Ten: The Secret Mission: Perbedaan antara revisi

Satuan Inteligen Rahasia Negara atau SIS (The Secret Intelligent Service) yang dipimpin oleh seorang Jenderal Militer ([[Roy Marten]]) merekrut 10 orang model untuk terlibat aksi pembebasan sandera bernama Kelly (Quinlin), anak duta besar Amerika untuk Indonesia yang disandera teroris di sebuah pulau, dan meminta tebusan sebesar 50 Trilyun Rupiah dengan transfer pada beberapa Bank di Rusia, Swiss dan Columbia. Akibat aksi teroris ini, Presiden RI mendapat tekanan dari Amerika dan diultimatum jika dalam 7 kali 24 jam pemerintah RI tidak berhasil mengeluarkan Kelly dari pulau, maka pasukan khusus Navy Seal Amerika akan mengambil alih penyerangan. Ancaman paling menakutkan adalah eksekusi sandera, bukan hanya Kelly tapitetapi termasuk seluruh penduduk pulau yang dijadikan tameng hidup.

John ([[Jeremy Thomas]]), militer berpangkat Kolonel yang bekerja untuk SIS adalah pencetus ide merekrut para model untuk operasi khusus penyelamatan di pulau yang dijaga ketat teroris. Para model ini adalah mantan atlet bela diri yang merasa tidak terjamin masa depannya sebagai atlet, dan kemudian beralih profesi jadi model. Para model yang cantik tapitetapi jago bela diri, akan diberikan latihan dan disusupkan seakan sedang melakukan pemotretan dalam Yatch di lautan yang jaraknya cuma beberapa puluh meter dari pulau.

Cathy ([[Karenina Maria Anderson]]) intelligen berpangkat Mayor jadi pelatih, juga komandan 10 model dalam melakukan penyerangan. Para model sempat menolak tugas ini karena mereka tidak mau mati konyol. Camp pelatihan juga dibantu seorang inteligen militer berpangkat Kapten, Dalton ([[Gibran Marten]]). Konflik antara model yang menolak misi yang dianggap tidak professional ini, berhasil diredam Dalton. Dalton menegaskan ini bukan hanya tentang satu nyawa Amerika atau Kelly sebagai sandera, tapitetapi masyarakat yang tidak berdosa turut jadi korban. Terbukti saat Dalton melakukan investigasi, sebuah helikopter ditembak jatuh oleh misil teroris, dan berikutnya setiap hari teroris mengirimkan video eksekusi seorang warga pulau sebagai bukti keseriusan ancaman mereka. Apabila penyerangan diambil alih Navy Seal, dikhawatirkan membahayakan nyawa penduduk pulau akan dibantai oleh teroris, karena Amerika tegas tidak bersedia kompromi dengan terorisme.