Pelajar Islam Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
tambahan dan perbaikan. maksih
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
tambahan dan perbaikan. maksih
Baris 1:
{{notability|Companies|date=Oktober 2016}}
<gallery>
File:Pelajar Islam Indonesia.jpg|Pelajar Islam Indonesia (PII)
</gallery>
 
{{Infobox Organization
==MOTIVASI BERDIRINYA PII==
File:Pelajar|name Islam Indonesia.jpg| = Pelajar Islam Indonesia (PII)
|image = Pelajar Islam Indonesia.jpg
|image_border = 2px
|size = 100px
|caption = Lambang Pelajar Islam Indonesia
|map =
|msize =
|mcaption =
|abbreviation = PII
|motto = Tandang ke gelanggang walau seorang
|formation = [[4 Mei]] [[1947]] M / [[12 Jumadi Tsani]] [[1366]] H
|extinction =
|type = Organisasi Kepelajaran dan Perkaderan.
|status =
|purpose = Kesempurnaan Pendidikan Dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Segenap Rakyat Indonesia dan Umat Manusia.
|headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|location =
|region_served =
|membership =
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|leader_title = Ketua Umum PB PIII periode 2015-2017
|leader_name = Munawar Khalil
|main_organ =
|parent organization =
|affiliations =
|num_staff =
|num_volunteers =
|budget =
|remarks =
}}
 
==Motivasi Berdirinya PII==
Kebijakan politik Belanda dan Jepang pada masa pra kemerdekaan telah memberikan dampak yang sangat negatif bagi umat Islam. Salah satu dampak yang terasa di kalangan pelajar yaitu adannya perpecahan antara pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah umum dan pelajar (santri) yang mengenyam pendidikan di pesantren. Dalam hal kurikulum, pemikiran Belanda (Barat) yang sangat materialistis telah menjadi basis cara pandang pelajar didikan Belanda (sekolah umum). Mereka cenderung banyak meniru Barat dalam pola hidup maupun budaya pribadi seperti terlihat pada cara berpakaian, bersikap, dan bertingkah laku. Sisi positif yang dapat diambil dari hasil pendidikan Barat ini terletak pada metode yang modern karena memakai kurikulum dan kelas. Metode ini dapat memberikan keteraturan dan kedinamisan. Sementara sisi negatifnya terletak pada kemerosotan rasa patriotisme dan masuknya paham sekulerisme ke dalam pikiran para pelajarnya. Dari sisi pekerjaan, umumnya pelajar hasil pendidikan gaya Belanda ini menjadi pegawai rendahan pada pemerintah kolonial Belanda.<ref>Djayadi Hanan, Gerakan Pelajar Islam Di Bawah Bayang-Bayang Negara. Yogyakarta: PB PII dan UII Press, 2006, hlm 55</ref>
 
Baris 14 ⟶ 43:
# 4.Jiwa yang beku (statis)
 
==PROSESProses BERDIRINYABerdirinya PII==
Pada tanggal 25 Februari 1947, Yoesdi Ghozali sedang beri’tikaf di Masjid Besar Kauman, Yogyakarta. Atas dasar refleksinya tentang situasi dan kondisi yang terjadi pada bangsa Indonesia saat itu, terlintas gagasan untuk membentuk suatu organisasi bagi pelajar Islam yang dapat mewadahi segenap lapisan pelajar Islam yang saat itu terpecah dan belum terkoordinasi. Gagasannya disampaikan pada Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan Noersyaf saat pertemuan di Gedung SMP Negeri 2 Sekodiningratan, Yogyakarta. Semua yang hadir ini sepakat untuk mendirikan organsasi Pelajar Islam.
 
Baris 21 ⟶ 50:
Tindak lanjut keputusan Kongres itu, pada hari Ahad tanggal 4 Mei 1947 digelar pertemuan di Kantor GPII, Jalan Margamulyo No. 8 Yogyakarta. Dalam pertemuan itu hadir Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan wakil-wakil organisasi pelajar Islam lokal yang telah ada. Pertemuan yang dipimpin oleh Yoesdi Ghozali itu diputuskan berdirinya organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) tepat pada pukul 10.00 WIB tanggal 4 Mei 1947.
 
==TUJUANTujuan, TUGAS POKOKTugas, DANdan FUNGSIFungsi==
[===Anggaran Dasar (AD) PII]===
* Organisasi independen ini memiliki tujuan “Kesempurnaan Pendidikan Dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Segenap Rakyat Indonesia dan Umat Manusia.”
* Mempunyai tugas pokok melaksanakan kaderisasi serta melakukan pembelaan dan pelayanan terhadap pelajar guna menumbuhkan kader ummat dan kader bangsa yang memiliki kepribadian muslim, cendikia, dan berjiwa pemimpin untuk menjadi pelopor, penggerak, dan penjaga misi perjuangan Islam.
* Berfungsi sebagai wadah pembinaan kepribadian muslim, penghantar sukses studi, sarana berlatih, dan alat perjuangan bagi pelajar Islam.
 
==KIPRAHKiprah PIIdari DARIMasa MASAke KE MASAMassa==
[Official website PB PII, www.pbpii.org]
 
===Masa Orde Lama===
* Melawan Agresi Militer Belanda,
Melawan Agresi Militer Belanda, pertukaran pelajar ke luar negeri, Partispasi dalam Majelis Pimpinan Haji (MPH), aksi penolakan pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Partisipasi dalam kegiatan Colombo Plan, partisipasi dalam kegiatan Konferensi Asia Afrika (KAA), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Perkampungan Kerja Pelajar (PKP),
* pertukaran pelajar ke luar negeri,
* Partispasi dalam Majelis Pimpinan Haji (MPH),
* Aksi penolakan pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
* Partisipasi dalam kegiatan Colombo Plan,
* Partisipasi dalam kegiatan Konferensi Asia Afrika (KAA),
* Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI),
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP).
 
===Masa Orde Baru===
Baris 45 ⟶ 79:
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP).
 
==KEANGGOTAANKeanggotaan==
===[ Anggaran Dasar (AD) PII]===
# 1.Anggota Tunas adalah pelajar Islam berusia antara 7 hingga 12 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar/sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII.
Baris 53 ⟶ 87:
# 5.Anggota Kehormatan adalah pelajar Islam berprestasi atau orang yang berjasa kepada PII yang ditetapkan keanggotaannya oleh Pengurus Besar atau Pengurus Wilayah.
 
==Kegiatan Pembinaan Pelajar==
==KEGIATAN PEMBINAAN PELAJAR==
===Training===
* Leadership Basic Training (LBT),
Baris 77 ⟶ 111:
* Ali
 
==Periodesasi Kepengurusan==
==PERIODESASI KEPENGURUSAN==
{| class="wikitable"
!No
Baris 265 ⟶ 299:
==Referensi==
{{reflist}}
 
==Pranala luar==
* [http://www.pbpii.org/index.html/ http://www.pbpii.org]