Vitalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: teoritis → teoretis, removed stub tag using AWB
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 24:
Menurut catatan perkembangan mikroskop di Belanda pada awal abad ke-17, teori kuman dan penyakit menantang 4 ilmu dasar di kedokteran barat, dimana komposisi sel organ dari anatomi manusia dan analisis molekuler tentang pemeliharaan kesehatan hidup secara perlahan-lahan menjadi semakin dimengerti. Pendapat itu mulai mengurangi kebutuhan akan penjelasan tentang “''vital force''”.
Meskipun demikian, konsep quasi-vitalist yang bermacam-macam masih digunakan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan berbagai kejadian di kehidupan, perkembangan, dan pemikiran manusia.
Jons Jakob Berzelius, salah satu dari bapak kimia modern di awal abad ke-19. Meskipun dia menolak penjelasan mistik tentang kehidupan, dia berpendapat bahwa ''regulative force'' harus ada di dalam makhluk hidup untuk menjaga fungsi tubuhnya. Carl Reichenbach mengembangkan teori [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Odic_force Odic Force], sebuah bentuk energi kehidupan yang dapat menyerap benda hidup yang lain. Konsep ini tidak mendapatkan dukungan jika bukan karena wibawa yang dimiliki Reinchenbach. Ketika fisiologi mulai dimengerti yang berkaitan dengan mekanisme fisik. Penjelasan penting mengenai fungsi tubuh mulai ditemukan satu demi satu. Penemuan terakhir yang ditemukan adalah tentang ginjal, tapitetapi penemuan ini gagal diakui setelah percobaan mengesankan oleh Homer Smith pada tahun 1930 yang memperagakan dengan jelas mekanisme filtrasi dan sekresi pada ginjal. Vitalisme sekarang ini menjadi istilah kuno dalam keilmuan dan sering digunakan sebagai istilah yang buruk. Ernst Mayr, asisten penemu filosofi sintesis evolusi dan kritikus vitalisme dan reduksisme, menulis pada tahun 2002 setelah perkembangan matematis tentang teori perilaku dan menyatakan:
Tokoh vitalis seperti Driesch, orang tersebut akan dipaksa untuk setuju dengan pendapatnya yang menyebutkan bahwa banyak permasalahan biologi tidak dapat diselesaikan dengan mudah hanya dengan filosofi Descartes, yang menurutnya organisme itu dikategorikan sebagai sebuah mesin. Jalan pemikiran seorang vitalis itu tanpa cela. Tetapi usaha mereka untuk menemukan jawaban ilmiah tentang fenomena vitalistik mengalami kegagalan. Menolak filosofi reduksisme tidak merugikan suatu penelitian. Tidak ada sistem komplek yang dapat dimengerti kecuali dengan melakukan penelitian. Bagaimanapun interaksi antar komponen harus dipertimbangkan begitu juga dengan bagian komponen yang terisolasi.
 
Baris 39:
Antara 1833 dan 1844, Johannes Peter Müller menulis sebuah buku tentang fisiologi berjudul ''Handbuch der Physiologie'', yang menjadi buku terkenal sepanjang abad 19. Buku ini menunjukkan komitmen Müller untuk vitalisme, ia mempertanyakan mengapa bahan organik berbeda dari anorganik, kemudian melanjutkan untuk analisis kimia dari darah dan getah bening. Dia menjelaskan secara rinci peredaran darah, limfatik, pernafasan, pencernaan, endokrin, saraf, dan sistem sensorik dalam berbagai macam hewan, tetapi menjelaskan bahwa kehadiran jiwa membuat setiap organisme keseluruhan terpisahkan. Dia juga mengklaim perilaku cahaya dan gelombang suara menunjukkan bahwa organisme hidup memiliki hidup-energi yang hukum-hukum fisika tidak pernah sepenuhnya bisa menjelaskan.
Vitalisme juga penting dalam pemikiran kemudian teleologis seperti Hans Driesch (1.867-1.941). Pada tahun 1894, setelah penerbitan di eksperimennya pada telur landak laut , Driesch menulis sebuah esai berjudul teoretis ''Analytische Theorie der organischen Entwicklung'', ia menyatakan bahwa studinya dalam biologi perkembangan menunjuk "cetak biru" atau teleologi , yang Aristotelian entelechy , demonstrasi ilmiah Immanuel Kant gagasan 's bahwa organisme berkembang seolah-olah memiliki kecerdasan tujuan:
Pembangunan dimulai dengan manifoldnesses memerintahkan beberapa, tapitetapi manifoldnesses menciptakan, oleh interaksi, manifoldnesses baru, dan ini dapat, dengan bertindak kembali pada yang asli, untuk memprovokasi perbedaan baru, dan sebagainya. Dengan setiap respon baru, penyebab baru segera disediakan, dan reaktivitas khusus baru untuk tanggapan khusus lebih lanjut. Kami memperoleh struktur yang kompleks dari yang sederhana diberikan dalam telur.
