia memasarkan safron asal Kashmir sebagai bahan pewarna kain dan obat depresi.<ref name="Willard_41">{{Harvnb|Willard|2001|p=41}}.</ref> Sejak itu, penggunaan safron pada makanan dan bahan pencelup kain menyebar ke seluruh Asia Selatan. Setelah wafatnya [[Siddharta Gautama]], pendeta Buddha di India mulai memakai jubah yang diwarnai dengan safron.<ref name="Tarvand_2005">{{Harvnb|Tarvand|2005}}.</ref>
 
Catatan tentang Tiongkok yang ditulis seorang penulis Armenia [[Anania dari Shirak]] dari abad ke-7 mengisahkan "safron dalam jumlah tidak terbatas terdapat di sana, sampai-sampai kalau ada orang yang pergi berburu menunggang kuda putih, dan berpakaian putih sambil membawa [[alap-alap]] putih, orang itu sewaktu pulang akan berlumuran warna kuning."[http://rbedrosian.com/china.htm] Selain itu, safron juga disebut-sebut dalam naskah pengobatan kuno Tiongkok, termasuk di dalam [[farmacopeia]] 42 jilid berjudul ''Shennong Bencaojing'' (神農本草經 — "Shennong's Great Herbal", dikenal juga sebagai ''Pen Ts'ao'' atau ''Pun Tsao'') terbitan 200-300 SM<!--From Hayes 2001 (needs to be further verified): around 2735 BC-->. <!--From Hayes 2001: Written by--> Naskah ini disebut sebagai karya Kaisar [[Shennong]] dan mendokumentasikan 252 ramuan obat berdasarkan [[fitokimia]] untuk berbagai penyakit.<ref name="Tarvand_2005">{{Harvnb|Tarvand|2005}}.</ref><ref name="Hayes_6">{{Harvnb|Hayes|2001|p=6}}.</ref><ref name="SNL_2005">{{Harvnb|Shen-Nong Limited|2005}}.</ref>
Baris 244:
== Kultivar ==
[[Berkas:Iran saffron threads.jpg|thumb|left|200px|Safron dari Iran]]
Di seluruh dunia terdapat beberapa [[kultivar]] tanaman safron. Kultivar asal Spanyol dengan merek dagang "Spanish Superior" and "Creme" terkenal dengan warna, rasa, dan aroma yang lebih lembut. Safron yang ditanam di Italia memiliki warna, rasa, dan aroma yang lebih tajam, tapitetapi masih kalah dengan kultivar asal Yunani Makedonia, Iran, dan Kashmir.
[[Berkas:Red-crocus-thread-greek-v2.jpg|thumb|right|200px|Tampak dari dekat tangkai putik bunga kuma-kuma yang sudah dikeringkan (panjang sekitar 20 mm.]]
Kultivar "Aquila" (''zafferano dell'Aquila'') asal Italia terkenal dengan safron berwarna terang dan bau yang tajam karena kandungan safranal dan crocin yang tinggi. Safron jenis ini hanya ditanam di lahan seluas 8 hektare di Lembah Navelli, wilayah [[Abruzzo]], dekat [[L'Aquila]].