Choe Yeong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 3:
'''Choe Yeong''' ([[Hanzi]]: 崔荣, [[Hangul]]: 최영, [[1316]]-[[1388]]) adalah seorang jenderal [[Korea]] pada jaman [[Dinasti Goryeo]] yang berjasa mempertahankan negaranya dari serbuan [[bajak laut]] [[Jepang]] dan mengusir pasukan [[Mongol]].
 
== Kehidupan awal ==
Choe dilahirkan di [[Choerwon]], Provinsi [[Gangwon]] dari keluarga yang cukup mampu yang awalnya miskin sehingga membentuk karakternya yang militan. Dia tidak terlalu memperhatikan mengenai pakaian dan makanannya, dia menghindari kesenangan-kesenangan duniawi bahkan setelah menjadi pejabat dan mampu menikmatinya. Ia tidak senang pada orang yang menyukai barang mewah dan memandang kesederhanaan sebagai suatu kebajikan. Moto hidupnya yang diwarisi dari ayahnya adalah, “janganlah engkau tamak akan emas”
 
== Karir militer ==
Dengan karakter demikian, Choe sangat cocok masuk militer, ia dengan cepat mendapat kepercayaan dari bawahan dan rajanya dalam sejumlah pertempuran melawan bajak laut Jepang yang menghantui semenanjung Korea pada tahun 1350an.
 
Baris 13:
Choe sempat menjabat sebagai walikota [[Pyongyang]] untuk waktu singkat. Selama masa itu ia meningkatkan produksi panen dan meringankan penderitaan korban kelaparan sehingga makin disanjung sebagai pahlawan nasional. Tahun [[1363]], ia sekali lagi unjuk gigi ketika seorang menteri yang berkuasa bernama [[Kim Yon-an]] bermaksud menggulingkan pemerintah. Choe menghimpun pasukannya dan mengalahkan 10.000 pasukan Mongol yang masuk ke wilayah Goryeo dan mendukung pemberontakan itu.
 
== Pengkhianatan dan penyelamatan ==
Setelah bermimpi seorang biksu akan menyelamatkan hidupnya, Raja Gongmin mempromosikan seorang biksu bernama [[Shin Ton]] dengan jabatan tinggi dalam pemerintahannya dan memberikan kepercayaan besar padanya. Pada mulanya, Shin memang bekerja keras meningkatkan taraf hidup petani dan mendapat tentangan dari banyak pejabat. Namun dengan dukungan raja, dia menjadi semakin sewenang-wenang dan korup. Choe yang anti [[korupsi]] akhirnya menjadi musuh dengannya. Belakangan Shin memfitnah Choe sehingga dibuang ke pengasingan selama enam tahun bahkan hampir dihukum mati. Setelah kematian Shin Ton, Choe dipulihkan ke jabatannya semula dan mendapat perintah untuk mempersiapkan pasukan guna melawan bajak laut Jepang dan sisa-sisa pasukan Mongol di [[Pulau Jeju]]. Mula-mula ia berhadapan Mongol, setelah bertempur dengan sengit akhirnya ia berhasil membebaskan pulau itu. Tahun [[1376]], bajak laut Jepang memasuki wilayah Goryeo dan mencaplok kota [[Gongju]]. [[Chong Mong-Chu]] mendapat bantuan dari pihak keshogunan Jepang untuk memberantas bajak laut, namun bantuan itu tidak terlalu berarti. Dengan ditemukannya bubuk mesiu oleh ilmuwan [[Choi Mu-Seon]], Choe dan bawahannya, [[Yi Songgye]] berhasil mengalahkan para bajak laut dan merebut kembali Gongju.
 
== Tahun-tahun terakhir ==
Pada pertengahan abad-14, [[Dinasti Ming]] menguasai Tiongkok setelah meruntuhkan Dinasti Yuan. Pasukan Ming menduduki [[Manchuria]] dan bagian timur laut Goryeo. Tahun [[1388]], Jenderal Yi Songgye diperintahkan untuk mengusir pasukan Ming dari semenanjung Korea dan menginvasi [[Liaodong]]. Namun, Yi yang telah mendapat dukungan dari pejabat-pejabat tinggi dan rakyat malah mundur ke ibukota, [[Kaesong]], dan mengadakan [[kudeta]]. Insiden ini dikenal dengan nama [[Pengunduran Wihwado]] (위화도 회군) dan menjadi tanda-tanda awal pergantian dinasti.