Argumen utamanya adalah bahwa ketika seseorang memotong sebuah embrio landak laut setelah pembagian pertama atau dua, bagian-bagian yang tidak menjadi bagian bulu babi, namun bulu babi lengkap. Namun, kemudian penelitian tentang penentuan nasib sel telah menyebabkan penjelasan yang tidak melibatkan vitalisme. Sel-sel embrio dan sel induk tetap totipoten untuk divisi sel pertama sedikit, hanya menjadi khusus nanti. Reputasi Driesch sebagai ahli biologi eksperimental memburuk sebagai akibat dari teori vitalistic nya. Ia pindah ke Heidelberg dan menjadi Profesor Filsafat Alam
Kaum vitalis sangat menolak teori Darwin tentang ''seleksi alam''. Karena kecenderungan teleologis mereka, mereka sangat menolak selektonism nya. Teori Darwin tentang evolusi menyangkalkeberadaan setiap teleology kosmik, vitalis yang melihat teori Darwin menilainya terlalu materialistis untuk menjelaskan kompleksitas kehidupan. Driesch adalah anti-Darwin yang kuat.
Baris 69:
Mesmer memilih kata “animal(hewan)” untuk pengartian secara mendasar (dari bahasa latin Animus=”napas”) secara spesifik untuk mengidentifikasi gaya/kekuatan nya sama berkualitasnya yang termasuk untuk semua makhluk hidup dengan napas; makhluk hidup: manusia dan hewan.
Pada masa Mesmer, kata “animal” memiliki asosiasi mental yang berbeda daripada saat ini. Secara spesifik, ada pelaksana dari teknik tersebut yang mengatakan bahwa pengikut mesmeris “orangnya adalah hewan yang hitam” berarti “seseorang adalah kembali ke tahap mental alaminya dimana dia mengembalikan bagian yang paling primitif dari pikirannya sendiri”.
Ide mesmer menjadi sangat ber[engaruh ketika rasa louis XVI Prancis menyetujui dua komisi untuk menginvestigasi mesmeris; salah satunya dipimpin oleh Joseph-Ignace Guillotin, yang lainnya, dipimpin oleh Benjamin Franklin,termasuk Bailly dan Lavoisier. Di dalam kebun Franklin, seorang pasien dibimbing pada 5 pohon, satu dari yang mana yang telah di”mesmeris”kan; dia memeluk setiap dalam giliran untuk menerima “vital fluid (cairan mematikan)”, tapitetapi pingsan dini/lebih dulu dari ‘wrong(salah)’ one [pengertian yang salah]. Di rumah lavoisier, empat cangkir normal dari air telah di sediakan di samping seorang wanita yang ‘sensitif’; orang yang keempat tertawa terbahak-bahak, tetapi dia dengan tenang menelan kandungan/isi dari minuman mesmeris tadi dengan orang yang ke lima, mempercayai itu bahwa itu adalah air putih. Para komisioner menyimpulkan bahwa “cairan tanpa imajinasi adalah tak berarti, sedangkan imajinasi tanpa cairan bisa menghasilkan efek dari cairan.” Hal ini adalah sebuah contoh yang penting dari kekuatan mempertimbangkan dan mengawasi dalam pemalsuan teori.
6
Meskipun melebihi bagian manapun dari ilmu pengetahuan, psikologi kaya akan konspe viatlisme, terutama melalui pemikiran dari Sigmund Freud dan Carl Jung. Freud merupakan murid dari anti vitalisme terkenal Hermann van Helmholtz, dan bertahan untuk menyatakan konsepnya pada istilah-istilah neurologikal. Mengabaikan segala upayanya, dia menjadi terkenal dalam teorinya yang mengatakan bahwa sikap ditentukan oleh ketidaksadaran pikiran, dimana membangunkan merupakan tidak diperhatikan. Pada 1923, dalam The Ego and the Id, dia mengembangkan konsep “energi fisika” sebagai energi yang darimana kerja dari kepribadian dilaksanakan.