Gereja Pantekosta Pusat Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.83.78.52 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh JohnThorne
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
'''Pdt. Ishak Lew Lewi Santoso''' (lahir di [[Kanton]], [[Tiongkok]] tahun 1907) datang ke [[Indonesia]] sebagai pedagang. Dan sebagai pedagang ia mengenal provinsi [[Jawa Timur]], khususnya kota Surabaya. Ia mengenal kondisi orang-orang perantauan di Indonesia. Dengan kemampuan bahasa yang sangat sederhana ia belajar berkomunikasi dan mengenal budaya dan masyarakat Indonesia di sekitarnya. Sebagai pedagang yang ulet, tahan uji, dan pekerja keras, ia berhasil dalam usahanya. Alam masyarakat dan budaya Indonesia memberikan tempat yang sangat istimewa di dalam hatinya, terbukti ia berkeinginan tinggal di Indonesia selamanya.
 
Dalam pergumulan perdagangan dan usahanya, ternyata bahwa Tuhan mempunyai maksud lain dalam hidupnya, yang kemudian membangunkan jiwa pengabdian dalam pelayanannya bagi Allah dan untuk Allah. Dalam hal ini, kehadiran Ibu Rebeka sebagai pendamping yang sangat berperan dalam hidupnya. Bapak Ishak Lew Lewi Santoso bertobat pada tahun 1933 dan menjadi jemaat di GPdI di Jl. Rajawali, Surabaya, yang digembalakan oleh Pdt. Mamahit.
 
Perjumpaannya dengan Bapak Ev. Van Gessel (alm) telah mengubah seluruh perjalanan hidupnya. Jiwa dagang yang semula dimilikinya telah diubah menjadi seorang hamba Tuhan yang siap menyerahkan segala-galanya bagi pekerjaan Tuhan.