Yudistira: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: pemukiman → permukiman
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 173:
Setelah permulaan zaman [[Kaliyuga]] dan wafatnya [[Kresna]], Yudistira dan keempat adiknya mengundurkan diri dari urusan duniawi. Mereka meninggalkan tahta kerajaan, harta, dan sifat keterikatan untuk melakukan perjalanan terakhir, mengelilingi [[Bharatawarsha]] lalu menuju puncak [[Himalaya]]. Di kaki gunung Himalaya, Yudistira menemukan anjing dan kemudian hewan tersebut menjdi pendamping perjalanan Pandawa yang setia. Saat mendaki puncak, satu per satu mulai dari [[Dropadi]], [[Sadewa]], [[Nakula]], [[Arjuna]], dan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] meninggal dunia. Masing-masing terseret oleh kesalahan dan dosa yang pernah mereka perbuat. Hanya Yudistira dan anjingnya yang berhasil mencapai puncak gunung, karena kesucian hatinya.
 
[[Dewa (Hindu)|Dewa]] [[Indra]], pemimpin masyarakat kahyangan, datang menjemput Yudistira untuk diajak naik ke [[swarga]] dengan kereta kencananya. Namun, Indra menolak anjing yang dibawa Yudistira dengan alasan bahwa hewan tersebut tidak suci dan tidak layak untuk masuk swarga. Yudistira menolak masuk swargaloka apabila harus berpisah dengan anjingnya. Indra merasa heran karena Yudistira tega meninggalkan saudara-saudaranya dan Dropadi tanpa mengadakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka, namun lebih memilih untuk tidak mau meninggalkan seekor anjing. Yudistira menjawab bahwa bukan dirinya yang meninggalkan mereka, tapitetapi merekalah yang meninggalkan dirinya. Kesetiaan Yudistira telah teruji. Anjingnya pun kembali ke wujud asli yaitu Dewa [[Yama]] atau batara dharma, ayahnya.<ref>{{cite book|last=Agarwal|first=Satya P.|title=Selections from the Mahabharata : re-affirming Gita's call for the god of all|year=2002|publisher=Motilal Banarsidass|location=Delhi|isbn=9788120818743|edition=1. Aufl.}}</ref>
 
[[Berkas:Dark and difficult was the Road.jpg|right|thumb|Indra menunjukkan keadaan neraka kepada Yudistira. Ilustrasi karya Eveyn Paul (1911).]]