Barisan Selempang Merah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21:
Tentera Selempang Merah (baca; Tentara Selempang Merah) yang disingkat TSM adalah sebuah gerakan perjuangan yang lahir (berasal) dari Johor Malaka (Malaysia) yang mana para Pemimpin dan anggota Barisan Selempang Merah (BSM) Kuala Tungkal mendapatkan pelajaran atau pelatihan langsung di bawah pimpinan Kyai/Panglima H. Shaleh bin Abdul Karim yang kemudian muridnya tersebut yang telah belajar menjadi guru terhadap anggota yang nantinya masuk ke dalam gerakan ini. Beliau adalah seorang Muallim seorang pahlawan Melayu keturunan Banjar yang tinggal di Parit Maimon, Simpang Kiri, Batu Pahat yang penuh dengan ilmu kebatinan Melayu, yaitu setelah keganasan Tentara Bintang Tiga (Cina) yang mencoba menghancurkan tatanan kehidupan orang-orang Islam. Pada waktu itu, selesai menunaikan sholat dan ketika sedang berdoa ia mendengar suara panggilan dari dalam hatinya menyeru:
''“Jika kamu menentang keganasan mereka ini, Tuhan akan bersama kamu. Gunakanlah senjata apapun yang ada pada kamu. Kalau kamu tidak menentangnya, kamu akan habis ditindasnya. Bangunlah menentang sekuat tenaga kamu, gunakanlah ayat-ayat al-Qur’an tertentu sebagaimana yang digunakan pada zaman Rasulullah ketika melawan orang kafir dahulu dan ayat-ayat yang digunakan dalam perang sabil pada zaman khalifah Islam terdahulu”. <ref>Artikel
Setelah peristiwa itu, kemudian H. Shaleh bin Abdul Karim mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang dimaksud tersebut dan yang mula-mula diajarkan kepada mereka yang sama-sama sholat di surau kampungnya. Sejak itu boleh dikatakan semua orang lelaki, tua dan muda, di kampungnya telah bersatu mempelajari dan mengamalkan ayat-ayat al-Qur’an yang diberikan. Sebagai langkah permulaan untuk persediaan pembentukan tentara Islam yang pertama di negeri Malaysia.
|