Petra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
One picture in much higher resolution, quality image on commons |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
Lokasi dari Petra, tersembunyi di antara bebatuan dan tebing bertingkat dengan pasokan air yang sangat baik, menjadikannya tempat ideal untuk sebuah kota mandiri. Tempat tersebut hanya bisa dikunjungi melalui celah sempit di pegunungan dari arah [[barat daya]] atau [[timur]] melalui sebuah canyon dengan panjang kurang lebih 1,5 kilometer dan kedalaman 200 meter, yang disebut dengan [[Siq]], sebagai akses utama, yang merupakan celah sangat sempit, dengan lebar hanya 2 meter.
Ketersediaan air dan keamaanan yang dimilikinya menjadikan Petra sebagai tempat perhentian yang layak di perlintasan jalur-jalur kafilah penghubung Mesir dengan Suriah dan Arab Selatan dengan Mediterania, yang terutama menyalurkan barang-barang mewah (rempah-rempah dan sutra dari India, gading dari Afrika, mutiara dari Laut Merah, dan kemenyan dari Arab Selatan). Damar dari "pohon kemenyan" ( Boswellia ) sangat dihargai di seluruh dunia kuno khususnya sebagai persembahan dalam upacara-upacara keagamaan, namun juga sebagai obat.
Dunia usaha yang digerakkan oleh kafilah-kafilah dan pemungutan cukai menghasilkan keuntungan besar bagi orang-orang Nabatea. Dengan demikian kota ini menjadi sebuah pasar yang penting sejak abad ke-5 SM sampai abad ke-3 SM.
[[Plinius yang Tua]] dan para penulis lainnya, menyatakan bahwa Petra adalah ibu kota dari [[Nabath]], dan pusat dari perdagangan dengan mempergunakan karavan. Terdiri dari dinding batu dengan sistem pengairan yang baik, Petra tidak hanya memiliki banyak keuntungan sebagai benteng, tetapi ia juga mengontrol rute perdagangan utama yang melewati [[Gaza]] di [[Barat]], ke [[Bushra]] dan [[Damaskus]] di [[Utara]], ke [[Aqaba]] di [[Laut Merah]], dan sepanjang gurun hingga ke [[Teluk Persia]].
Baris 47 ⟶ 46:
Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di [[Yordania]]. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.
Petra merupakan ibu kota
Suku
Terdapat juga sebuah [[teater]] yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, [[Istana]] Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.
== Kotanya Suku
Petra yang bisa ditempuh sekitar 3-5 jam perjalanan darat dari kota [[Amman]], Yordania, dulu adalah ibu kota [[Nabath|suku
Sebenarnya, asal usul suku
Warga Petra awal adalah penyembah [[berhala]]. Dewa utama mereka adalah Dushara (Dzu as-Shara/Dusares), yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, [[dewi]] Bangsa Arab kuno.
Baris 63 ⟶ 62:
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saat mereka bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.
Di akhir abad ke-4 Sebelum Masehi, berkembangnya dunia perdagangan membuat suku
Suku
Letak yang strategis untuk mengembangkan usaha dan hidup, serta aman untuk melindungi diri dari orang asing itulah alasan suku
Untuk mempertahankan kemakmuran yang telah diraih, mereka memungut bea cukai dan pajak kepada para pedagang setempat atau dari luar yang masuk ke sana. Suku
Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara [[Eropa]] dan [[Timur Tengah]].
Baris 85 ⟶ 84:
Pada abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di sini dengan [[kubah]] berwarna putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Harun tiba di wilayah Yordania sekarang ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar dari [[Mesir]] dari kejaran Raja [[Fir'aun]].
Pada abad ke-1 Sebelum Masehi, Kerajaan
Tahun 100-an Masehi, Romawi pernah menguasai wilayah ini. Arsitektur di Petra pun terpengaruhi arsitektur Romawi.
|