Sefa Utaki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 12:
Sefa Utaki merupakan salah satu bagian dari tempat tujuan ziarah (Agariumai) pada masa kerajaan Ryukyu bersama [[Pulau Kudaka]] dan [[Hamahiga]].<ref name="Sefautaki-mapitokinawa"/> Tempat-tempat yang diziarahi merupakan tempat khusus yang dianggap berkaitan erat dengan dengan nenek moyang dan Dewi Amamikiyo.<ref name="Sefautaki-mapitokinawa"/>
 
Sefa Utaki sebenarnya sebuah tempat yang terbentuk secara alami dan bukan buatan manusia. Di dalamnya terdiri atas gua dan formasi-formasi batu yang berdiri tegak yang dikelilingi oleh [[hutan]].<ref name="Sefautaki-japan-guide"/> Karena pentingnya ia bagi kerajaan, beberapa situs di dalam utaki digunakan sebagai nama-nama situs di dalam [[Istana Shuri]].<ref name="Sefautaki-nanjo"/> Jalan masuk ke dalam utaki dinamakan ''Ujo-guchi'', setelah melewatinya akan ditemui ''Ufugui'' yang bermakna "lapangan besar" dimana upacara dilaksanakan.<ref name="Sefautaki-mapitokinawa"/> ''Yuinchi''' merupakan altar diberitahukannya ramalan-ramalan oleh sang dukun dan juga tempat bersemayamnya dewa api. Yuinchi bermakna "tempat yang panen dan tangkapan ikannya melimpah" digunakan sebagai nama dapur di istana.<ref name="Sefautaki-mapitokinawa"/> Bagian terpenting dari utaki yang dianggap unik adalah susunan batu yang terdiri dari 2 buah batu besar yang membentuk celah segitiga di bawahnya. Formasi ini dinamakan ''Sangui''. Di dekat celah berbentuk segitiga terdapat tempat tempat menampung air yang ditaruh di bawah [[stalaktit]]. Air yang menetes dari stalaktit itu dianggap suci dan hanya digunakan untuk keperluan upacara.<ref name="Sefautaki-mapitokinawa"/>
 
Lokasi Sefa Utaki tak jauh dari Pulau Kudaka, sebuah pulau yang juga bagian dari titik ziarah agama Ryukyu.<ref name="Sefautaki-nanjo"/> Pulau ini dipercaya sebagai tempat dimana Amamikiyo, dewi pencipta kepulauan Ryukyu dan manusia bersemayam.<ref name="Sefautaki-nanjo"/> Pulau Kudaka dijuluki sebagai tempat kelahiran 5 palawija dan pulau dewata. Pasir keramat dari pulau itu dibawa dan ditaburkan di Sefa Utaki menjelang upacara-upacara.<ref name="Sefautaki-nanjo"/>