Mintobasuki, Gabus, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 16:
Tiga Padukuhan tersebut yaitu :
 
'''1. Njerakah'''. Lokasi padukuhan ini berada di bagian utara wilayah desa Mintobasuki serta berbatasan langsung dengan sungai Silugonggo yang bermuara di Juwana serta berbatasan langsung dengan kecamatan Pati dan Jakenan (bagian utara), kecamatan Winong (bagian timur), dukuh Koripan Sampi (bagian selatan), dan desa banjarsari (bagian barat). Padukuhan ini merupakan padukuhan terbesar yang terdiri dari; a) RW 01 (2 RT), b) RW 02(2 RT), dan c) RW 03(5 RT). Karakteristik masyarakat di padukuhan ini yaitu beberapa warga di sekitar bantaran sungai terkadang berpencaharian sebagai nelayan tetapi mayoritas berpencaharian asli di desa tetap sebagai petani. selain sebagai petani, masyarakat di padukuhan ini juga berprofesi sebagai buruh pabrik (misal Pabrik Kacang Garuda dan Dua Kelinci), guru, pegawai kantor, dan beberapa sebagai pedagang. Profesi turun menurun warga di kabupaten Pati bagian selatan umumnya dan padukuhan njerakah khususnya adalah sebagai perantau. Jadi, merantau bukan hal asing bagi warga di padukuhan ini. Warga di padukuhan ini merupakan warga dengan semangat kerja yang sangat tinggi sehingga tingkat ekonomi warganya lebih baik daripada padukuhan yang lain. Tingkat pendidikan di padukuhan ini juga sudah mulai bagus, hal ini terlihat dari semakin banyaknya warga yang menuntut ilmu di bangku perkuliahan.
 
'''2. Koripan Sampi'''. Lokasi padukuhan ini berada di bagian selatan desa Mintobasuki dan berbatasan dengan desa Gempolsari (bagian selatan), desa Banjarsari (bagian barat), dukuh Njerakah (bagian utara), dan dukuh Karang Anyar (bagian timur). Padukuhan ini merupakan RW 04 yang terdiri dari 2 RT yaitu RT 01 dan RT 02. Jika dilihat dari segi ekonomi, masyarakat di padukuhan ini masih tertinggal dari padukuhan Njerakah, tetapi ada hal yang menarik di padukuhan ini, yaitu banyak dari masyarakatnya merupakan lulusan dari perguruan tinggi. Alhasil, tingkat pendidikan di Padukuhan ini beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup drastis. Meskipun dasar ekonomi kurang mampu tetapi semangat belajar tetap tinggi. Beberapa warga merupakan alumni perguruan tinggi di daerah Yogyakarta, Semarang, dan Tangerang. Profesi tetap warga di padukuhan ini rata-rata adalah petani dan perantau serta beberapa merupakan pegawai kantoran, guru, dan pedagang. Arus Urbanisasi juga berimbas pada padukuhan ini sehingga beberapa warganya merantau di Tangerang dan Jakarta.
 
'''3. Karang Anyar'''. Lokasi padukuhan ini berada di bagian selatan desa Mintobasuki dan berbatasan langsung dengan kecamatan Winong (bagian timur dan selatan), dukuh Njerakah (bagian utara), dan dukuh Koripan Sampi (bagian barat). Padukuhan ini merupakan padukuhan paling kecil dan lebih menginduk ke padukuhan Koripan Sampi dikarenakan keterbatasan jumlah warga. Padukuhan ini berada di wilayah RT 02 RW 04. Padukuhan ini merupakan pindahan dari padukuhan Koripan Sampi sehingga banyak warganya masih sesama saudara dengan warga dukuh Koripan Sampi. Karakteristik dukuh ini hampir sama dengan dukuh Koripan Sampi.
 
Selama beberapa dekade, desa Mintobasuki dipimpin oleh beberapa kepala desa. Beberapa nama kepala desa yang sedang dan pernah memimpin di desa Mintobasuki yaitu: